T I G A

5.7K 595 14
                                    

🕊️HAPPY READING🕊️

•••

“Ayo pulang,” ajak Nara pada ke empat temannya. Lauren mengangguk dan mengikuti langkah teman-temannya. Sesampai di gerbang mereka berpencar sedangkan Lauren masih setia di depan gerbang.

“Lauren.”

Lauren langsung menoleh ketika mendengar suara seseorang yang asing baginya. Lauren mengerutkan keningnya ketika menemukan pria yang berdiri di belakangnya.

“Iya, ada apa?” tanya Lauren.

“Bareng gue,” ujar pria itu membuat Lauren mengerutkan keningnya lagi. Lauren masih terdiam hingga lengannya di tarik paksa membuat Lauren terkejut.

Lauren menatap pria yang berdiri di sebuah motor sport berwarna putih.

“M–mau kemana?” tanya Lauren gugup.

Rega menoleh menatap gadis yang ada di hadapannya dengan datar, membuat Lauren mengerjapkan mata. Keduanya menoleh secara bersamaan ketika suara motor terdengar bising.

“Jangan di tatap terus bos, tuan putri lo gak bakal kemana-mana,” suara Erik terdengar nyaring dari sebuah warung kecil yang di isi beberapa anggota inti The Victor. Di ikuti dengan suara tawa yang kencang.

Lauren menunduk, menutupi rasa malunya. Tetapi berbeda dengan Rega yang menatap sahabat-sahabatnya dengan tatapan membunuh. Sialan! Rega naik ke atas motornya begitu pula dengan Lauren.

“Lo tau rumah gue?” tanya Lauren. Setelah duduk di atas motor. Rega menganggukan kepalanya sebagai balasan.

Rega yang irit bicara dan Lauren mengerutu dalam hati karena pria yang sedang bersamanya ini terlalu banyak diam. Sampai akhirnya Rega menghentikan motornya di depan rumah Lauren yang bernuansa Eropa. Rega membuka kaca helm full face nya dan menatap rumah bercat putih yang sudah lama tak ia kunjungi. Rega beralih menatap Lauren yang sudah turun dari motornya.

Lauren tersenyum tipis. “Thank’s,” kata Lauren. Rega mengangguk kemudian meninggalkan Aure yang masih berdiri di depan gerbang. Lauren mendengus kesal. “Dasar kutub es,” gumamnya.

Lauren masuk ke dalam rumah tetapi ia terdiam sejenak sembari menatap rumahnya. “Gilaa! ternyata rumah gue gede juga ya,” gumam Lauren.

Lauren memang seperti itu.

“KAK!” panggil Lauren ketika masuk ke dalam rumah. Di rumah besar ini hanya ada Lauren dan Gerald.

“Kak Gerald belum balik sekolah?” tanya Lauren begitu tidak mendengar suara sahutan.

Lauren berjalan ke dapur untuk mengambil minum sebelum kemudian memutuskan untuk ke kamarnya.

Lauren naik ke atas di mana kamarnya berada, setelah mengganti seragam dan membersihkan diri. Ia memutuskan untuk beristirahat sebentar sambil memainkan ponselnya.

“Eh, apa ini?” gumam Lauren ketika melihat sebuah pesan masuk dari LINE.

Rega Aldenvino :
[Save]
Read.✓✓

Lauren mengernyitkan dahi setelah membaca tulisan Rega. “Buset, singkat bener,” ucap Lauren begitu membuka pesan dari Rega.

Me  :
[Iyaa]
Send.✓

Lauren menaruh ponselnya menutuskan untuk turun ke bawah karena perutnya sangat lapar, mungkin Kakaknya sudah pulang. Lauren menuruni anak tangga sambil bernyanyi pelan sampai akhirnya matanya berbinar ketika melihat Gerald yang sedang membuka makanan kesukannya.

REGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang