Bab 36

81.3K 6.8K 495
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

"Queenara Deolinda. Putri haram dari Om Seno dan Dewi si pelacur."

_

Tubuh Melvin menegang, pandangan matanya kosong. Seperti nyawanya telah di cabut paksa dari raga. Degup jantungnya kian memburu. Ingin rasanya menjadi tuli untuk sesaat. Menolak percaya dengan kenyataan yang baru saja ia dengar dari mulut Amelia.

Bayang-bayang wajah Deolinda terus berkelebatan di matanya. Menghadirkan sebuah perasaan bersalah yang nyata.

'Queenara Deolinda?'

Yang Amelia maksud.. apakah dia orang yang sama dengan wanita yang ia cintai selama ini?
Atau mungkin, mereka hanyalah dua orang berbeda dengan satu nama yang sama?

Tanpa sadar tangan Melvin terulur menyentuh dadanya, merasakan debaran jantung yang kian cepat. Ada setitik bahagia yang menelusup masuk di sela-sela keterkejutannya.

"Kenapa, Vin? Apa lo mendadak kena serangan jantung?" tanya Alex. Lelaki itu membungkuk menatap wajah Melvin yang memucat. Seperti aliran darah tak berjalan lancar di tubuhnya.

"Belum tentu juga dia Deolinda yang kita kenal, Vin," tambah Alex menepuk bahu Melvin yang langsung di tepis oleh lelaki itu.

"Dari mana lo kenal dia?" tanya Amel menatap Alex tajam.

"Eh, santai mbak bro!"

Melvin kembali menatap Amel. Wanita itu terlihat bingung.

Melvin berusaha mati-matian menahan gemetar di tubuhnya yang kian menjadi.

"Queenara Deolinda?" lirihnya.

Nada suara itu terdengar berbeda, bahkan deru nafasnya terdengar kian memburu. Kepala Melvin kembali menunduk, sulit untuk melihat ekspresinya saat ini.

"Lo kenapa gemetaran? Kelaparan?" tanya Alex yang melihat tubuh sahabatnya bergetar.

"Mau gue pecat?"

Alex mendengus kesal, ia benar-benar khawatir. Takut jika sampai sahabatnya itu benar-benar kelaparan.

"Ini ceritanya gue lagi perhatian, sama temen gue yang pikirannya lagi buntu."

"Apa Deolinda yang lo maksud, wanita ini?" tanya Melvin memperlihatkan potret Deolinda di ponselnya pada Amel. Mengabaikan celotehan Alex yang ia rasa tidak penting.

Mata wanita itu menyipit, memperhatikan potret seorang wanita cantik yang tengah berdiri di bawah pohon sakura.
Tidak lama setelahnya mata itu membulat sempurna, mengangkat pandangannya, ia menatap Melvin dengan ekspresi rumit.

"Lo kenal dia?" tanya Amel pelan.

"Deolinda yang lo maksud, wanita ini?" tanya Melvin tidak sabar.

"Lo kenal?"

Dua Garis Merah | DEOLINDA [Completed]Where stories live. Discover now