Bab 5

913 200 51
                                    

Melangkah memasuki ruang kerjanya, Yunho langsung berbalik dan menatap sang asisten pribadi sekaligus sekretarisnya. Ia tersenyum simpul dan berucap dengan tenang, "Kau ingat wanita yang dikenalkan padaku beberapa minggu lalu sebagai putri dari keluarga Kim?"

Mengangguk Changmin tersenyum lebar, "Ada tercium bau busuk di sini, iya kan?"

"Tentu, tadinya aku mengira wanita yang dikenalkan Kim Namgil adalah sekretarisnya tetapi aku terkejut saat dia menyebut putri satu-satunya," Yunho duduk di sofa, ia melirik Changmin dan pria itu mengekorinya.

Changmin memahami situasi, sang boss sedang terkena tipu. Ia menggeleng pelan dan berucap, "Sudah saatnya membuang wanitamu?"

Mendelik, Yunho mengernyitkan kening, mengapa Changmin cukup kasar sekali. Ia tidak seburuk itu. Maksudnya ia bukan pemain wanita. Lagi pula, mungkin ada alasan tersendiri mengapa kebohongan itu muncul. Namun, ia pun tidak bisa melakukan pembelaan apapun, toh ia tahu ini salah dan hubungannya tidak akan pernah berhasil jika begini.

"Min, apakah maksudnya keluarga Kim lain yang kaya—"

"Tidak Yunho, dia berkata memang wanita itu putri dari pemilik J-One Group, kusarankan sudahi saja dari pada seperti Jiyeon!"

Mendesah, Yunho mengusap wajahnya. Lagi-lagi Changmin mengucapkan wanita itu. Ia berdecak, tidak senang. Tapi memang ada benarnya, bahwa jika wanita kali ini tidak sesuai keinginan ibunya maka tidak akan ada apa-apa lagi. Bukan Yunho anak mama yang apa-apa tergantung kepada mama, melainkan baginya restu orang tua adalah yang terpenting. Hanya saja, ia sudah melabuhkan hati kepada wanita yang dikencaninya saat ini.

Sulit untuk memutar hati menjadi tidak suka, namun ia sangat tidak suka dibohongi, serta kenyataan juga tidak membuat ibunya senang. Sang ibu menginginkan menantu dari satu kalangan mereka. Bukan dibawah kalangan mereka. Ibunya tidak akan menyetujui hubungan dengan wanita yang hanya ingin menumpang kaya dengan mereka. Menurut sang ibu, ia tidak ingin memiliki menantu yang hanya tahu menghabiskan uangnya bersama keluarganya. Ibunya ingin wanita setara dengan mereka karena wanita itu tidak akan membawa keluarganya menumpang dengan kekayaan mereka.

Entah, ibunya memiliki pandangan sendiri, sehingga ia bingung untuk mencari calon istri. Bahkan, ia yakin bahwa ada niat terselubung agar ia dijodohkan dengan anak teman orang tuanya. Namun, ia akan menolak keras. Yunho ingin mencari sendiri wanita idamannya.

"Lalu apa aku harus bertanya langsung padanya?"

"Tunggu dulu, kita bisa bertanya dengan wanita yang asli anak Kim Namgil, sebagai sarana informasi saja!"

Bertanya kepada Jennifer? Yunho menelengkan kepalanya, ia memang sempat bertukar nomor ponsel tadi, itu pun sekedar untuk bisnis karena Namgil menyerahkan proyek bersama mereka kepada Jennifer.

"Bagaimana bisa?"

"Kita memang akan membahas langkah selanjutnya dengan pihak J-One, kau bisa meminta Jennifer menemuimu secepat yang dia bisa, bagaimana?"

Ada benarnya, Yunho mengangguk, semestinya ia tinggalkan saja wanita yang berani membohonginya itu seperti wanita-wanita sebelumnya. Tapi, kali ini tidak ada masalah dengan si wanita hanya kebohongan ini saja. "Boleh juga, aku akan mengajak Jennifer bertemu, kau bisa meng-agendakan untukku?"

"Tentu, akan aku atur, segera!" Changmin tersenyum lebar, ia berdiri dan hendak keluar, tetapi terkejut ketika tiba-tiba pintu ruangan Yunho terbuka dan wanita yang dibicarakan mereka muncul.

"Sayang, aku kebetulan lewat kantormu, jadi aku mampir dengan Yeena," ujar si wanita dan menghampiri Yunho seraya mengecup bibirnya.

Changmin mendesah pelan, si pembohong datang dan ia yakin dalam hitungan hari wanita ini akan ditendang Yunho seperti yang sudah-sudah.

The SecondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang