Bab 12

785 194 53
                                    


Berada di acara formal rekan bisnis sang ayah bersama kedua kakak serta ayah mereka. Jennifer tidak terlalu suka. Acara formal tentu jamuan pun formal. Mereka selalu tepat dalam pembagian acara. Setelah berbincang singkat di hall, mereka kemudian dibawa ke restoran di gedung yang sama, semua tamu makan bersama. Jujur saja Jennifer tidak memiliki nafsu makan, karena kabar Yunho belum juga ia terima.

Ia hanya menyendok beberapa suap makanan yang tersaji. Dan memandang secara acak agar tidak terlihat nelangsa. Tanpa ia duga, pandangannya menangkap sosok pria itu tengah duduk di sebuah meja bersama Changmin serta seorang wanita. Dada Jennifer rasanya diremas dan ia sungguh merasa panas. Tangannya seketika tergenggam erat dan nyaris saja ia berdiri andai panggilan Hyunbin tidak menyadarkannya.

"Jae..."

Ia segera menoleh menatap sang kakak pertama dan dengan polos menjawab, "Iya Hyung?!"

"Oppa JaeJae, ada Papa!" bisik Seonho mengingatkan.

Karena terbiasa bawaan Seonho memanggil Hyunbin Hyung, maka dari itu Jennifer pun memanggil sama ke kedua kakaknya. Ia sudah terbiasa dan lagi trend anak jaman sekarang suka memanggil Hyung kepada orang yang sangat akrab. Seperti bercanda.

"Ah iya maksudku Oppa?" Jennifer segera membenarkan dan tersenyum tipis.

"Ini pertama kali kau ke acara formal yang berbau bisnis, Oppa peringatkan jangan mengambil wine atau pun minuman beralkohol lainnya nanti, ada orange juice, ambil itu saja!"

Apa? Jennifer memandang bingung kepada Hyunbin tetapi pernyataan sang kakak didukung oleh ayahnya dengan anggukan. Sungguh? Ia sudah legal untuk sebuah wine, di UK pun ia sudah sering merasakan wine terutama jika musim dingin agar tubuhnya tetap hangat dan di sini, ia tidak di perbolehkan. Wah, sungguh luar biasa.

Namun, dari pada berdebat, Jennifer mengangguk saja. Ia sedang tidak mood untuk melakukan apa-apa mungkin ketika kembali ke hall pun untuk dessert terbuka dan perbincangan santai lainnya, ia akan diam saja. Ini benar-benar membosannya acara pertunangan formal dengan motif bisnis. Ugh, ia tidak ingin menggelar acara seperti ini nanti.

Kembali tatapan Jennifer tertuju kepada Yunho, pria itu terlihat asik-asik saja dan berbincang dengan wanita yang satu meja dengannya. Hatinya semakin memanas ketika wanita itu berbisik di telinga Yunho dan dengan santainya Yunho tertawa. Sungguh, ingin rasanya ia menyepak tulang kering pria itu. Atau menampar wajahnya, ia sangat marah dengan pria brengsek. Ah, ia lah yang lupa bahwa Yunho memang pria brengsek yang mencampakkan Jiyeon. Sial, ia terbawa perasaan dalam misi bodoh itu.

Jennifer berdecak, ia ingin segera kembali ke rumah tapi tentu saja keluarganya tidak akan mengizinkan untuk itu. Jadi, ia hanya harus menjauhkan diri dari pria brengsek itu dan menghapus kontaknya di ponsel.

———

Kembali ke hall, Jennifer meminta izin kepada ayahnya untuk mengambil beberapa buah dan juga orange juice. Ia berdiri di depan meja panjang berisi dessert menggiurkan, mengambil garpu kecil Jennifer menusuk buah apel dan langsung mengunyahnya, tidak berselera makan membuat ia lapar juga. Ia pun mengambil beberapa buah yang sudah dipotong ke dalam piring kecil memilih strawberry, Jennifer pun langsung melahap buah itu.

"Hai Cantik!"

Sapaan itu membuat Jennifer sedikit terjengit. Ia spontan menoleh ke samping dan wajahnya langsung dibuat masam oleh keberadaan Yunho. Untuk apa pria ini menghampirinya? Tidak menyahut, Jennifer kembali memilih buah dan bergegas hendak pergi. Namun, lengannya di tahan oleh Yunho. Ia kembali menoleh dan meletakan piring ke sisi meja. "Apa maumu?!" tanya Jennifer dengan ketus.

The SecondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang