Bab 23

693 182 47
                                    

"Yeena Pa, Yeena mengatai-ngatai Jaejae!" Seonho langsung mengadu, meski ini kebohongan tapi menurutnya sah-sah saja, dahulu Yeena dan Chaerim sering berbohong demi mendapat at simpatik nenek mereka, maka sekarang pembalasan yang akan dilakukan oleh Jennifer.

"Apaaa?!" wajah Namgil berubah menjad merah padam. Telak bahwa pria itu sangat marah dengan apa yang diadukan Seonho. Berani sekali Yeena mengatai anak kesayangannya. Ia memang tidak menaruh benci pada anak tirinya itu, tetapi sekarang kelewat batas. Ia menunjuk wajah Yeena dengan tegas. "Kau dan sepupunya jangan pernah menginjak mansion utama lagi dan satu hal aku akan menyetop semua uang yang kugelontorkan untukmu!"

Jennifer terkejut mendengar itu, rupanya Yeena pun dibiayai ayahnya dengan sangat baik dan wanita itu terlalu berani mengacaunya. Ia tersenyum lebar dan kemudian merubah mimik wajah menjadi perlahan berpura-pura menangis. "Huks huks, Papa," ucap Jennifer memulai aksinya.

Namgil membelai lembut rambut Jennifer, benar-benar Yeena perusuh hebat. Kala itu Yeena membuat Jennifer terusir dari Korea dan sekarang wanita itu masih berani mem-bully putri kesayangannya. Apakah Yeena tidak memiliki perasaan. Jennifer sudah terlalu lama menderita dan wanita ini masih ingin membuat anaknya demikian.

"A-aku tidak mengatakan apa-apa Pa, sungguh! Aku—"

"Jangan sebut aku Papa! Aku tidak memiliki anak perempuan selain Jennifer!" Namgil sudah sangat marah sekali, ia membiarkan wanita itu memanggilnya dengan sebutan papa, selama ini Namgil sudah terlalu baik pada orang-orang yang menyakiti anaknya. Ia memandang Yeena dengan tajam.

Yeena geram sekali, ia dibentak oleh Namgil, lebih lagi pria tua itu menyatakan akan menyetop uang bulanannya, astaga yang benar saja? Ini sudah keterlaluan, Namgil semena-mena sekali hanya karena ada Jennifer?

"Apa yang dikatakan Seonho bohong. Aku—"

"Dia mengataiku anak haram, Pa!" Jennifer mengadu dengan suara yang nyaring dan mengangkat kepalanya, ia berhasil membuat tangis palsu dengan mengingat kelakuan mereka dahulu.

Kontan Namgil semakin dipacu emosi. Ia menunjuk wajah Yeena dengan tangan gemetar menahan emosi. "Kau!" ujar Namgil dengan rahang mengeras dan wajah semakin memerah padam. Tidak ada yang boleh mengatai Jennifer adalah anak haram. Anak ini adalah hasil perkawinannya dengan seorang wanita yang tidak direstui oleh orang tuanya karena keadaan status sosial berbeda. "Sangat kurang ajar, kau Yeena! Sekarang bereskan barang-barangmu, aku tidak sudi melihat kau ada di sekitar mansionku!"

"Kim Namgil!" Chaerim berteriak mendengar apa yang dikatakan Namgil. Anaknya diusir dari sini? Ibu mana yang tidak akan membela sang anak? Chaerim mendekat kepada Namgil dengan pandangan berapi-api. "Kau tidak bisa begitu kepada anakku! Jaejoong mengada-ngada, Yeena tidak—"

"Kau pun ingin pergi dari sini? Silahkan! Mulai sekarang aku tidak akan menerima Lee Yeena di mansion keluarga Kim!"

Yeena terkejut luar biasa. Tungkai kakinya serasa lemah, ini semua karena Jennifer. Ia terduduk dan memegang kaki Namgil. "Pa, maafkan aku. Aku—"

Namgil menarik kakinya dengan kasar. Ia tidak ingin berdebat. Keputusannya tentang ini sudah finish. Ia membawa Jennifer keluar area dapur. Semua asisten rumah tangga mungkin akan tahu masalah ini. "Tidak ada yang boleh membiarkan Yeena masuk ke area mansion, dia tidak boleh ke sini lagi, segera kemasi barang-barangnya dari sini!"

Sungguh Yeena tidak bisa berkata apa-apa lagi, marah, sedih, kecewa semua menyatu menjadi satu. Hanya karena Jennifer dan Seonho mengada-ngada ia terkena imbasnya sampai diusir dari sini. Tidak, Yeena tidak akan beranjak dari mansion. Ia sudah tergusur dari mansion utama ke paviliun. Jennifer benar-benar pengacau sekali dari dulu hingga sekarang, karena ada wanita itu, ia tidak dianggap oleh Namgil.

"Yeenaaaaa!" Chaerim bergegas membantu sang anak berdiri. Ia marah sekali, dan tidak akan membiarkan Namgil mengusir anaknya. Chaerim tetap akan mempertahankan Yeena di paviliun, ia pasti akan membalas perbuatan Jennifer.

———

"Aku sudah tidak apa-apa Pa," ujar Jennifer dan menatap lembut sang ayah. Ia sedang menikmati sandwich yang dibawakan ke dalam kamarnya dan Namgil sejak tadi ada di sisinya.

Menggeleng, Namgil tidak yakin. Melihat air mata Jennifer bercucuran saja ia merasa sakit, apa lagi menjadi anaknya yang dikatakan sekejam itu oleh orang yang tidak seharusnya berkata begitu kepada putrinya. Membelai lembut rambut Jennifer, Namgil ingin memanjakan sepenuhnya sang putri. "Papa tahu ini pasti membuatmu sedih, Nak. Tapi perlu kau tahu bahwa kau bukanlah anak yang hadir di luar pernikahan, Papa dan ibumu menikah secara sah, hanya saja kakek dan nenek tidak setuju dengan pernikahan kami, semua rumit sekali jika harus Papa ceritakan kepadamu."

Sebenarnya bukan Yeena mengatakan demikian, tetapi Chaerim. Toh, ia hanya membalas saja perbuatan ibu Yeena. Dan ketika ayahnya mengungkit tentang ibunya, Jennifer kembali penasaran, siapakah ibu kandungnya? Dimana dia sekarang? Dan, mengapa Jennifer tidak pernah tahu siapa namanya, bahkan di akta kelahirannya pun tidak dituliskan nama ibunya. Hal itu membuat ia cukup bingung.

"Pa, aku sudah sebesar ini, apa Papa tidak berniat untuk memberitahu aku siapa ibuku?" Jennifer merebahkan kepala ke bahu Namgil dengan manja dan sang ayah mencium keningnya.

"Bukannya Papa tidak ingin, tapi permintaan ibumu sebelum Papa membawamu ke sini, bahwa Papa tidak boleh mengungkit tentangnya kepadamu, dia hanya mengatakan sepatah kata kala itu, yaitu Jennifer. Papa mengerti bahwa dia ingin memberimu nama Jennifer, tetapi Papa sudah mendaftarkan namamu dengan nama yang sebelumnya sudah disepakati berdua, Kim Jaejoong, maaf sayang, Papa hanya ingin menghormati keinginannya untuk tidak mengganggunya lagi," Namgil sedih jika mengingat percakapannya dengan sang istri yang terpaksa harus ia lepaskan.

Setelah ditinggal istri pertamanya, Namgil merasa nelangsa, dan kala bertemu dengan ibu Jennifer ia merasa adrenalinnya kembali memacu, wanita itu memiliki senyum memikat, selalu ceria, dan begitu baik hati. Kasta sosial lah yang membuat ia dan wanita itu harus terpisah. Dan dipaksa menikah dengan Chaerim oleh orang tuanya. Menikah tanpa cinta benar-benar hal bodoh yang dilakukan Namgil. Tapi, ia melakukan itu demi melindungi keluarga kecilnya. Ia tidak ingin anak-anaknya menderita, terutama Jennifer.

Ya, bagi Namgil putri satu-satunya itu adalah segalanya. Sejarah antara ia dan wanita yang dicintainya sampai sekarang. Meski sekarang orang tuanya tidak ada, namun ia tidak berani mengganggu ibu Jennifer lagi. Chaerim adalah penghalang dari segala hal yang membuat ia tidak memiliki banyak pilihan. Maka dari itu, ia hanya akan berfokus pada Jennifer dahulu. Ia akan memberi semua yang diinginkan anaknya ini. Jennifer adalah kunci dari segala hal tentangnya. Bahkan, ia sudah mewanti kepada Jung Woosung, jika Yunho melukai putrinya maka ia siap berperang untuk menghancurkan Woosung dan perusahaannya, tidak peduli perusahaan raksasa seperti apa TVXQ Group itu, ia pasti akan terus maju.

.
.
.

Eyd ga beraturan, typo dimana" no edit.

Rules, 35 komentar.

.
.
.

The SecondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang