T I G A E N A M

1.7K 128 10
                                    

🔥HAPPY READING🔥

•••

Melihat ponsel Rega tergeletak di mini bar, Marissa langsung mengambilnya dan mengecek lebih dulu pintu dapur untuk memastikan jika tidak ada tanda-tanda Rega akan masuk ke dapur.

Marissa yang tidak tahu password ponsel tersebut merasa kesal. “Sial!” –batinnya.

Saat Marissa hendak menaruh kembali ponsel tersebut ada sebuah notifikasi pesan masuk langsung saja dia melihatnya dengan perasaan marah.

“Lauren, tunggu tanggal main gue.” gumamnya pelan seraya saat membaca nama pengirim pesan tersebut.

“Woi!”

Marissa terkejut dan tertangkap basah oleh Rega.

Rega langsung merebut ponsel miliknya dan menatap tajam Marissa. “Jangan pernah lo sentuh barang milik gue.”

“Apa salahnya? Aku kan calon tunangan kamu, jadi wajar dong kalau aku berhak tau.”

“Masih calon, dan asal lo tau sampe kapanpun gue gak akan terima pertunangan ini.” Rega melangkah pergi meninggalkan Marissa yang tampak terlihat kesal dengannya.

Dilain tempat. Lauren terlihat kesal karena tidak ada tanda-tanda balasan pesan dari Rega.

Merasa perutnya semakin lapar ia pun pergi menuju kamar Chandra.

“Chan, nyate yuk!” Lauren berjalan mendekati Chandra yang sedang bermain game di komputer.

“Nyantet?”

“Bukan!” Lauren duduk di tepi ranjang sambil memperhatikan Chandra sebentar yang asik main game.

“Gue laper nih, lo juga laper kan?” Lauren bangkit dari duduk lalu menghampiri Chandra.

“Ayo beli sate!”

“Lo gak lihat gue lagi ngapain?” kata Chandra dengan matanya yang masih tertuju pada layar komputernya.

“Sampe kapan pun lo gak bakal bisa saingin Ruben Doblas Gundersen.”

“Ya usaha aja dulu,” balas Chandra dengan tangan kanannya sibuk pada mouse.

“Te! Sate!” seru Lauren di depan telinga Chandra.

“Si bang–,” ucapan Chandra terpotong saat melihat komputernya di matikan oleh sepupunya itu.

“Masih untung komputernya gue matiin, dari pada gue rusakin.”

Chandra yang nampak kesal dengan sepupunya itu, ia pun langsung menuju lemarinya untuk mengambil sweater hoodie yang akan ia kenakan.

“Jangan pake warna itu,” Lauren merampas Hoodie yang hendak di pakai oleh Chandra.

“Dih ngatur.”

“Pake warna ini warna item aja, Lo kelihatan agak ganteng, inget ya agak.” Lauren menyerahkan sweater hitam pada Chandra.

Chandra pun memakainya dengan sweater pilihan Lauren berikan.

•••

Setelah memarkirkan mobil, Chandra dan Lauren keluar karena keduanya sudah tiba di warung sate yang berada di pinggir jalan.

Saat mereka hendak memasuki warung sate tersebut, keluarlah seorang pria yang nampak tidak asing bagi mereka yaitu Alendra.

“My princess, ketemu lagi kita,” ujar Alendra saat melihat gadis yang dulu sampai saat ini sangat ia cintai.

Chandra menarik kera baju Alendra “Jangan pernah lo sentuh sepupu gue, kalau lo berani sentuh dia siap-siap mati di tangan gue.”

Alendra terkekeh. “Santai bro,” balas Alendra dengan tangannya yang menyingkirkan tangan Chandra dari lehernya.

Lauren yang tak ingin ada keributan ia pun langsung menarik tangan Chandra untuk masuk ke dalam mobil. “Kita makan di tempat lain.”

Hallo, Apa kabar? Udah sekian lama gak up di sini.

Tim pendukung Rega & Lauren atau Rega & Marissa.

Next? Spam ya!

Jangan lupa vote

REGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang