NALLAN

By adanysalsha

20.5M 1.9M 1M

"Tinggal di rumah Alan adalah kesialan se-umur hidup." -Nalla Azzura. //Jangan lupa follow sebelum baca yaπŸ™†... More

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
52
53
54
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
INFO GRUP CHAT
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88.
INFO PENTING!

20

225K 23.5K 1.9K
By adanysalsha









Drtt...drtt...

Nalla mengerjapkan matanya, ia berusaha mengambil ponsel yang berbunyi di atas nakas. Lalu ia melihat siapa orang yang sudah menganggunya tidur.

Nama Alisa terpampang jelas diponselnya. Nalla langsung terduduk dan melihat jam di ponselnya, sudah pukul sepuluh malam.

Dengan cepat, Nalla menggeser tombol hijau di ponselnya.

"Hallo, Sa?" ucapnya setengah sadar sambil berjalan ke arah kamar mandi di kamarnya.

"Lo ke mana sih dari tadi? Gue spam WA gak lo bales, spam LINE apalagi, gue teleponin lo sampe bosen gue denger suara operator tau gak! malah operatornya cewek lagi, kalo cowok kan enak..."

Nalla tertawa kecil.

"Ya sorry, gue ketiduran."

Di sebrang sana, dapat Nalla dengar Alisa mendengus kesal.

"Emang ada apaan sih?penting banget ya?" tanya Nalla sambil mencuci muka dan berkaca di cermin kamar mandinya.

"Kirimin gue daftar pelajaran besok dong, sekalian sama catetan matematika, gue pasti banyak ketinggalan nih..."

Nalla menutup pintu kamar mandi dan berjalan ke arah meja belajar. "Lo tau kan, gue gak suka yang namanya nyatet-nyatet gak jelas gitu, mending kalo soal catetan lo tanyain si dinda, walaupun dia anaknya kecentilan dan badgirl, dia juga hobi nyatet." jelas Nalla.

"Wah, jahat banget lo ya." ucap Alisa ikut tertawa.

"Yaudah, nih gue kirimin daftar pelajaran. Udah dulu ya, Sa. Gue belum makan...hehe."

"Yaudah, oke oke...makan yang banyak ya,"

"Oke deh, siappp. Bye..."

"Bye..."

Tut!

Nalla menutup teleponan.

Selesai mengirimkan jadwal pelajaran pada Alisa, Nalla segera mematikan ponselnya dan berjalan keluar kamar. Sejak bangun dari tidurnya, perutnya terus saja berbunyi. Di luar juga masih terdengar suara hujan, udara dingin ini membuat Nalla sangat malas untuk beranjak ke dapur, tapi mau bagaimana lagi? Ia benar-benar lapar.

Baru saja Nalla menginjakan kaki ke lantai satu, Misha keluar dari kamarnya dengan memakai baju piyama tidur yang lucu.

"Eh, Nalla Baru bangun?" tanya Misha sambil mendekat ke arah Nalla.

"iya, Tante. Mau makan, laper." ucap Nalla sambil terkekeh pelan.

Misha tersenyum. "Yaudah, abis makan bantuin Tante ya, nanti bawain air hangat ke kamar Alan, dia demam. Tante juga gak tau kenapa tiba-tiba dia demam,"

Nalla menahan kagetnya.

Apa ini salah dirinya yang sudah mengajak Alan untuk pulang sambil hujan-hujanan?

Nalla sungguh merasa bersalah. Padahal, tantenya-Misha sangat tidak ingin putra satu-satunya itu sakit.

"iya, Tante. Nanti aku bawain." ucap Nalla sambil tersenyum kaku, ia sungguh merasa bersalah.

"Yaudah, tante ke kamar dulu ya."











***










Selesai menyantap makanannya. Nalla menyiapkan semangkuk air hangat dan selembar kain putih tebal. Ia harus membuat Alan kembali sembuh. Ia sangat merasa bersalah, apalagi mengingat wajah tante Misha yang tampak tidak bahagia hari ini.

Nalla berjalan menuju lantai atas, tepatnya ke kamar Alan.

"Eh, Nalla. Udah siap makannya?" Misha yang baru saja menutup pintu kamar Alan, kini bertemu dengan Nalla.

"Udah kok, Tante. Oh iya, Alan nya masih tidur apa udah bangun, Tante?"

"Udah masuk aja. Dia paling cuma merem doang, tadi tante abis mijitin dia." ujar Misha sambil kembali membuka pintu dan mempersilahkan Nalla.

Alhasil, Nalla mengiyakan dan masuk ke kamar Alan. Misha kemudian menutup pintu lagi dan segera pergi.

Agak canggung memang jika Nalla berada di dalam kamar ini hanya berdua dengan Alan. Namun, ia harus bagaimana lagi? Ini adalah kesalahannya. Ia harus merawat Alan sebisa mungkin.

"Alan, bangun dong." panggil Nalla saat ia berada tepat di samping ranjang Alan. Di lihatnya Alan yang masih terlelap dengan selimut yang menutupi tubuhnya hinggga sampai ke leher.

Alan masih belum bangun, ia malah makin menutupi tubuhnya dan berbalik memunggungi Nalla.

Nalla berdecak.

Tanpa sadar, tangan Nalla menarik tubuh Alan agar menghadapnya. Dan tangan Nalla memegang kepala Alan, seketika langsung meringis. "Panas banget, gila." ringisnya agak kaget.

"Gausah tarik-tarik bisa?" suara serak Alan membuat Nalla bertambah khawatir.

"Maafin gue ya, ini semua___"

"Lo mau ngapain di kamar gue?" mata dingin Alan yang terlihat sayu kini menatap ke arah Nalla.

"Mau bunuh lo! Ya mau ngompres lo, lah. Aneh banget sih." jawab Nalla dengan sengit.

Ia yakin jika ia tidak punya hati, mungkin nyawa Alan melayang di tangannya saat ini.

"Gak, gak. Gue baik-baik aja. Sana lo pergi. Gue mau lanjut tidur." dongkol Alan sambil menarik selimutnya kembali ke atas tubuh.

Nalla menganga, kemudian kembali mengatup bibirnya. "Lo gak waras ya? Badan lo panas banget, ini pasti karena kita___"

"Gak usah lebay deh, Nal." potong Alan kesal, "udah, lo keluar sono." Alan mendorong Nalla agar cewek itu meninggalkan kamarnya.

"Santai dong! Gausah pakai dorong-dorong bisa kan!" ketus Nalla. Ia menatap Alan dengan sinis dan kesal. Tentu saja, siapapun yang di perlakukan seperti itu, pasti akan sangat kesal.

"Mata lo bisa di warasin kan?" mendengar ucapan Alan, Nalla langsung kembali melotot kesal ke arah Alan, lalu ia menarik selimut Alan dan mencengkramnya.

"Udah ya. Lo gak usah berani banget sama cewek, mulut lo lama-lama____"

Belum selesai bicara, tangan kanan Nalla yang sedang memegang selimut langsung di tarik paksa oleh Alan, alhasil, tubuh Nalla tak seimbang dan langsung jatuh tepat ke atas dada Alan. Sontak, matanya beradu tatap dengan mata Alan dengan jarak sedekat ini.

"Kenapa?"

Cukup lama mereka saling tatap, hingga suara seseorang membuat Nalla langsung kelabakan seperti sedang terciduk.

"Maaf bibi ganggu, bibi cuma mau mengantarkan susu hangat untuk den Alan."










***









Pagi harinya, Nalla memutuskan untuk tidak hadir ke sekolah. Ia beralasan sakit perut. Kebohongan ini ia lakukan untuk menembus kesalahnnya pada Alan.

Sejak semalaman ia susah tidur karena memikirkan kesalahan ini, dirinya sudah membuat Alan sampai demam.

Kali ini ia mengendap keluar kamar, ia mengintip perlahan ke lantai bawah, melihat apa kedua orang tua Alan sudah pergi kerja atau belum. Mungkin ini adalah keberuntungannya, ia tidak melihat om Ardi dan tante Misha, bahkan, garasi sepertinya sudah terbuka lebar dan tidak di temukan mobil mereka.

Nalla bernapas lega. Ia kembali mengendap, mencoba membuka pintu kamar Alan, ia yakin cowok itu masih belum pulih dan memutuskan untuk tidak sekolah.

Saat ia mengintip, ia melihat Alan yang masih setia di atas tempat tidur dengan lilitan selimut tebal di tubuhnya. Sudah Nalla duga, Alan akan seperti ini lagi.

"Permisi, ada yang perlu di bantu gak?" Nalla berjalan mendekati laki-laki itu.

Namun, Alan tetap pada posisinya, serta kedua mata yang masih terpejam.

Nalla berdecak.

"ALAN, GUE GAK SEKOLAH LOH, DEMI LO. LO MAU APA? GUE SIAP KOK MELAYANI DENGAN SENANG HATI." ucap Nalla dengan suara yang sengaja ia kuatkan agar mampu menembus mimpi Alan.

"Buatin gue nasgor, yang pedes."

Nalla terkejut. Lalu wajahnya berbinar senang. Ia langsung melihat ke wajah Alan, apa cowok ini mengigau atau ia sadar saat berbicara.

"Lo gak ngigau kan?" Nalla melambaikan tangannya di depan wajah Alan, memastikannya.

"Woi!" tanya Nalla sekali lagi, namun masih di abaikan.

Nalla diam beberapa detik, memikirkan sesuatu agar Alan mau bangun.

Sebuah ide lamanya kembali keluar lagi. "Alan, gue cium nih kalau lo masih belum jawab."

Dengan cepat, Alan membuka mata dan langsung memandang Nalla dengan kesal. "Gausah pake acara cium-cium segala, harus berapa kali gue bilang, gue minta nasgor."

Dengan cepat, Nalla langsung berdiri dan memberi hormat kepada Alan. "Siap komandan."







__________

VOTE AND COMMENT 🙏

FOLLOW IG :

ADANY.SALSHAA
NALLAN.OFFICIAL



Continue Reading

You'll Also Like

18.9M 1.3M 80
𝐒𝐔𝐃𝐀𝐇 π“π„π‘ππˆπ“ PART LENGKAP!!! πŸš«πŠπ€π‹π€π” πŒπ€π” 𝐇𝐄𝐁𝐀𝐓, 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 π‰π€πƒπˆ ππ‹π€π†πˆπ€π“πŸš« AWAS BAPER!! Kolaborasi humoris dan ro...
12.6M 715K 59
Tentang Ketua Osis yang dingin dan seorang Badgirl yang membenci bahasa Inggris. *** "Gue cinta sama lo." Ujar gadis itu tanpa beban "Gue tau." Kata...
13.4M 520K 48
DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT CERITA INI YA. KALO YG CAKEP..... YA TETEP GA BOLEH ANJIR! FOLLOW DULU SEBELUM BACA:) Warning! : 1. banyak typo berteba...
2.7M 96.4K 67
Marvin Alfaro Miller, seorang mostwanted sekolah. Memikili wajah yang tampan, badan eksotis yang mampu membuat kaum hawa tergila gila padanya. Rachel...