Bab 50 ( WP )

1.1K 142 12
                                    

Sepekan setelah kejadian itu, Jennifer kini sedang sibuk mengantarkan mertuanya ke bandara. Kini giliran mertuanya untuk ke luar negeri, ia dan Yunho sudah memesankan mereka tiket, hotel dan segala macam di sana. Well, meski Woosung bisa mengurus semua seorang diri, namun ia dan Yunho ingin memberikan yang terbaik sebisa mereka.

Jennifer mengumbar senyum kepada JiAh, belakangan ini ia sering mengunjungi kediaman mertuanya dengan maksud agar JiAh tidak membencinya. Menurut Jennifer, itu berhasil, JiAh nampaknya mulai bersikap sama seperti dahulu, dan ia merasa lega.

"Mama jangan lupa mengambil photo di dekat Eiffel," ujar Jennifer dan memandang JiAh dengan tulus.

Terkekeh JiAh merasa malu, "Mama sudah pernah melakukan itu dahulu ketika ke sana dengan ayah."

"Itu dulu, sekarang lakukan lagi!" sahut Yunho dan tertawa ketika JiAh mencubit lengannya.

"Kalian juga hmm? Sering-seringlah bermesraan biar Jeje cepat mengandung cucu Mama, jangan terus bekerja dan menganggurkan istrimu di rumah!" ucap JiAh dan memandang Jennifer dengan sayang.

Ya, rasa sayang itu tidak lenyap setelah gosip Jennifer anak haram yang didengarnya. Toh, ia hanya bersikap keras saja, sebenarnya ia mengakui bahwa Jennifer memang wanita yang pas untuk anaknya. Hanya saja gengsi menutup pandangan baiknya yang sudah ada hanya karena rumor yang tidak perlu ia dengarkan berembus.

Yunho nampak malu, ia menarik pinggang Jennifer dan tersenyum, "Mama tenang saja, sekarang cepatlah, kalian bisa ketinggalan pesawat nanti!"

Mencibir JiAh memukul pelan bahu Yunho, ia lekas menggandeng Woosung dan berbalik seraya melambaikan tangan. Jennifer memandang sang suami, ia baru menyadari hal penting bahwa Yunho adalah anak tunggal, pantas saja cucu selalu menjadi pembicaraan ketika bersama mertuanya. Ia malu sekali sekarang, bagaimana jika ia mengandung maka mereka mengira ia dan Yunho hanya melakukan itu saja. Namun sebenarnya, hal itu memang benar.

Sebagai pasangan baru, tak elak mereka kerap melakukannya, ketika honeymoon sering kala di resort, atmosfer di sana juga mendukung yang dingin dan ingin sering dekat dengan pasangan. Ia melirik Yunho, apakah pria itu akan bosan jika mereka terus melakukannya? Ia takut saja suaminya bosan dan berpindah ke lain hati. Ia harus banyak-banyak membaca referensi untuk menyenangkan pria dengan berbagai cara.

"Ayo Sayang, kita kembali. Aku akan mengantarmu ke rumah lalu kembali bekerja," ujar Yunho, ia segera menggandeng tangan Jennifer dan tersenyum lebar.

"Boleh aku bertemu teman-temanku, Hon?"

"Boleh, kau ingin aku antar?"

Mengangguk, Jennifer mengiyakan, ia segera mengambil ponsel dan memberitahu bahwa ia akan ke caffee biasa mereka datangi, dan menunggu teman-temannya di sana. "Mau."

"Kau tidak ingin ke mansion, Baby? Sudah-"

"Nanti, aku lagi tidak ingin ke mansion!" dengan segera Jennifer menjawab pertanyaan sensitif Yunho.

Mendesah pelan, Yunho sudah berbicara dengan ipar-iparnya dan ayah mertuanya, mereka mengajaknya bertemu ketika ia di kantor. Tidak ia sangka bahwa Hyunbin dan Seonho sudah mengetahui perihal Ahjoong. Namun, ia belum bisa membujuk Jennifer untuk pertemuan dengan keluarganya, bahkan istrinya itu tidak mengangkat panggilan dari ayahnya sendiri. Ya, Jennifer bagaikan silent treatment kepada keluarganya sendiri.

Sebagai suami, ia tentu ingin semua seperti semula, hanya saja Jennifer belum bisa membuka hati dan melunak. Nanti ada saatnya wanita itu merasa merindukan keluarganya, apalagi Namgil bagaikan tak bisa dipisahkan dari Jennifer sebelumnya, iya kan?

"Baiklah, Baby. Bersenang-senang dengan temanmu dahulu, atau kau ingin berbelanja dengan mereka, aku akan mentransfer sejumlah uang," ucap Yunho dengan lembut.

The SecondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang