T I G A E M P A T

1.7K 135 17
                                    

🔥HAPPY READING🔥

•••

Rega dan Lauren melangkahkan kakinya mengikuti Bu Tika yang berjalan menuju lapangan sekolah.

Seluruh murid sedang menjalankan upacara bendera dengan sikap istirahat langsung menoleh bahkan anggota inti The Victor pun ikut menoleh ke arah Rega dan Lauren yang sedang berjalan ke arah lapangan upacara bendera.

“Informasi lebih lanjutnya akan di sampaikan oleh Bu Tika, sekian dari saya terima kasih.” ujar pak Gery ketika melihat Bu Tika sedang membawa dua remaja yang sudah membuat masalah.
Kemudian pak Gery langsung meninggalkan lapangan upacara.

Bu Tika langsung memasuki lapangan upacara.

“Rega, Lauren kalian berdiri di depan tiang bendera dengan sikap hormat sampai jam istirahat pertama.”

Rega berdecak kesal tidak seperti biasa dirinya akan di hukum. Biasanya pria ini ketika cabut jam pelajaran ia selalu lolos mengapa hari ini dirinya di hukum?

Anggota inti The Victor yang melihat ketuanya di hukum merasa aneh.

“Tumben amat si bos,” Abi menatap Rega bingung.

•••

Upacara telah dibubarkan ketika Bu Tika memberikan sedikit informasi mengenai murid-murid yang selalu membuat masalah.

Sementara di tempat lain. Seorang pria tengah mengobrol di sebuah warung dekat SMA Kencana dengan seorang gadis.

“Gimana semuanya lancar?” tanya Alendra pada gadis itu.

“Aman,” gadis itu membalas dengan menampilkan kedua ibu jarinya.

“Bagus, buat mereka hancur!” Alendra tersenyum miring kemudian kembali menyesap rokoknya.

•••

Lauren menghentakkan kakinya ketika mulai merasa lelah dan kepanasan dengan matahari pada hari ini.

“Ini semua gara-gara lo!”

Rega diam. Lauren yang tidak melihat reaksi dari Rega ia pun memukul lengan Rega.

“Apa, sih? Gue kayak gini karena lo itu tanggung jawab gue, kemana pun lo pergi gue bakal ngikutin lo!”

Setelah selesai beradu mulut. Datanglah seseorang yang merupakan ketua OSIS.

“Rega, Lauren hukuman kalian sudah selesai.” ucap ketua OSIS kemudian meninggalkan mereka berdua.

Rega langsung membalikkan tubuhnya kemudian berniat menuju kantin.

“Lo mau ke mana?” tanya Lauren membuat langkahnya terhenti.

“Kantin.”

“Gue ikut!” Lauren berjalan kearah Rega. Rega menoleh dan langsung memegang lengan Lauren. Lauren terkejut, lagi dan lagi Rega berhasil membuat jantungnya berdegup kencang.

Tak mau berlama-lama mereka pun langsung menuju kantin.

Kini mereka telah sampai di kantin, di sepanjang koridor tadi banyak yang menatap kagum keduanya ada pula yang menatap tak suka ke arah keduanya.

“Oyy bos,” Abi melambaikan tangannya dari arah meja.

Rega yang melihat Abi melambaikan tangan ia langsung mendekat ke arah meja khusus anggota inti The Victor yang di ikuti oleh Lauren.

Setelah sampai di meja khusus anggota inti The Victor. Mereka mulai Bertos ala geng The Victor.

Rega pun langsung duduk yang di ikutin oleh Lauren.

“Lo mau makan apa? Biar gue pesenin,” tanya Rega menatap Lauren.

Geo yang melihat itu pun langsung mengambil ponselnya guna untuk mengalihkan pandangannya tersebut.

“Samain aja kaya lo.”

Rega mengangguk kemudian menatap Abi. “Pesenin gue bakso dua porsi, cepatan!” pinta Rega pada Abi.

Abi menghembuskan nafasnya malas. “Nasib-nasib,” ucap Abi membuat anggota inti The Victor tertawa.
Kemudian ia langsung berjalan menuju tukang bakso.

“Nih, Dua porsi bakso dan es teh manis sudah datang!” kata Abi dan memberikan nampan yang berisikan makanan. Rega langsung mengambilnya lalu satu mangkuknya di berikan kepada Lauren.

Rega pun langsung memakannya begitu pula dengan Lauren ia pun memakan bakso miliknya.

“Lo berdua kenapa bisa di hukum?” tanya Chandra membuat Rega menghentikan aktivitasnya.

“Sepupu lo yang satu ini tadi mau cabut yaudah gue juga ikut cabut,” balas Rega kemudian kembali memakan baksonya.

Lauren mendengus saat Rega mengadu kepada teman-temannya.

“Lo juga bego ngapain ikut cabut!” ujar Ali.

“Gue bilangin ke nyokap lo sih kalo berani cabut,” ancam Chandra.

“Bilangin aja Chad bilangin entar yang ada kebiasaan,” sahut Erik.

“Berisik!”

“Yeah bocil kalo di kasih tau,” Chandra mengetuk pelan kepala Lauren menggunakan lengannya.

“Bodoamat!” Lauren menjulurkan lidahnya.

•••

Bel pulang telah berbunyi, Lauren berlari mengejar Rega dengan sedikit merasa bersalah.

“Rega!” Lauren mempercepat langkahnya lantaran Rega tak kunjung menoleh.

“Lo ngambek?” Lauren menarik tas Rega dan berhasil membuat langkah Rega terhenti.

Rega kembali melangkahkan kakinya tanpa mengatakan apapun dan Lauren tetap berusaha untuk mengajak Rega berbicara tentang kesalahan pahaman tadi.

Flashback on

Geo berdiri di depan kelas 11 Bahasa 1 dengan tangannya yang memegang kotak makan milik Lauren. Lauren yang melihat Geo pun ia langsung keluar kelas untuk menghampiri Geo.

Kenapa, Ge?” tanya Lauren bingung.

Geo menatap Lauren sejenak. “Ah ini, gue mau balikin kotak makan lo,” kata Geo kikuk sembari menyodorkan kotak makan milik Lauren.

Lauren mengambil kotak makan tersebut. “Makasih,” ucap mereka berdua secara bersamaan.

Tanpa mereka sadari kegiatan tadi ternyata tak luput dari sepasang mata yang menatap tajam keduanya dengan tangan terkepal.

Sialan!” desisnya namun terdengar oleh dua remaja yang sedang mengobrol tersebut.

Geo dan Lauren terkejut, sejak kapan Rega berdiri di sana?

Flashback of•

Sesampainya di parkiran dimana Rega membawa motor, Rega yang biasanya selalu menyuruh Lauren untuk naik ke motornya tapi kini pria itu hanya diam seribu bahasa.

“Mau sampe kapan lo diam situ?” Rega memakai helm full facenya lalu memundurkan motornya.

“Lo marah?”

Rega diam saja sambil menghidupkan mesin motornya.

“Rega,” panggil Lauren.

“Cepat naik.”

Bersambung...

Next? Spam ya!

Wah, kayaknya mereka salah paham.

REGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang