D U A-D U A

2.3K 200 2
                                    

HAPPY READING

•••

×BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG, BANTEN.

Kini Gerald dan Lauren telah sampai di bandara Soekarno-Hatta, di temani dengan anggota inti The Victor, bahkan Alvaro saja pun ikut mengantar Gerald.

“Kak!” panggil Lauren parau.

“Setelah gue selesai kuliah atau ada libur gue akan balik lagi ke sini.” kata Gerald menyakini Lauren.

“Udah, Re! gak usah sedih. Ada kita yang akan temenin lo,” ujar Ali tangannya memegang pundak Lauren.

“Iya—,” ucap Abi terpotong saat mendengar informasi take-off.

“Perhatian, para penumpang pesawat Qatar airways dengan nomor penerbangan GA328 tujuan Barcelona dipersilahkan naik ke pesawat udara melalui pintu A12.”

Lauren memeluk Gerald dengan sangat erat setelah seorang pramugari menginformasikan keberangkatan pesawat yang merupakan pesawat dari tujuan Gerald.

Lauren pun melepaskan pelukannya itu. “Kalau udah sampai, tolong kabarin aku, Kak!” pinta Lauren.

Gerald mengangguk tersenyum. “Pasti, gue akan kabarin lo.” kata Gerald setelah mengatakan itu pergi meninggalkan mereka.

Rega yang melihat Lauren seperti orang ingin menangis ia mendekati kearahnya.

“Udah jangan sedih lagi,” ucap Rega sambil membawa Lauren kedalam pelukannya.

“Ekhem, lihat-lihat kali Bang, kalau mau pacaran.”

“Yaelah sirik aja lo, Bi!” kata Erik mendorong Abi pelan.

“Udah yuk pulang,” ajak Ali.

Rega melepaskan pelukannya, lalu mengajak Lauren ke arah parkiran.

Rega memberikan helm kepada Lauren, Lauren pun hanya menuruti dan naik ke motor Rega.

•••

Malam ini Lauren sendiri di rumah, tak ada yang menemaninya Kakak dan kedua orangtuanya berada di spanyol. Ia kesepian? Tentu saja.

Kini dirinya merasa lapar hingga ia memutuskan untuk mencari makan seorang diri, Rega meminta dirinya jika membutuhkan sesuatu kabari dirinya, namun Lauren menolak. Dia takut ditanya lebih jauh lagi oleh pria itu, pasalnya saat pertemuan terakhirnya Rega menanyakan soal Alendra.

Lauren pun bukan tanpa alasan menutupi semuanya, dia hanya belum ingin memberitahu soal Alendra, dan dia tidak ingin membuka luka lama dan masa lalunya itu.

“My Princess,”

Gadis itu menoleh. “A—Ale?”

“Hola,” pria itu mematikan mesin motornya, dan menatap Lauren dengan senyum.

“Mau kemana?” sambung pria itu bertanya.

“Cari makan,” balas Lauren. Dia gugup pasalnya takut pertemuan terakhir mereka sangatlah tidak baik.

“Aku temenin, gimana?” tawar Alendra.

Gadis itu menggeleng cepat. “Gak usah! Gue bisa sendiri.”

Alendra paham dengan gadis di hadapannya sekarang, gadis itu takut padanya.

“Serius gak mau? Ini udah malam loh. kalau terjadi sesuatu sama kamu, gimana?” tanyanya.

“Gue gak mau!” tekan Lala lalu berdengus.

“Aku maksa kamu Re! dan kamu gak boleh nolak.”

REGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang