E M P A T E N A M

1.2K 81 0
                                    

🕊️HAPPY READING🕊️

•••

Hari ini tidak ada kegiatan pembelajaran di SMA Lavendra. Setalah selama satu minggu mereka bergelut untuk mendapatkan nilai yang sempurna di semester ini.

Seluruh siswa-siswi SMA Lavendra sedang freeclass, Rega memutuskan untuk mengajak Lauren ke rooftop yang sepi.

“Anginnya sejuk banget,” ujar gadis itu yang sedang membenarkan bandana warna hitam miliknya.

Rega menghampiri Lauren yang sedang menikmati sejuknya angin dari atas rooftop dan menatapnya dari samping. “Cantik,” beo Rega membuat Lauren tersipu malu.

Lauren terkekeh, “Makasih, tapi gue memang cantik dari lahir.” katanya dengan penuh percaya diri.

Rega hanya berdehem sambil membenahi Lauren yang sedikit berterbangan.

Gadis itu sudah terbiasa dengan perilaku Rega yang tiba-tiba, seperti saat ini. Walaupun jauh di lubuk hatinya ia begitu gugup.

“Minggu lalu gue lihat Alendra ke rumah?” tanya Rega tanpa menghentikan kegiatannya.

Lauren mendongkak menatap wajah Rega. “Iya dia datang ke rumah, bawa banyak makanan kesukaan gue, dan dia juga semangati gue buat belajar,” ujarnya.

Gadis itu tersenyum lebar seolah-olah sedang berusaha memanas-manasi pria itu.

Rega menekuk kedua alisnya, “Makanan? Tapi gue gak lihat dia bawa apapun,”

Lauren mengernyitkan dahinya saat mendengar jawaban Rega yang tak sesuai ekspektasinya.

“Wait-wait, itu artinya lo udah disana sebelum Alendra datang?” tanya Lauren dengan kedua alisnya ditekuk.

Rega hanya mengangguk.

“Terus kenapa lo gak masuk?” tanya Lauren sedikit menaiki nada bicaranya.

“Lo berharap gue datang?” Rega balik bertanya, namun kali ini tepat sasaran.

“No!”

“Terus kenapa lo langsung keluar ke arah balkon pas gue chat?”

“Ya karena AC di kamar gue mati, makanya gue keluar, lo gak usah kepedean.” Lauren mengalihkan pandangannya kearah lain.

Rega berdecih. “Gue gak suka lo berhubungan sama Alendra.”

“Ini perintah bukan tawaran.” sambung Rega.

“Gue gak suka di atur,” dengusnya.

Rega langsung membawa Lauren kedalam pelukannya. Gadis itu sempat membeku atas perlakuannya.

“Ga, jangan kayak gini,” cicit Lauren sambil berusaha melepaskan pelukan pria itu.

Pria itu membuka matanya, “Sebentar aja Queen,”

Setelah menemukan posisi ternyaman, Rega kembali memejamkan matanya. Rega mencium aroma parfum dari tubuh Lauren. Aroma khas dari tubuh Lauren benar-benar membuatnya tidak tahan.

“Boleh gue tanya sesuatu?”

Rega hanya berdehem dalam pelukannya itu. “Lo udah punya cewek?” tanya Lauren.

Rega mengernyitkan keningnya. “Kenapa lo tiba-tiba tanya itu?”

Lauren mengigit bibir bawahnya, ia mengeratkan pelukannya itu. “Lo gak percaya sama gue?” tanya Rega.

Lauren hanya diam di dalam pelukan pria itu. Kini Rega melepaskan pelukannya dan ia langsung mendorong pelan Lauren hingga menabrak dinding dan pria ini langsung mencium bibir Lauren karena sedari tadi bibir ranum itu terus menganggu pikirannya.

REGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang