L I M A D U A

2.5K 119 36
                                    

HAPPY READING!

•••

Sinar matahari yang masuk melalui gorden membuat Lauren mengulet kecil. Matanya terbuka perlahan, semua memori kembali berkumpul seperti serpihan puzzle. Lauren terduduk melihat sekitarnya, menghembuskan nafasnya saat ia sadar bukan berada di rumahnya.

Lauren membuka selimutnya. Kaki telanjangnya menapak keramik dingin keluar dari kamar. Lauren tersenyum saat melihat Nasi goreng di meja makan dan juga selembar kertas yang bertuliskan.

“Jangan lupa nasi gorengnya dimakan, gue bikin susah payah, Queen.” Lauren membaca  selembar kertas tersebut.

“Ini baru pacar gue!” kemudian ia langsung memakan nasi goreng tersebut tanpa membasuh wajahnya lebih dulu.

•••

Tiba di sekolah, Rega dan anggota inti The Victor masuk secara bersamaan membuat isi sekolah menatap mereka. Yang menjadi pertanyaan adalah, kenapa wajah Rega penuh dengan luka lebam. Dan juga kenapa dia tidak melihat Lauren biasanya gadis itu selalu bersama anggota inti The Victor. 

Anggota inti The Victor langsung menuju Rooftop sekolah.

“Hoy, Ga!”

Geo meraba wajah Rega yang terdapat beberapa luka lebam. “Muka lo kenapa?”

“Bego, sakit!” maki Rega menghempaskan tangan pria tersebut.

“Siapa? Alendra? Dia berulah lagi. Anjing banget!” sahut Erik.

“Jangan bilang sepupu gue nginep di Apartemen lo karena ini?” Chandra menunjuk pada luka yang ada pada wajah Rega. “Iya kan?” tanyanya lagi.

“Iya!”

“Sekarang kita harus hati-hati, semakin lama Alendra semakin membahayakan,” ujar Ali pada mereka.

Abi mengangguk paham apa dikatakan oleh sahabatnya itu, “Benar! Kita harus hati-hati. Terus untuk keselamatan Aure.”

Rega mengangguk, kemudian mereka langsung turun kebawah karena bel masuk sekolah telah berbunyi.

•••

Bel pulang sekolah berbunyi, Rega dan anggota intinya menuju ke ruangan ganti baju. Hari ini Rega dan yang lainnya akan bermain basket sehabis pulang sekolah untuk mengisi waktu luang. Namun disaat sedang ganti pakaian, didalam loker milik ada sebuah bunga mawar hitam yang bercampur dengan darah dan aroma dari benda tersebut sangatlah bau. Abi terdiam sejenak, ia tidak tahu siapa yang telah menaruh benda tersebut di dalam lokernya.

Teror demi teror terus berdatangan tanpa henti. Kehidupan yang awalnya baik-baik saja dan mudah perlahan akan menghancurkan mereka.

“Bi, ayo!” ucap Erik membuat Abi tersadar dari lamunannya.

“H.. Iya, ayo!” jawab Abi gelagapan sambil menutup loker miliknya. Mereka berjalan keluar menuju lapangan outdoor.

Mereka melakukan pemanasan, sebelum memulai permainan.

“Itu si Ale kan? Ngapain dia ada di ada di sekolah kita!?” Erik menatap pria dengan seragam sekolah yang berantakan, sedang bersandar di dinding pos satpam.

Alendra berjalan saat melihat Rega dan anggotanya tengah menatapnya dari kejauhan. Dia menatap Dinda yang sedang bergelayutan dengan jijik. Dia mendorong gadis itu dengan kasar.

“Minggir anjing!”

Chandra berdecih, “Ngapain lo ke sini!?”

“Santai Men!” Alendra berjalan memutari tubuh Rega dengan langkah yang tegap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang