#12. Festival Lampion..

Comincia dall'inizio
                                    

"Bagus Li heeng, sekarang giliran yang lainnya" ucap guru Gaoxu.

Perkembangan dari seni bela diri yang perguruan Fungyao ajarkan menjadi terkenal bahkan sampai terdengar ke telinga Jinxu cang, ia mengepal kuat jari tangannya dan tersenyum.

"Jadi... mereka benar-benar ingin membangkitkan kembali dunia seni bela diri?" ucap Jinxu cang.
.

Malam hari yang dingin, Li heeng memilih bersantai sembari membaca bukunya di aula terbuka (semacam gazebo), ia juga memijat lebut lengannya melepaskan rasa lelah yang ada di tubuhnya

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Malam hari yang dingin, Li heeng memilih bersantai sembari membaca bukunya di aula terbuka (semacam gazebo), ia juga memijat lebut lengannya melepaskan rasa lelah yang ada di tubuhnya. Shangguan Zhao yang sedang berkeliling melihat keberadannya lalu datang menghampiri.

"Ini sudah malam, besok banyak kegiatan yang harus kau lewati" ucap Shangguan Zhao.

"Ah, guru Shangguan Zhao? tidak masalah, aku merasa tidak bisa tidur" ujar Li heeng.

"Tak terasa sudah hampir setahun kau berada di sini, apa ada hal yang mengganggu pikiranmu?" ujar Shangguan Zhao sembari duduk.

"Hhh.. setiap detik aku selalu gelisah, bingung bagaimana cara untuk bisa menghibur diri" ujar Li heeng.

"Kenapa suka menyiksa diri sendiri?" ucap Shangguan Zhao sambil mengambil buku yang Li heeng baca.

"Kau tidak akan tau, jika malam adalah hal yang membuatku trauma, entah kenapa aku selalu takut jika malam hari tiba dan selalu berjaga untuk diri sendiri" batin Li heeng.

Shangguan Zhao termenung lalu teringat akan sesuatu. "Apa kau tau? seminggu lagi ada festival lampion dan aku yakin kota Xunmeng akan merayakan dengan meriah" ucap Shangguan Zhao.

"Benarkah? wahh.. tapi, tetap saja tidak bisa menyaksikan, bukankah semua guru melarang kita untuk tidak keluar dari perguruan Fungyao? atau kita akan di beri hukuman" ujar Li heeng.

"Kebetulan saja, saat festival nanti aku ada urusan di luar, kau bisa ikut dan mengambil kesempatan merayakannya juga" ujar Shangguan Zhao.

"Benarkah? anda baik sekali, baiklah kalau gitu aku akan membawa Feng xi ikut denganku, apakah boleh?" ujar Li heeng terlihat gembira.

"Boleh, hanya maksimal 3 orang, agar tak mengundang curiga" ujar Shangguan Zhao.

"Baik, Feng xi dan Wuyao akan ikut" ujar Li heeng.

Esoknya cahaya matahari terlihat sangat cerah, semua murid kembali melakukan aktivitas padat mereka masing-masing. Di samping itu, di bawah pohon bunga persik, Xue luan sedang duduk dengan nyaman sembari menatap gelang kecil yang ada di tangannya, ia hanya diam melamun dan sesekali meminum secangkir arak.

"Yang mulia? sudah berjam-jam yang mulia duduk di sini, kami khawatir dengan kondisi anda" ucap seorang kasim istana yang selalu menemaninya.

"Apa gadis itu sudah dewasa sekarang?" tanya Xue luan.

Lotus PerakDove le storie prendono vita. Scoprilo ora