D U A S E M B I L A N

2K 164 11
                                    

🔥HAPPY READING🔥

•••

Sementara di sisi lain. Seorang pria tengah mengikat seorang gadis di sebuah gedung kosong. Gadis itu berusaha melepaskannya namun usahanya gagal karena ikatan tali tersebut terlalu kuat untuk dia lepaskan. —Ah ini terlalu kuat. batin Lauren.

“LEPASIN GUE BANGSAT!” teriak Lauren sambil berusaha melepaskan ikatannya.

Pria itu terkekeh. “Lepasin lo? Gak akan pernah!” jawab pria itu.

“Mau lo apa sih, Al?” tanya Lauren. Ya, orang yang menculik Lauren adalah Alendra.

Alendra mendekat kearah Lauren dan mencekal rahang Lauren. “Mau gue? Gue mau lo seutuhnya dan gue mau lo balik lagi ke gue.” jawabnya dengan menekan setiap perkataannya.

•••

Kini Rega telah berada di depan kelas 11 BAHASA 1 yang sedang tidak ada guru. Ia mencari keberadaan Lauren dari ambang pintu namun ia tak menemukan sosok gadis itu. Tasya yang melihat Rega seperti sedang mencari seseorang ia langsung mendekat ke arah Rega.

“Lo cari siapa?” tanya Tasya bingung.

“Aure di mana?”

“Dia belum datang,”

Rega mengacak rambutnya frustasi. “Argggh!”

Seorang pria berhenti berlari tergesa-gesa. Ia menghampiri Rega yang sedang berbicara dengan Tasya.

“Bang!”

“Apaan!?”

“Gue tadi gue lihat Lauren di culik sama anak kencana,” ucap Damian. Ya, pria yang berlari itu adalah Damian.

Anggota inti The Victor yang mendengar itu langsung menghampiri Rega dan menatap Rega termasuk Tasya.

“Anjing kita kecolongan!” ujar Ali.

Rega langsung menuju parkiran sekolah yang diikuti oleh anggota inti The Victor.

••••

Arloji telah menunjukkan pukul 15:00 siang namun Rega belum menemukan gadis itu. Rega mengacak rambutnya frustasi kemudian memejamkan matanya untuk meredakan emosinya. Bahkan anggota intinya tak berani untuk mengganggu pria itu.

Rega menepikan motornya membuat anggota inti mengikuti ketua mereka.

“Ga,”

Rega menoleh menatap Abi yang berada di sampingnya.

“Gimana kalo kita lapor ke Bang Alva aja?!”

“Jangan dulu, Gue bisa cari Lauren tanpa bantuan Bang Alva. Lo semua kalo mau balik ya balik aja,” ucap Rega membuat semua anggotanya diam.

Rega langsung menyalakan motornya dan diikuti oleh anggota intinya. Hari semakin gelap namun Rega belum menemukan gadis itu.

“Gedung kosong belakang SMA Kencana.”

Rega menoleh saat Erik berada disampingnya. Rega mengangguk dan langsung menancapkan gas ketempat Lauren di sekap.

Saat ini Rega seperti orang kesetanan, panas? Ya, itu yang dia rasakan. Ia langsung turun dari motornya diikuti dengan anggota intinya. Seluruh anggota inti The Victor mengikuti langkah ketuanya. Rega menobrak pintu di sebuah gedung dengan paksa menggunakan kakinya.

“Di mana Lauren?!” tanya Rega begitu masuk ke dalam gedung.

Lima anggota inti berdiri tepat disamping ketuanya. Mereka tak menemukan siapapun di dalamnya.

“Berpencar!” pinta Erik. Membuat yang lain langsung berpisah karena posisinya sekarang gedung itu terlalu luas.

Namun usaha mereka gagal, mereka tak menemukan apapun sampai akhirnya mereka mendengar suara teriakan seorang gadis yang meminta tolong di sebuah ruangan.

Rega dan anggota intinya langsung menuju ke sumber suara dan langsung menobrak pintu tersebut.

BRAK!

Alendra terkejut saat pintu terbuka dan langsung menjauhkan dirinya dari Lauren. “Datang juga lo!” ujar pria itu.

Rega melihat seorang gadis sedang menangis dengan pakaian setengah terbuka bersama pria tersebut.

Rega mengepalkan tangannya. “Apa yang udah lo lakuin bangsat!” ucap Rega sambil menarik kerah seragam sekolah pria itu.

“Gue cuma,” balas Alendra terpotong. Lalu melepaskan paksa cengkraman tangan Rega, dan ia langsung membalikkan tubuhnya tanpa aba-aba pria itu langsung mencium bibir Lauren.

Rahang Rega mengeras begitu melihat Alendra mencium gadisnya. Rega langsung memukul rivalnya itu, begitu pula yang lain.

Lauren hanya diam ketakutan. Lauren merasakan sakit di bagian bahu karena pria itu tadi membuka paksa pakaiannya. Beruntung Rega datang lebih cepat sehingga Alendra tidak melakukan hal yang tak senonoh.

Saat ini sedang terjadi aksi pukul-pukulan. Geo yang melihat Lauren sedang ketakutan ia langsung menghampiri Lauren, lalu ia memberikan jaket miliknya. Lauren menatap Geo membuat pria itu memalingkan wajahnya.

Sadar sedang diperhatikan oleh Lauren. Geo langsung bertanya mengenai keadaannya.

“Are you okay?”

Lauren hanya diam.

BUGH!

BUGH!

BUGH!

BUGH!

BUGH!

Lauren mengalihkan pandangannya begitu mendengar suara pukulan. Lauren memejamkan matanya sejenak melihat adegan aksi pukul-pukulan di hadapannya.

Lauren menatap Geo membuat Geo memalingkan wajahnya kembali. Geo langsung membawa Lauren kedalam pelukannya untuk menutupi mata Lauren agar tidak melihat perkelahian tersebut.

“Gak usah khawatir Rega bisa tangani ini semua, bisik Geo.

Rega terus memukuli rivalnya membuat Ali dan Erik menarik Rega secara paksa. Jika tidak maka rivalnya akan mati secara mengenaskan saat ini juga.

“Udah setan!” Chandra dan Abi ikut menarik Rega yang sudah melebihi batas.

Rega menepis ke-empat temannya, ia beralih pada gadis yang berada di sudut dinding bersama Geo.

“Lo semua urus bajingan itu!” ucap Rega. Rega berjalan mendekati Lauren membuat Geo melepaskan pelukannya yang masih berada ditubuh Lauren.

Rega menarik pelan tubuh Lauren membuat gadis itu langsung memeluknya. “Gue takut Ga,” lirih Lauren.

Rega mengusap kepala Lauren. “Gak usah takut, gue ada di sini.”

“Queen,”

Lauren mendongkakan kepalanya. “Apa?” balas Lauren lembut.

“Maaf, Gue udah gagal untuk menjaga lo dan Gak seharusnya gue biarin lo pergi ke sekolah sendirian.”

Lauren tersenyum. “Lo gak salah Ga,” ujar Lauren kemudian ia langsung memeluk Rega kembali.

BERSAMBUNG....

NEXT? SPAM YA!

JANGAN LUPA VOTE, FOLLOW AKUN INI DAN TINGGALKAN JEJAK KALIAN!

SEE YOU GAES!

REGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang