My Bad Girl (END)✓

By TiaraYulita2

8.6M 383K 13.9K

#Jangan lupa vote dan coment ya..:) Fiorella Freya Calton yang akrab di panggil Fio.orangnya petitila... More

prolog
part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
Part 16
Part 17
part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Cast
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Part 59
Part 61
Part 62
Part 63
Part 64
Part 65
Part 66
Part 67
Part 68
Part 69
Part 70
Part 71
Part 72
Part 73
Part 74
Part 75
Part 76
Part 77
Part 78
Part 79
Part 80 (end)
epilog
Ekstra Part
Info..

Part 60

80.3K 3.6K 66
By TiaraYulita2

Bel pulang sekolah sudah berbunyi lima menit yang lalu. Tapi fio masih duduk dikelasnya dengan memainkan ponselnya.

"Lama ya?" tanya seseorang yang baru saja masuk kedalam kelas fio.

Fio mengangkat kepalanya dan tersenyum melihat siapa yang bertanya kepadanya.

"Enggak kok. Baru lima menit." jawab fio.

"Ya udah yuk berangkat." kata irfan kepada fio.

Fio hanya mengangguk dan bangkit dari kursinya. Mereka berjalan keluar kelas dengan bergandengan tangan.

"Kita mau kemana?" tanya fio kepada irfan.

"Ada deh." jawab irfan.

"Sok misterius deh." celetuk fio.

Sedangkan irfan hanya tersenyum kecil mendengar perkataan fio. Irfan yakin jika gadisnya ini kesal dengan jawabannya.

Dor...

Sebuah suara tembakan?
Fio melepas pelukan irfan dan melihat kearah pria itu. Sekarang mereka sudah berada diparkiran didekat mobil irfan.

Fio melihat wajah irfan yang berusaha menahan sakit. Apa yang terjadi? Bukankah tadi suara tembakan?. Fio mengalihkan tatapannya kearah lengan irfan. Darah?

"Kamu nggak apa-apakan sayang." tanya irfan.

Fio sungguh tidak bisa menahan air matanya. Irfan mengorbakan dirinya untuk melindunginya. Irfan memeluknya dan memutarnya ketika suara tembakan itu terdengar.

"Tangan kamu." kata fio menyentuh tangan irfan yang sudah berdarah.

"Aku sss..baik-baik aja." kata irfan berusaha tersenyum untuk menyembunyikan rasa sakitnya.

"Nggak..hiks..tangan kamu..berdarah..hiks hiks." kata fio sambil terisak. Bukannya membawa irfan kerumah sakit tapi fio malah menangis.

"Fio!!!" panggil seseorang dari arah belakang irfan.

"Irfan bang...hiks." kata fio kepada allan. Ya allan dkk, daniel dkk belum pulang karena mereka sedang bermain basket.

Mereka tadi sedang bermain basket. Dan mereka mendengar suara tembakan dari arah parkiran. Maka dari itu mereka langsung berlari menuju parkiran.

"Kamu jangan nangis aku baik-baik aja." irfan masih berusaha menghibur fio yang sedang menangis didepannya.

"Bawa kerumah sakit sekarang lan." kata raka.

Allan yang tersadar langsung memapah irfan kedalam mobil diikuti oleh fio yang masih menangis.

"Niel lo hubungin om alex." perintah allan.
"Lo tanya siapa yang ngelakuin ini." lanjut allan lagi sebelum pergi meninggalkan mereka semua.

"Susul." kata victor.

Mereka langsung masuk kedalam mobil alvin dan juga raka. Mereka menyusul allan yang membawa irfan kerumah sakit tadi.

"Niel lo udah ngerjain yang disuruh abang lo tadi?" tanya alvin yang sedang menyetir.

"Gue lupa. Gue hubungin dulu." kata daniel langsung mengeluarkan ponselnya dan langsung menghubungi alex. Alex merupakan tangan kanan keluarga calton.

"Halo?."

"...."

"Siapa pelakunya om?"

"...."

"Siapa itu?"

"...."

"Tangkap orangnya om."

"...."

"Oo ok om. Terimakasih om."

Daniel menyerngitkan keningnya mendengar siapa pelakunya. Dia tidak pernah memdengar nama itu.

"Siapa pelakunya?" tanya ravi.

"Caca?"jawab daniel.

"Siapa itu?" tanya alvin.

"Gue nggak tahu. Tapi kata om alex bang allan tahu. Dan pelakunya udah diamankan oleh om alex." jawan daniel.

"Syukurlah." kata zico.

******************************

"Hiks....siapa yang ngelakuin ini..kekamu..huaaaa." fio terus menangis didalam mobil irfan.

Beginilah sifat fio yang sebenarnya. Cengeng. Fio akan menangis jika orang yang dia sayangi terluka karen melindunginya.

"Hehe..cengeng banget sih..lagian..cuma lengan aku yang kena tembak..bukan jantung aku.." kata irfan terbata-bata karena menahan sakit.

"Cuman?..kamu bilang cuman? Kamu it-...."

"Fi jangan marah-marah sama bang irfan. Dia lagi kesakitan loh." potong allan ketika adiknya itu terus saja menangis dan memarahi irfan yang mengorbankan dirinya untuk melindungi fio.

******************************

Disinilah mereka sekarang, didepan ruang UGD. Irfan masih ditangani oleh dokter untuk mengeluarkan peluru dari lengan irfan.

Fio menatap kosong kearah pintu ruang UGD. Seandainya irfan tadi tidak menolongnya maka pria itu tidak akan terluka. Seharusnya dia yang tertembak bukan irfan.

Tapi siapa pelakunya? Jika orang itu peneror yang yang menerornya, tapi kenapa yang di incar oleh orang itu dirinya. Fio masih ingat jika peneror itu akan melukain irfan bukan dirinya.

Tes..

Air mata fio kembali menetes, kenapa irfan yang terluka? Kenapa bukan dirinya? Kenapa irfan mengorbankan dirinya untuk melindungi fio? Jawabannya hanya satu, yaitu irfan yang mencintai fio.

Allan yang memperhatikan fio, melihat keadaan adiknya yang begitu kacau. Irfan baru terkena tembak di lengan dan fio sudah seperti ini. Bagaimana kalau jika hal yang lebih buruk dari ini. Tidak. Allan tidak akan pernah bisa membayangkan keadaan adiknya saat itu.

Allan membawa fio kedalam pelukannya untuk menenangkannya. Allan mengusap lembut punggung fio. Sedangkan gadis itu masih menangis dalam diam dalam pelukan irfan.

"Kamu tenang ok. Orangnya udah ditangkap kok." kata allan lembut.

Fio melepaskan pelukannya dan menatap kearah allan dengan air mata yang membasahi pipinya.

"Serius?" tanya fio parau.

Allan tersenyum dan mengangguk sebagai jawabannya.

"Siapa?"

"Seorang psikopat gila yang naksir sama bang irfan. Abang dan juga bang irfan udah tahu tentang dia yang akan melukai kamu. Makanya abang minta anak buah om alex untuk menjaga kamu dari jauh." kata allan menjelaskan panjang lebar.

"Bukan cowok?" tanya fio memastikan bahwa orangnya bukan peneror itu.

"Bukan, ia perembuan. Namanya caca putri anderson."

Fio mengangguk singkat. Berarti teror yang di dapatnya selama ini hanya main-main. Buktinya tidak ada yang terjadi dengan irfankan. Dan untungnya juga perempuan gila itu juga sudah tertangkap.

"Ayah?" tanya fio ketika teringat alex adalah tangan kanan ayahnya. Jika alex mengetahuinya maka aldrik juga akan mengetahuinya.

"Ayah udah tahu." suara barito seseorang membuat mereka menoleh. Disana ada aldrik dan alena dan juga ada orang tua irfan dan juga shanum, adik irfan.

"Ayah..irfan.."kata fio dengan mata yang kembali berkaca-kaca kepada aldrik.

"Kamu tenang ok. Pelakunya udah ada ayah sekap." bisik aldrik kepada fio dan fio hanya mengangguk pelan sebagai jawabannya.

"Bagaimana keadaan irfan.?" tanya mira cemas.

"Sedang ditanganin dokter tan." jawab daniel.

Ketika mira ingin bertanya lagi pintu ruang UGD terbuka dan muncullah seorang dokter.

"Bagaimana keadaan anak saya.?" tanya nando.

"Dia baik-baik saja. Pelurunya juga sudah berhasil dikeluarkan." jawab daikter itu.

"Apakah kami bisa melihatnya?" tanya mira.

"Sudah. Tapi jangan terlalu ribut karena pasien butuh istirahat. Kalau begitu saya permisi." kata dokter itu meninggalkan mereka.

Mereka memasuki ruang inap irfan. Disana, irfan sedang terbaring lemah dengan mata terpecam. Mungkin dia sedang tertidur.

Sahabat-sahabat allan dan daniel juga sudah pamit tadi. Aldrik dan nando yang sedang berbicara diluar, alena dan mira yang sedang duduk disofa. Allan, daniel dan shanum yang berdiri tidak jauh dari bangkar irfan. Sedankan fio yang sedang duduk didekat irfan.

Fio menggenggam tangan irfan erat. Dia kembali menangis ditangan irfan. Kenapa dia menjadi cengeng seperti ini. Fio menyembunyikan wajahnya ditempat tidur irfan dengan tangan irfan yang masih didenggamnya.

"Cengeng." kata seseorang mengelus kepala fio pelan.

Fio mengangkat kepalanya dan melihat kesumber suara. Ternyata itu irfan. Pria itu sudah sadar.

"Kamu baik-baik saja kan? Pasti sakitkan?" tanya fio.

"Aku baik-baik aja. Nggak sakit kok." jawab irfan.

"Bohong ini pasti sakit. Kenapa kamu ngorbanin diri kamu buat aku?"

"Aku nggak bohong. Akan lebih sakit jika kamu yang kena tembak."

"Tapi ka-..."

"Aku nggak akan biarin kamu terluka. Aku akan selalu melindungi kamu."

"Tapi tet-.."

"Fi..jangan di introgasi gitu dong irfannya. Dia kan baru sadar sayang." kata alena lembut sambil mengelus kepala fio.

"Iya bunda."

"Irfan sudah sadar?" tanya aldrik yang baru masuk bersama dengan nando.

"Sudah om"jawab irfan pelan.

"Pelakunya?" tanya irfan.

"Sudah diamankan oleh om aldrik." jawab nando melirik aldrik dan mendapat anggukan dari irfan.

"Kita pulang sekarang?" tanya aldrik.

"Tapi yah.." fio

"Fi irfan butuh istirahat." kata alena.

"Nanti kita kesini lagi." kata allan membujuk fio.

"Iya. Aku pulang dulu ya, kamu istirahat jangan kerja terus. Jangan lupa makan dan minum obat. Jangan ba-.."

"Iya iya. Kamu pulang aja. Disini juga ada mama sama shanum kok." kata irfan.

"Ya udah aku pulang." kata fio lemes dan berjalam menyalami nando dan mira.

Setelah keluarga Calton pulang tinggallah nando, mira dan juga shanum.

"Kamu pacaran ya sama anaknya alena?" goda mira kepada irfan.

"Iya mah." jawab irfan.

"Haha..mama setuju kok. Tapi benaran itu fio anaknya bar-bar?"

"Banget mah. Tapi sekarang ini udah nggak terlalu kok."

"Kenapa kakak nggak bilang sama shasa kalau kakak jadian sama kak fio?" kata shanum.

"Lupa." jawab irfan pelan dan shanum hanya menatap kesal kearah kakaknya itu.

"Beneran dia pelakunya yah?" tanya irfan kepada nando ketika dia mengingat kejadian tadi.

"Iya. Awalnya dia ingin menembak fio tapi karena kamu memutar fio kamu yang kena tembak. Gadis itu sudah disekap oleh aldrik." jelas nando.

"Disekap?"

"Hehe..ku seperti tidak tahu sikap aldrik saja. Dia tidak akan membiarkan orang menyakiti keluarganya. Bahkan dia rela membunuh orang agar alena baik-baik saja. Kamu lupa?" kata nando.

"Kamu benar juga. Terlebih fio merupakan anak perempuan satu-satunya dikeluaga calto."

"Nah itu. Bukannya hanya aldrik tapi orang tua alena dan aldrik juga akan melindungi cucu perempuan mereka itu."

"Iya kamu benar."

Nando dan mira terus berbicara dengan irfan dan shanum yang diam sebagai pendengar. Dari situ shanum mengetahui orang yang menyelamatkanya dari preman waktu itu merupakan anak perempaum satu-satunya keluarga calton.

Tbc....

Vote and comentnya jangan lupa ya...

See you next part..

Tiara yulita😗

Continue Reading

You'll Also Like

Aribell By hesalen

Teen Fiction

14M 849K 60
"Karena yang pergi akan selalu kembali, terkecuali seseorang yang telah ditelan oleh maut." Ariva Bella Adijaya, menyamar sebagai wanita culun karen...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

4.4M 257K 31
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
276K 10.5K 55
tanpa merasa bersalah, seorang cewek melangkah dengan santai sambil membawa minuman yang baru saja dia beli dikantin. padahal jam telah menunjukkan...
109K 12.7K 66
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Kianara Ganendra, Gadis dingin dengan sejuta rahasia yang di milikinya. Ia memiliki trauma pada masa lalunya yang membu...