Bab 2

996 230 55
                                    


Tatapan Namgil terarah kepada wanita yang dengan berani menyebut anaknya adalah hasil pungut. Ya, dalam asumsi Namgil, wanita itu mengatakan demikian. Berani-beraninya mengatai putri satu-satunya yang dimilikinya demikian. Meski ia menikahi wanita ini sudah cukup lama, tapi sikapnya jika ada sang anak keterlaluan sekali. Ia mendekat dan tatapan tajam tak lepas darinya.

Senyuman ketir nampak terlihat dari bibir Chaerim, ia meraih lengan Namgil, berniat untuk menggandeng namun tangan Namgil menepis dengan cepat. Ia seharusnya bisa mengontrol emosinya agar tidak berkata kasar kepada wanita antah berantah yang dibawa Namgil setelah setahun mereka menikah. "Suamiku, aku tidak bermaksud—"

"Tidak bermaksud apa? Aku mendengar dengan jelas kau mengatai putriku! Sudah kubilang sejak awal bahwa Kim Jaejoong adalah anakku, lalu mengapa sulit bagimu menerima anakku!" Namgil menaikan nada suaranya, ia berniat segera kembali ke mansion bertemu sang putri tercinta, tapi yang didengar sangat tidak enak. Mengapa Chaerim tidak berubah? Bahkan wanita itu berani menghina anaknya.

"Astaga, aku hanya kesal karena dia sama sekali tidak menyapaku, sungguh aku tidak bermaksud apa-apa," Chaerim berusaha menjelaskan, ujung matanya melirik kepada Jennifer yang memperhatikan dirinya yang berdebat singkat dengan Namgil.

Jennifer tersenyum mengejek, wanita ini pandai bermuka dua. Sudah telak ketahuan masih ingin menyembunyikan fakta. Ia sendiri cukup heran mengapa ayahnya betah bersama si wanita, tapi dibalik itu semua ia tahu bahwa ia tidak berhak mengurusi urusan pribadi sang ayah.

"Pa, Papa Jeje rindu sekali dengan Papa!" Jennifer memanggil Namgil, ia lantas berlari kecil menuju kepada sang ayah dan langsung memeluk Namgil dengan sepenuh hati. Perasaan rindu kepada sang ayah memang tidak dusta. Meski sering melakukan panggilan telepon hingga video call dan zoom, tetap saja rasanya berbeda ketika bertemu langsung.

Pelukan Jennifer berbalas dengan cepat. Namgil tersenyum lebar seraya memeluk erat sang putri. Ia pun sangat rindu dengan putri semata wayangnya ini. Bahkan mencium aroma parfum Jennifer saja, Namgil senang sekali apa lagi sekarang putrinya nyata berada di dalam pelukannya. "Papa juga sangat rindu, little princess!"

"Uugh Papa, ada hal yang ingin aku bicarakan, tapi sepertinya Paman Namseok akan menyampaikan lebih dahulu," dengan manja, Jennifer berucap dan melirik asisten pribadi ayahnya. Ia bahkan memamerkan senyum kemenangan kepada Chaerim sang nyonya besar dirumah ini.

"Oh ya? Apa Papa harus bertanya kepada Namseok agar tidak penasaran hmm?"

"Sepertinya begitu, karena Jeje terlalu malu, Pa!"

Tertawa Namgil mengusap lembut rambut sang putri. Ia lantas mencium pipi Jennifer dan mengusapnya dengan penuh perasaan. "Papa akan menanyakan pada Namseok, kau ke kamar dahulu Sayang, Papa akan mengatur semua hal untukmu di sini."

Namgil sudah mengambil langkah dan memutuskan sesuatu. Ia juga meminta saran kepada teman dekatnya tentang sesuatu yang akan ia terapkan berkaitan dengan kedatangannya putrinya, Kim Jaejoong atau Kim Jennifer. Apapun sebutannya wanita itu tetaplah putrinya yang tersayang.

"Baik Pa, semoga Papa tidak tertawa ketika Paman Namseok mengatakannya," setelah mengatakan itu Jennifer tersenyum lebar lantas berlari kecil karena malu.

Astaga, demi Jiyeon dirinya mungkin akan totalitas. Tapi, apa ia yakin akan menjadi penggoda di hubungan orang lain. Bukankah dengan begitu ia juga bisa disebut toxic? Atau, ia melihat situasi dahulu sebelum mengambil keputusan lebih. Ah, ia harus mencari tahu siapa gerangan wanita yang merebut Yunho dari Jiyeon.

———

Jennifer tiba di ruang makan dengan wajah bingung. Ia melihat cukup banyak orang yang duduk di sini. Bukankah seingatnya ayahnya hanya memiliki tiga anak? Ya, dirinya dan dua kakaknya. Ia memperhatikan meja makan, ada dua orang tambahan yang tidak dikenalinya dan dua lainnya ia kenali dengan baik. Lantas siapakah kedua orang itu? Apakah kedua kakaknya menikah tanpa sepengetahuannya?

The SecondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang