Bab 31

87.6K 6.9K 361
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Setelah sampai di samping mobil, Deolinda berjongkok, kepalanya merunduk, mengintip ke dalam bawah mobil.

Matanya langsung membulat sempurna saat melihat Arlo yang tengkurap di dalam sana.

"Arlo!!"

DUG

"Aw.."

"Keluar Arlo, astaga!"

_____

Bocah laki-laki itu menyembulkan kepala dari bawah mobil, menatap Deolinda dengan wajah penuh air mata.

Melihat Arlo menangis itu ibarat melihat bunga bangkai .. sesuatu hal yang sangat langka.

"Ayo keluar sayang," ajak Deolinda lalu membatu putranya keluar dari bawah mobil.

"Arlo kenapa, hm?" tanya Deolinda berlutut menyamakan tingginya dengan sang putra.

Wanita itu mengusap-usap kaos hitam yang Arlo kenakan. Membersihkannya dari debu-debu yang menempel.

"Cerita sama Mommy ya?" pintanya mengusap bekas air mata di pipi Arlo.

"Yang tadi itu Daddy nya Arlo, Mom?" tanya Arlo di sela-sela sesenggukan.

Gerakan tangan Deolinda sempat terhenti beberapa saat. Kemudian tangannya kembali terulur merapikan surai hitam milik putranya.

"Apa yang buat Arlo menyimpulkan kalau Om yang tadi Daddy-nya Arlo?" tanyanya.

"Iya atau bukan Mom?"

"Bukan sayang, kok bisa sampai Arlo mikirnya kayak gitu?"

"Mom jangan coba-coba bohong," lirihnya menunduk, memainkan jari jemarinya.

"Kata siapa Mom bohong, hm?"

"Tapi.. kenapa Mom suka liatin foto orang itu... yang ada di laptop, Mommy sering nangis tengah malam 'kan? Arlo tau.."

"Eh?"

"Kok bisa tau, ya?" batinnya.

"Arlo pikir karena Om Melvin terus ada di sekitar kita, itu yang buat Daddy nggak pernah datang temuin kita."

"Arlo.." panggil Deolinda sendu.

"Arlo selalu mikir, kalau Om Melvin penyebab Arlo sama Sasa nggak bisa ketemu Daddy.. itu kenapa Arlo nggak suka kalau ada Om Melvin di dekat kita.."

Dua Garis Merah | DEOLINDA [Completed]Where stories live. Discover now