Bab 13

943 193 51
                                    

Jennifer kembali kepada keluarganya bersama dengan Yunho. Ia melirik pria itu yang memegang piring untuknya. Mendesah, Jennifer tahu bahwa ia membuat bingung kedua kakaknya. Tapi Yunho tidak mau juga pergi meski ia sudah memintanya agar tidak bertemu keluarganya. Jelas, ini cukup kentara bahwa ia dekat dengan CEO dari TVXQ Group.

Jennifer tersenyum kikuk ketika pandangan dua kakaknya tertuju kepada Yunho. Sementara ayahnya terus melanjutkan perbincangan dengan beberapa rekannya tadi. Seonho mendekat, dan berbisik dengan berani di telinganya.

"Kau berkencan dengan si Jung itu?"

Menggeleng, Jennifer tidak berkencan dengan Yunho. Mereka masih berstatus teman dekat. "Hy-Oppa, aku tidak sengaja bertemu dengannya, sungguh!"

Hyunbin berdeham, dan ia mengulurkan tangan kepada Yunho, dengan cekatan Yunho memindah piring dipegangnya ke tangan satunya dan langsung menjabat tangan Hyunbin. Melihat pria itu mungkin sibuk dengan piring berisi makanannya, Jennifer segera mengambil dan Yunho menatapnya sekilas.

"Aku berharap bisnis kita nanti akan berjalan lancar Yunho," Hyunbin tidak ingin berbasa-basi, banyak orang yang membicarakan bisnis bahkan kentara akan melakukan perjodohan bisnis. Tadinya pun ia mengira sang ayah mengajak Jennifer untuk hal itu, memamerkan sang adik agar bisa dilirik pada pria single yang ada.

"Tentu saja, aku pun berharap begitu," sahut Yunho dengan bersemangat.

Jennifer hanya memperhatikan, ia mulai memakan buah-buahan di piring dan Yunho tersenyum ke arahnya.

"Duduklah di sana, Jae," Seonho menarik perlahan pergelangan tangan sang adik dan membawanya ke sebuah kursi yang ada di sudut.

Yunho memperhatikan wanita itu yang ditemani kakaknya. Ia terkejut ketika pertanyaan tiba-tiba meluncur dari Hyunbin.

"Kau tertarik dengan adikku?"

Segera menoleh kepada pria itu Yunho tersenyum lebar. "Apakah terlihat jelas?"

"Kentara sekali! Kau memperhatikannya dengan jelas," sahut Hyunbin, orang awam akan tahu pasti bahwa kedua orang ini memiliki ketertarikan yang sama.

"Hahaha, maaf sekali Hyung. Aku tidak bermaksud apa-apa tapi itu begitu saja terjadi," Yunho tidak menyangkal, memang ia menunjukan lebih rasa sukanya di depan keluarga Jennifer.

"Aku tidak masalah kau dengan adikku, tapi Papaku jauh lebih protektif dengan Jaejoongie, mungkin karena dia putri satu-satunya bagi Papa," Hyunbin berucap dengan pelan dan berdeham. "Kau akan dihancurkan jika melukai Joongie!"

Teknik ancaman, itu lah yang sekarang dilakukan Hyunbin kepada Yunho. Agar pria itu tidak bermain-main dengan sang adik. Lagi pula apa yang dikatakannya benar, Namgil tidak akan tinggal diam jika ada yang menyakiti Jennifer. Seperti ibu tiri dan anaknya yang kala itu ketahuan sedang memukuli Jennifer.

Bagi sang ayah, Jennifer adalah segalanya. Ia bukannya iri, tapi ia memahami dengan baik tentang perasaan ayahnya. Terutama ketika ibunya meninggalkan sang ayah. Ingat sekali hari-hari diliputi kesedihan itu.

"Tenang saja, aku tidak akan mempermainkannya," Yunho lagi-lagi mengumbar senyum. Ia bicara serius, bahwa ia tidak akan memperlakukan Jennifer seperti para pembohong yang sempat mencuri atensinya.

———

"Sekarang sudah percaya bahwa ponselku rusak?"

Jennifer mengulum senyum, sejak tadi ia menerima panggilan telepon dari nomor baru. Jujur, ia tadinya tidak ingin mengangkat panggilan ini, tapi ada pesan masuk dari nomor itu dan mengatakan bahwa si pemilik nomor asing adalah Yunho. Well, Yunho benar-benar membeli ponsel baru. Sejak pria itu mengatakan ponselnya rusak dan di Jepang, ia jadi bingung bagaimana Yunho menjalankan bisnis jika ponselnya tidak aktif.

The SecondWhere stories live. Discover now