[54] So What Am I Defending Now?

Mulai dari awal
                                    

"Menurut Kak Nala, Kak Malpi cowok yang kayak gimana? Pendapat Kak Nala dari pandangan Kak Nala sebagai cewek."

Zahera mendongak ke atas, terdiam untuk memikirkan pertanyaan Syakia dengan sungguh-sungguh. "Menurut Kakak, Malpi cowok yang baik. Dia emang banyak bacot dan banyak gerak. Tapi dia ramah, gampang akrab sama orang lain, suka nolong orang lain, dan humoris." Rasanya tenggorokan Zahera gatal-gatal harus membicarakan Malviro yang baik-baik.

"Berarti dia cowok yang baik, ya?"

"Iya, Malpi cowok yang baik. Kenapa tiba-tiba kamu nanya tentang Malpi?"

"Berarti aku udah ikutin nasihat Kak Nala buat jatuh cinta sama cowok yang baik."

"Eh? Heeee?!" Zahera yang terkejut setengah mati langsung berdiri dan melotot lebar. "K-kia? Kamu serius? Malpi? Kenapa harus Malpi? Apa bagusnya Malpi?" Zahera sangat tidak rela adik kesayangannya menyukai seorang Malviro.

"Tadi kata Kak Nala, Kak Malpi baik."

Zahera merasa seperti baru saja menginjak ranjau. Dengan lemas masih tak bisa menerima kenyataan, ia kembali duduk. "Sejak kapan?" tanyanya pasrah.

"Dari aku SD." Syakia menundukkan kepala malu. "Aku tau mungkin perasaan aku ke Kak Malpi ini dinilai sebagai cinta monyet atau cinta anak kecil. Tapi untuk sekarang aku benar-benar menyukai Kak Malpi."

"Kamu...." Zahera ragu untuk mengatakannya. "Tau kalau Malpi kuliah di Jogja, kan?" Tetapi ia putuskan melanjutkan perkataannya walaupun mungkin akan melukai Syakia.

"Aku tau. Mungkin setelah Kak Malpi kuliah di Jogja, Kak Malpi akan punya pacar dan melupakan aku. Lagian juga Kak Malpi cuma anggap aku sebagai anak kecil doang." Syakia kecewa sekali oleh kenyataan itu. Sampai kapanpun di mata Malviro, dirinya hanya seorang adik kecil.

Semoga suatu hari nanti akan datang hari di mana Malviro menatapnya sebagai seorang gadis. Apakah keinginannya akan terkabul?

Zahera yang mengerti perasaan Syakia, mengelus lembut kepala gadis yang ia anggap sebagai adik perempuannya. "Kia, kalau jodoh nggak kemana. Kalau misalkan di masa depan perasaan kamu masih tetap sama kayak sekarang dan umur kamu udah cukup dewasa, kamu bisa mengejar Malpi secara ugal-ugalan."

"Kak Nala benar! Nanti kalau umur aku udah legal dan aku udah dewasa, aku akan mencintai Kak Malpi secara ugal-ugalan kayak Kak Nala ke Mas Kiel!" Tiba-tiba saja semangat Syakia membara.

"Kakak selalu dukung kamu. Kalau Malpi buat kamu nangis, pasti bakal Kakak pukul Malpi." Zahera tersenyum penuh dendam dan bersungguh-sungguh akan memukul Malviro di masa depan jika sampai menyakiti Syakia.


~to my first love~

Zahera berdiri di pinggir lapangan sepak bola, mengamati beberapa anggota ekstrakulikuler sepak bola yang masih bermain di tengah lapangan sekalipun kegiatan ekskul sudah berakhir beberapa menit lalu. Zahera sengaja datang ke sini untuk menemui Zyakiel yang latihan sepak bola untuk pertandingan. Ia pun datang tanpa sepengatahuan Zyakiel untuk memberikan kejutan.

Lengkungan senyum terlukis di bibirnya ketika berhasil menemukan sosok Zyakiel di tengah lapangan.

Beberapa orang yang menyadari kehadiran Zahera langsung memberikan kode kepada Zyakiel tentang keberadaan Zahera. Zyakiel yang sedang menggiring bola di tengah lapangan menoleh ke arah yang ditunjuk Ricale.

First Girlfriend To BrondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang