E M P A T L I M A

1.1K 78 0
                                    

🕊️HAPPY READING🕊️

•••

Di sebuah gedung kosong, letaknya di belakang SMA Kencana seorang wanita tengah bertransaksi oleh seorang pria bertubuh besar. Wanita ini mengeluarkan amplop coklat yang berisi uang yang nilainya tidak sedikit.

“Ini bayaran buat lo,” ucap wanita tersebut sambil menyodorkan amplop coklat itu. Pria bertubuh besar mengambil amplop itu dan mengecek jumlah uang yang ia dapatkan, ia tersenyum bahagia. “Thank's Bos, kalau ada kerjaan lo bisa panggil gue.” katanya lalu berlalu meninggalkan wanita itu.

Wanita ini tersenyum miring, “Perlahan-lahan lo semua akan mati.”

•••

Bel pulang sekolah pun berbunyi.

Saat ini Rega dan sahabatnya sedang menunggu Lauren keluar dari ruangannya. Namun saat menunggu Lauren keluar datanglah Marissa yang langsung menggandeng tangan Rega membuat sahabatnya menatap jijik.

Rega berdecak kesal. “Lepasin!” ujurnya kesal.

Marissa melepas gandengannya tersebut. “Kamu kenapa sih? Apa salahnya aku gandeng kamu, Ga? Aku ini calon tunangan kamu.” ujar Marissa.

“Lo bukan tunangan gue!” sentak Rega. Membuat sahabatnya dan seisi ruangan 9 terkejut akan teriakan Rega.

Jika sudah berhubungan dengan Rega dan Marissa, anggota inti The Victor tidak mau ikut campur karena pasalnya kedua remaja ini ada ikatan hubungan antar rekan bisnis keluarga.

Tak lama dari itu seorang guru keluar dari ruang 9 yang diikuti oleh murid-murid yang lainnya.

Lauren yang melihat Marissa sedang bersama Rega pun ia langsung menghampiri Chandra. “Ayo pulang, Chand!” ajak Lauren pada Chandra.

Chandra hanya mengangguk, ia bingung harus berbuat apa. Mengikuti keinginan sepupunya atau ketuanya?

Rega yang melihat itu pun langsung berjalan menuju kearah Lauren, Namun saat ini melangkah lengannya dicekal oleh Marissa. “Kamu mau kemana, Ga?” tanya Marissa.

“Bukan urusan lo!” balas Rega.

“Jelas ini urusan aku, karena Papa kamu minta aku buat mengawasi kamu selama ujian berlangsung, kamu gak bisa kumpul bareng sama teman-teman kamu. Jadi ayo kita pulang,” ucap Marissa membuat Rega mengacak rambutnya frustasi.

Rega yang merasa kesal pun langsung berjalan menuju parkiran meninggalkan mereka yang masih diam di tempat, Marissa yang melihat Rega pergi meninggalkannya pun langsung mengikutinya dari belakang.

“Ayo pulang,” ajak Chandra pada Lauren.

Geo sedari tadi hanya menatap Lauren diam-diam. “Pulang Re, udah sore ini.” kata Geo.

Lauren hanya mengangguk tersenyum dan langsung berjalan yang diikuti oleh lima pria tersebut dari belakang.

•••

Saat ini keenam remaja sudah berada di parkiran. Lauren menunggu Chandra mengambil motornya. Pikiran Lauren saat ini berkecamuk, pikirannya kembali berkelana saat Marissa menyebut dirinya tunangan Rega. Entah mengapa hatinya terasa sakit, saking asiknya melamun ia tak sadar kalau Chandra sudah ada menunggunya.

“Re!” Chandra membuyarkan lamunan Lauren dari atas motor.

Lauren pun gelagapan. “Hah-sorry,” ucapnya sambil nyengir.

“Ayo,” Chandra memberikan helm full-facenya pada Lauren. Lauren pun mengambilnya dan langsung naik.

“Bye gaes!” pamit Lauren pada anggota inti The Victor.

“Hati-hati cantik,” kata Abi.

Geo membuka kaca helm full-facenya, “Re, hati-hati ya!” katanya di balik helem. Lauren hanya mengangguk kecil.

Setelah saling berpamitan Chandra langsung mengendarai laju motornya menuju rumah.

•••

Disisi lain.
Rega sedang mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, pikirannya berkecamuk saat ini. Ia takut Lauren akan marah padanya.

Karena merasa kesal berada di situasi seperti Rega langsung menancapkan gasnya diatas rata-rata.

“Pelan-pelan Rega!” kata Marissa dari belakang.

Rega tidak memperdulikan perkataan Marissa ia terus melajukan kecepatan motornya diatas rata-rata.

Hingga akhirnya keduanya sampai di rumah, Rega memarkirkan motornya di halaman rumah dan langsung ke dalam rumah tanpa memperdulikan Marissa di belakang sana.

“Rega pulang!” ucap Rega dan langsung menuju kamarnya.

Kini Lauren dan Chandra sudah sampai di rumah, Chandra memarkirkan motornya di perkarangan rumah. Ia turun dari motornya dan melepaskan helm full-facenya, melihat Lauren akan segera melangkahkan kakinya Chandra segara mencekal tangan Lauren.

“Gue minta maaf soal Rega sama Marissa tadi, jangan di masukin ke dalam hati, pada kenyataannya Rega gak pernah suka sama Marissa. Hubungan mereka hanya sekedar rekan bisnis, Marissa bukan tunangannya, jadi lo gak usah cemburu.” kata Chandra berusaha menenangkan sepupunya itu.

Lauren tersenyum kecut. “Gak usah dibahas,” balasnya lalu langsung masuk kedalam rumah.

Chandra menatap punggung Lauren yang pergi meninggalkannya. “Shit!”

Bersambung...

REGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang