E M P A T D E L A P A N

1.3K 105 10
                                    

🕊️HAPPY READING🕊️

•••

Saat ini anggota inti The Victor tengah berkumpul di markas setelah seminggu yang lalu mereka tidak berkumpul karena disibukan dengan ujian akhir semester.

Rega terus diinterogasi oleh sahabat-sahabatnya saat melihat luka lebam di wajah pria itu. Awalnya Rega tidak ingin menceritakan kejadian kemarin saat dirinya bertemu dengan Alendra tapi sangat disayangkan sekali mereka terus mendesak Rega, hingga akhirnya Rega menceritakan semua kejadian pada hari kemarin.

“Lo kenapa baru cerita sekarang sama kita, anjing?!” Chandra mencengkeram kerah baju Rega.

Rega menghentakkan lengan sahabatnya dengan kasar. “Karena gue tau respon Lo bakalan kayak gini, makanya kemarin gue gak langsung cerita. Puas lo?”

“Tapi tindakan lo itu stupid bangsat! Otak lo dimana, Ga?” tanya Chandra jengah. Ia menjenggut rambutnya frustasi.

“Dia bisa aja bikin ancaman itu buat mancing emosi lo sebagai umpan. Lo mikir ke sana gak sih?”

Rega mendongkak menatap sahabatnya yang sudah terlihat berantakan.

“Jangan salahin gue, tapi salahin sepupu lo yang udah buat gue gila!” ia menendang meja dengan keras, hingga meja tersebut jatuh.

Kenapa dia tidak berpikir sampai kesana? Kenapa kemarin ia mudah terpancing oleh Alendra? Ia kembali menendang meja yang terjatuh tadi.

•••

Saat ini Lauren sedang memilih pakaian saat
Chandra memberitahu bahwa pria itu akan mengajaknya ke sebuah acara formal. Entah kemana pria itu akan mengajaknya. Dirinya bingung padahal sudah puluhan pakaian yang dicoba namun belum ada yang cocok.

“Ini bagus, tapi masa pink?” ujarnya sambil mencocokan off shoulder berwarna pink ditubuhnya.

“Ini nih, perpaduan warna hitam dan putih benar-benar selalu bikin gue jatuh cinta.” Lauren tersenyum lebar saat menjatuhkan pilihannya.

Setelah itu dia langsung bergegas bathrobenya dengan outfit yang sudah ia pilih tadi. Di tambah sedikit polesan make up natural guna menambah kesempurnaan penampilannya hari ini.

Setelah berkutat dengan aktivitas berdandan nya ia menatap puas pantulan cermin.

“Cantik banget gue.”

Dia memutarkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri tanpa menghilangkan senyumannya.

Saat mendengar suara ketukan pintu kamar ia langsung membawa flatshoes dan slingbag miliknya. Ia berbalik sekali lagi ke arah pantulan cermin guna untuk memastikan penampilannya.

“Mantul,” ucapnya sambil mengedipkan matanya.

Sementara Chandra menunggu Lauren didepan pintu kamar sepupunya sambil memainkan ponselnya. Saat Lauren Chandra dibuat linglung dengan penampilan hari ini. Hari ini sepupunya benar-benar sangat cantik dari biasanya

“Damn! You look so beautiful,” puji Chandra saat melihat Lauren.

Lauren hanya memutarkan bola matanya malas, “Jadi selama ini gue gak cantik!?” tanya Lauren membuyarkan lamunan Chandra.

Chandra berdecak kesal, “Nyesel gue muji lo.” kata Chandra lalu berjalan menuju tangga.

Lauren hanya terkekeh kecil, ia berjalan mengikuti pria itu dari belakang. Lauren mengikuti Chandra mendekati mobilnya.

“Kita mau ke mana, Chand?”

“Entar juga lo tahu,” jawab Chandra menoleh ke arah Lauren.

Gadis itu mendengus mendengar jawaban Chandra. 

•••

Chandra memberhentikan mobilnya di depan restoran mewah yang terkenal di kota Jakarta. Pria itu menoleh saat melihat Lauren yang belum juga turun dari mobil.

“Kenapa lo gak turun?”

Lauren menoleh sekilas lalu tersenyum kikuk. Dia membuka pintu mobilnya dan menatap restoran tersebut dengan heran.

“Emang kita ada acara apa?” tanya Lauren begitu keduanya memasuki restoran.

“Nanti juga lo tahu sendiri,” jawab Chandra.

Chandra berjalan masuk ke dalam restoran mewah tersebut. Kemudian diarahkan dalam ruangan private seperti ruangan VVIP.

Tiba di salah satu ruangan VVIP yang menjadi tempat dilaksanakannya kejutan untuk Lauren dari Rega. Kedatangannya membuat Rega dan para tamu undangan pangling dengan Lauren yang hari ini sangat berbeda. Saat Lauren berjalan melewati mereka tidak ada yang bisa berkedip.

Rega yang memakai tuxedo berwarna hitam yang terlihat sempurna ditubuhnya, ia pun langsung menghampiri Lauren yang berdiri disamping Chandra. “Cantik,” kata Rega saat melihat wajah Lauren.

Lauren hanya tersenyum, pria ini mengajaknya ketengah-tengah ruangan itu.

Suara alunan piano membuat suasana ruangan tersebut menjadi lebih romantis. Kedua remaja tersebut sudah seperti Romeo and Juliet.

Rega memegang kedua tangan Lauren dan berkata. “I want you!” ucap Rega lantang.

“What?” tanya Lauren.

“I want you to be my queen forever, until death do us part.” Rega mengulang perkataannya.

Lauren tersenyum, “Jadi gimana jawabannya?” tanya Rega.

“I am also want you to be my king forever, until death do us part.” jawab Lauren.

Rega tersenyum kecil saat mendengar jawaban dari gadis itu, Rega langsung memeluk Lauren. Para tamu undangan yang melihat perlakuan Rega membuat mereka bersorak bahagia.

Setelah Rega mengungkapkan isi hatinya. Semua para tamu undangan di persilahkan menikmati hidangan makanan dan minuman yang telah disediakan.

Dari awal acara dilaksanakan Abi memperhatikan Geo yang diam-diam selalu menatap ke arah Lauren. “Gue tau lo suka sama Lauren, tapi sayangnya lo gak bisa milikin Lauren.” bisik Abi pada Geo sambil mengambil minuman.

“Walaupun Lauren gak bisa gue miliki, setidaknya dia jadi milik Rega. Tapi, kalo dia jadi milik lo, gue gak senang.”

“Sialan lo es batu!”

Bersambung..

Jangan lupa untuk vote, share cerita ini dan follow akunnya.

Next?? Spam sebanyak-banyaknya!

Salam satu aspal!(◠‿◕)

REGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang