NALLAN

By adanysalsha

20.5M 1.9M 1M

"Tinggal di rumah Alan adalah kesialan se-umur hidup." -Nalla Azzura. //Jangan lupa follow sebelum baca yaπŸ™†... More

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
52
53
54
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
INFO GRUP CHAT
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88.
INFO PENTING!

25

209K 21.8K 3.2K
By adanysalsha


Vote sebelum baca ya



___________



Nalla tidak tidur semalaman. Ia memilih begadang karena banyak pikiran yang menghantuinya.

Ia sedang mencari cara untuk menghentikan pernikahan ini.

Ya, beberapa hari lagi ia akan menikah. menjadi status sebagai istri tidaklah mudah. Apalagi Alan yang sudah mulai mengatur hidupnya belakangan ini.

Ia benci di atur, ia ingin bebas, dan ia benci peraturan.

Tok..tok..tok...

Nalla menyibakkan selimut tebalnya, berjalan menuju pintu kamar dan membukanya.

Tante Misha berdiri di sana dengan tangan kanannya yang sedang memegang sebuah gaun. Gaun itu adalah gaun yang ia pilih beberapa hari yang lalu di sebuah butik. Ralat, tante Misha lah yang memilihkannya. Ia hanya pasrah dengan pilihan tantenya itu.

"Kamu simpan ini di kamar kamu ya, hari ini tante bakal sibuk. Besok acaranya di mulai." ucap Misha dengan wajah yang tercetak jelas, sangat bahagia.

Nalla menganga beberapa saat. "Be-besok?"

Misha mengangguk bahagia, meraih tangan Nalla dan mengelusnya lembut. "Jangan khawatir sayang, nanti Mama kamu datang juga ke sini, kok." ucap lagi Misha, menenangkan gadis itu.

"Serius tante?" tanya Nalla.

Misha mengangguk. "Yaudah, sekarang kamu mandi sana, hari ini libur dulu ya. Udah tante izinin kok sama wali kelas kamu."

"Yaudah tante, aku mandi dulu."

"Abis itu turun ke bawah ya, kita sarapan pagi." setelah Nalla mengangguk, Misha pergi meninggalkannya.

"Seenggaknya, dengan Mama dateng, beban aku bisa
berkurang."








***







Selesai mandi, Nalla berjalan ke arah cermin dan mulai memakai skincare-nya satu persatu. Wajah pucatnya ia poles dengan berbagai makeup tipis di kulit mulusnya. Tidak lupa dengan liptint yang tidak mencolok warnanya.

Ceklek!

Brak!

Nalla tersentak kaget ketika pintu kamarnya terbuka, seseorang melemparkan sebuah kotak lumayan besar ke arah dirinya yang berakhir jatuh ke lantai.

"Ini apa? kenapa lo lempar?" ketus Nalla kesal.

Alan berdecak. "Pake itu untuk besok, jadi lo gak perlu repot-repot nangis minta ke orang tua gue." ucap Alan agak menyindir dirinya.

Nalla mengepalkan tangannya. Ia harus exstra sabar mendengar ucapan Alan yang selalu membuatnya sakit hati. "Lo keterlaluan ya, besok itu___"

"Dan satu hal lagi, besok jangan coba-coba lo kabur atau buat masalah apapun." Nalla masih kuat mengepalkan tangannya mendengar ucapan dari mulut Alan.

Baru saja Alan ingin meninggalkan kamar itu, ia kembali membuka pintu sedikit, menatap Nalla dengan datar. "Cepet turun, semua orang udah nungguin lo. Gak perlu dandan, karena acaranya besok." Lalu Alan kembali menutup pintu kamar Nalla dan pergi.

Nalla mengambil sebuah botol kosong yang ada di dekatnya, lalu ia lemparkan ke pintu kamar. "Sialan!"








***







Nalla mendekati meja makan dengan tampang kesalnya. Menarik salahsatu kursi yang tepat berada di sebrang Alan. Kini Alan memakan makanannya seolah tidak peduli dengan kehadiran Nalla. Lain halnya dengan Misha dan Ardi yang tersenyum menatap Nalla.

"Hari ini Nalla harus ke salon. Alan kamu bisakan____"

"Gak bisa, hari ini Alan ada rapat di sekolah." ucap Alan yang kini membuat Nalla menyumpahinya di dalam hati.

Baru Nalla sadar, Alan memakai pakaian sekolah. Bukannya ia dan Alan di larang ke sekolah karena besok adalah hari pernikahan mereka?

Fix, Alan tampaknya menganggap remeh pernikahan ini.

Misha menghela napas pelan. "Yaudah, Nalla kamu di antar sama Anhar aja ya."

Mendengar nama itu Nalla mengernyit bingung.

"Anhar siapa, Tante?"

"Sepupu Alan, dia nanti siang datang dari semarang sama Mamanya." mendengar ucapan sang Mama mimik wajah Alan berubah menjadi serius.

"Aku aja yang anter, aku gak jadi ke sekolah." Sontak ketiga orang di hadapannya menatap aneh ke arah Alan.








***










"Cara nyatain cinta ke cewek gimana?" Pertanyaan Gibran sukses membuat Beni dan Dion tertawa hingga mereka memukul satu sama lain saking lucunya.

"Apanya yang lucu anjing!"

Beni dan Dion terdiam sesaat, beberapa detik kemudian mereka kembali tertawa. Namun, dengan gerakan cepat Gibran menarik  rambut mereka hingga meritih kesakitan.

"Lepas, Gib, sakit."

"Aw, woi. Sakit babi."

Akhirnya Gibran melepaskan tarikannya pada rambut kedua temannya. Ia sungguh kesal bila pertanyaannya sengaja di cemooh oleh dua orang itu. "Makanya kalian jangan main-main sama gue!" ucapnya nyaring.

"Baru gue denger kalo lu suka sama cewek, biasanya berantem mulu lo, apalagi sama si onoh." sindir Dion seraya mengelus rambutnya yang hampir botak karena Gibran.

"Nah bener tuh." tambah Beni.

"Si onoh siapa maksud lo?" tanya Gibran kesal.

"Nalla lah siapa lagi."

Mendengar jawaban Dion, serta anggukan antusias dari Beni, Gibran tak bergeming. Ia diam beberapa saat, lalu berdecak kesal. Kedua temannya memang tidak bisa di ajak kerja sama. Sepertinya Gibran tahu harus meminta bantuan siapa. Tanpa berpikir panjang, ia pergi meninggalkan kedua sijoli yang mendadak cengo dengan kepergian Gibran.

"Bro," Beni menepuk pundak Dion pelan.

"Kayaknya kita salah bicara deh." sesal Beni.

Dion terkekeh, "jangan khawatir, Gibran gak mungkin diemin kita dalam waktu lama, paling juga__"

"Lo berdua temenin gue sekarang!"

Dion dan Beni sontak terkekeh bersamaan, mereka yakin bahwa Gibran akan balik lagi dan meminta bantuan mereka.

"Siap bos."








***








Sejak tadi Ernon dibingungkan dengan dua pilihan, memilih untuk meminjam buku soshum atau kumpulan soal matematika. Kali ini ia akan belajar serius karena sebentar lagi akan ujian, dan juga masuk kampus favoritnya adalah impiannya. Walaupun masuk kuliah masih akan lama lagi, ia akan mulai belajar dan persiapan dari sekarang.

"Soshum atau ini ya." ucapnya lagi sambil memegang buku bertulis kumpulan soal matematika.

Ernon berdecak.

Di letakannya lagi  buku soal matematika itu lalu pergi menuju rak tempat dimana buku soshum berada. Untung saja perpustakaan sepi, hanya ada dua orang lainnya yang sedang membaca buku yang jaraknya lumayan jauh dari Ernon. Jadi, Ernon merasa bebas di ruangan sepi ini.

"Kok gue labil banget sih, malah besok ulangan matematika lagi!" keluhnya sambil kembali meletakan buku soshum itu kembali ke raknya.

"Ambil aja dua-duanya."

Ernon tersentak kaget mendengar ucapan seseorang di belakangnya. Langsung saja Ernon berbalik, mendapati tiga orang sedang menatapnya sambil tersenyum manis.

"Apaan sih lo bertiga, buat gue jantungan aja, tau gak!" kesal Ernon sembari menunjukan wajah garangnya.

"Santai Non, santai..." ucap Beni sambil memainkan tangannnya menenangkan.

"Lo bingung amat milih buku, kalau lo milih gue sama Beni, lo lebih pilih yang mana?" tanya Dion seraya mengeluarkan senyum jahilnya.

"Basi tau gak!" ketus Ernon, "cepetan, lo bertiga ngapain nyamperin gue? Pasti ada sesuatu kan?" tmpal Ernon cepat.

"Iya." Kali ini Gibran yang bersuara.

"Apa?"

"Temen lo kemana?"

Mendengar pertanyaan Gibran, Ernon mengernyit bingung. "Temen gue banyak, yang mana satu?" Tanya Ernon dengan suara tidak mengenakan.

"Nalla."

Bukan Ernon saja yang terkejut mendengarnya, Beni dan Dion juga sama-sama terkejut.

Bahkan mereka saling adu pandang, dan merasa Gibran bersikap sangat tiba-tiba.

"Lo serius nanyain dia?" tanya Ernon kurang percaya.

Gibran mengangguk antusias.

Lagi-lagi Dion dan Beni yang berada di belakang Gibran saling berbisik.

Ernon menatap lurus ke Gibran. "Atau, lo lagi terlibat benci jadi cinta?" Pertanyaan Ernon sukses membuat Gibran kaku.










___________

Ada yang gak sabar nunggu Alan dan Nalla menikah?

Kalian tim mana?

Tim #GibranNalla

Atau

Tim #AlanNalla

Jangan lupa Vote and Comment nya yaa, Biar aku semangat nulis❤️

Continue Reading

You'll Also Like

3.3M 161K 40
" kenapa cuma aku yang selalu kalian bikin menderita??!!!! cewek cupu pun juga punya hati!!! " bentak Alara murka. " karna cuma lo yang jelek disini...
19.9K 2.1K 16
Dalam Genre Festival terakhir 2018 kali ini, adalah saat yang tepat untuk menangis, dekatkan kotak tisumu dan siapkan hatimu. Cover by @Rayhidayata
18.9M 1.3M 80
𝐒𝐔𝐃𝐀𝐇 π“π„π‘ππˆπ“ PART LENGKAP!!! πŸš«πŠπ€π‹π€π” πŒπ€π” 𝐇𝐄𝐁𝐀𝐓, 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 π‰π€πƒπˆ ππ‹π€π†πˆπ€π“πŸš« AWAS BAPER!! Kolaborasi humoris dan ro...
253K 9.8K 52
[SELESAI] Akan ku sejajarkan langkah ku dan langkahnya. Akan ku kejar dirinya hingga dapat. Dan akan ku cairkan hatinya yang sedingin kutub utara. ...