Aku melihat sekeliling sampai melihat botol pil pengurus badan yang terpampang di depan meja kasir.

"Ini baru?" Aku menarik satu botol obat pil tersebut sebelum memperhatikannya.

"Itu baru datang kemarin, produk ini sangat ampuh karena kandungan fen-phen di dalamnya." Dia memakan apel sambil mengecek seluruh barang-barangku. Aku tidak tahu apa itu fen-phen, tapi aku yakin itu zat kimia yang ampuh untuk menurunkan berat badan, seperti apa yang Max katakan.

Aku melihat kode kadaluarsanya. Dua tahun? Aku mungkin bisa menyetoknya. Satu botol berisi sembilan puluh pil. Aturan penggunaannya adalah dua kali sehari dan dijamin berat badan akan turun satu setengah kilo sehari.
 
Aku mengambil empat botol.

Memberikannya kepada Max sebelum pria itu menarik satu alisnya. "Maksimal pembelian dua botol." 

Aku menggeleng. "Aku ingin menyetoknya. Aku akan membayarmu lebih."

"Oke."

Max langsung mengecek seluruh barangku sebelum aku menyerahkan uangnya, tidak mengambil kembaliannya karena Max akan mengambilnya.

Aku memasukkan seluruh barangku ke dalam tas ransel, berjalan keluar toko lalu kembali menuju ke apartemen. 

Aku langsung masuk ke dalam kamar dan menguncinya. Aku mengeluarkan seluruh obatnya sebelum memasukkannya ke dalam laci kecuali obat pil dan antiseptiknya.

Aku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, sesekali mencegah isakan yang keluar dari bibirku yang aku gigit kuat, apalagi sabun yang mengenai diriku membuatku meringis kasar ingin segera keluar.

Setelah semuanya selesai aku berdiri di depan wastafel sebelum mengeluarkan kapas dan antiseptik lalu mengusapnya pada seluruh bekas goresan milikku. Setelah semuanya selesai aku melihat botol pil tersebut sebelum melihat peringatannya.

Satu hari dua pil.

Aku mengambil dua pil dan langsung menelannya. Aku meletakkan obat pil tersebut ke laci gantung yang ada di sebelah wastafel. Aku kembali menuju kamar sebelum menutupi seluruh tubuhku dengan selimut, aku tidak ingin melakukan apapun sekarang kecuali tidur.

•••

Aku ada di dalam mall. Perpustakaan ditutup hari ini karena ada konstruksi di seberang jalan yang membuat bagian blok bangunan tersebut mati lampu selama seharian penuh. Aku memutuskan untuk menghabiskan waktu ke dalam mall untuk mencari gaun.

Aku mencari gaun seukuranku yang tentunya harganya tidak mahal. Mengitari seluruh bangunan, aku berdecak saat tidak menemukan gaun yang pas dengan tubuhku. Aku menarik napas pelan, mungkin aku harus pergi ke lantai bawah untuk mengecek toko yang lain.

Memutari mall lebih lama, aku akhirnya menemukan toko ukuran besar. Aku masuk ke dalam sambil melihat-lihat gaun yang ditampilkan di etalase kaca. Tanganku melihat-lihat gaun yang kebanyakan terbuka, aku tidak menyukainya, jadi aku terus masuk ke dalam toko melihat gaun lainnya yang lebih tertutup.

Aku menemukan satu. Gaun warna cokelat tua dengan lengan panjang dan rok panjang. Gaunnya simpel, mungkin gaunnya tidak terlihat seperti gaun yang aku gunakan tapi ini merupakan satu-satunya gaun yang tidak menunjukkan banyak tubuhku.

Aku berjalan menuju ke ruang ganti sebelum mengenakannya. Ritsleting yang ada di samping membuatku dengan mudah menutup gaunnya. Aku sempat berpikir bahwa gaun ini tidak akan cukup bagiku, tapi saat aku mengenakannya gaun ini ternyata cukup pada tubuhku. Aku menarik napas pelan sebelum melepasnya. Aku akan memilih ini.

Setelah membayar aku mencari sepatu hak tinggi yang berjejeran di lantai bawah. Aku menemukan satu sepatu hak tinggi yang tidak terlalu mencolok lalu membayarnya.

How We Fix Sorrow ✅Where stories live. Discover now