Sudah seminggu terhitung fio menjadi kekasih irfan. Selama seminggu itu juga irfan bersikap sangat manis kepada fio, walau kadang irfan juga sangat menyebalkan.
Mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Bahkan satu sekolahpun sudah tahu jika mereka telah jadian. Banyak yang suka dengan hubungan mereka tapi juga tidak sedikit yang tidak menyukainya.
Mereka selalu mengumbar kemesraan mereka didepan umum. Dan hal itu selalu membuat allan dkk, daniel dkk, dan juga kenzo dkk, bahkan kiky menjadi iri.
Iya, hubungan fio dan kiky sudah membaik. Fio meminta maaf kepada kiky karena fio tidak ingin kiky ikut campur dan dalam bahaya kerena teror yang dia dapatkan.
Kiky pun juga memahami fio. Kiky juga merasa bersalah karena terlalu ikut campur dengan urusan fio. Dan mereka juga sudah kembali duduk sebangku.
Kalau double ca, fio masih belum ingin berbicara dan bertemu dengan mereka. Fio akan selalu menghindar jika berpapasan dengan mereka dikoridor sekolah.
Sama seperti saat ini, fio yang baru saja keluar dari toilet dan mendapati icha yang sedang merapikan rambunya didepan cermin.
Tatapan icha kepada fio sangat sulit untuk diartikan. Sedangkan fio hanya memasang wajah datar dan bersikap dingin. Tapi tak berselang lama acha keluar dari bilik toilet dan menatap kearah icha dan juga fio.
"Ada pembunuh ya icha." kata acha menatap sinis kearah fio.
"Iya. Masa iya sahabat sendiri dibunuh." sambung icha.
"Biarlah anj*ng menggonggong." kata fio ketus dan keluar dari toilet meninggalkan icha dan acha.
"Gue kan udah bilang, lukain dia."
"Gue nggak bisa, gue nggak sanggup."
"Ok kalau itu mau lo, biar gue yang lukain dia. Lo mau dia langsung mati atau koma dulu."
"Gue mohon jangan lukain dia. Jangan."
"Gue nggak peduli."
******************************
"Diberitahukan kepada seluruh siswa siswi yang sedang belajar dalam kelas untuk mebuat keributan. Karena apa? Karena kelas yang nggak ribut itu nggak asik ya nggak." entah apa yang merasuki fio sampai-sampai dia pergi kesumber informasi dan mengumumkan itu kepada seluruh siswa.
"Hanya di SMA kita bisa kayak gini. Maka dari itu gue saranin kalian ribut dan kasih guru BK kerjaan, kasian merekanya." lanjut fio lagi.
"Fiiiiooo!!!!" teriak pak bambang keras kepada fio.
"Udah dulu ya gueys, lampu taman manggil nih." kata fio dan berlari keluar dari sumber suara agar tidak tertangkap oleh lambu taman, eh maksudnya pak bambang.
Sedangkan siswa siswi yang mendengar perkataan fio tadi tertawa ngakak. Mereka tahu siapa yang dikatakan lampu taman oleh fio.
Guru itu adalah pak bambang yang merupakan guru killer. Pak bambang tidak memiliki rambut dan kumisnya tebal.
Fio yang sedang berlari tidak melihat kehadirin irfan. Irfan yang sudah tahu apa yang dilakukan oleh gadisnya itu langsung menarik fio keruang musik. Kenapa ruang musik? Itu karena ruangan itu jarang digunakan dan jarang dikunjungi.
"Bikin ulah lagi?" tanya irfan mendudukkan fio dikursi.
"Nggak kok." jawab fio sok polos.
"Trus siapa yang membuat pengumuman kayak tadi?" tanya irfan lagi.
"Bukan aku. Aku tadi di....dimana ya?" tanya fio kepada irfan.
"Dimana?"
"Mmm...itu tadi aku di...."
"Ck. Aku tahu kamu bohong." kata irfan.
"Hehehe tahu aja." jawab fio sambil cengengesan.
"Alasan kamu apa?"
"Ya biar sekolah nggak sepi-sepi amat jam segini." jawab fio.
"Kamu ada-ada aja. Sana balik kekelas kamu."
"Nanti aja deh pas siap istirahat."
"Sekarang ella."
"Ck. Iya iya." jawab fio kesal dan berlalu meninggalkan irfan yang sedang tersenyum geli melihat tingkah fio.
******************************
Kring....Kring....
Bel istirahat telah berbunyi dan membuat para siswa langsung berhamburan keluar kelas dan berbondong-bondong menuju kantin untuk mengisi perut.
Sama halnya dengan fio dan juga kiky. Mereka sedang berjalan kearah kantin dengan sekali-kali bercanda.
Ketika mereka akan menuruni tangga ada seseorang yang mendorong fio. Dengan sigap kiky memegang tangan fio agar tidak terjatuh dari tangga.
"Ya ampun fi lo nggak apa-apa?" tanya kiky.
"Gue baik-baik aja." jawab fio sambil melihat kebelakang dan menemukan double ca.
"Maksud lo apa ngedorong teman gue?!" bentak kiky.
"Ya ampun icha kenapa kamu dorong fio." kata acha kepada icha.
"Lo kok lo nyalahin gue sih. Jelas-jelas yang ngedorong fio itu lo." kata icha karena tidak terima dituduh oleh acha.
"Kok jadi gue sih icha. Jel-...."
"Basi." potong fio dan langsung menarik tangan kiky dari sana karena dia merasa jengah dengan drama yang dibuat oleh kedua bersaudara itu.
"Maksud lo apa?" tanya icha kepada acha.
"Gue kan udah pernah bilang sama lo. Lo yang nyakitin dia atau gue." jawab acha sambil tersenyum sinis kearah icha.
"Tapi nggak perlu jadiin gue kambing hitamnya kan? Kenapa lo buat gue dibenci fio?" tanya icha emosi.
"Hahaha....itu biar lo yang terlihat jahat dan gue yang baik icha." kata acha dengan tertawa sumbang.
"Gue ini saudara lo acha.!!" teriak icha.
"Dan gue nggak peduli!!!!" teriak acha tak kalah keras dan meninggalkan icha sendirian ditangga.
"Kenapa acha? Mau sampai kapan?" gumam icha pelan dan menatap nanar punggung acha yang sudah mulai menjauh darinya.
******************************
"Hei....." kata zico.
Mendengar zico memanggil, mereka langsung menoleh kearah zico.
"Hei tayo...hei tayo." lanjut zico seperti orang tak berdosa.
Alvin yang kebetulan ada disamping zico langsung memukul jidat zico menggunakan sendok baksonya.
"Aw!!! Lo kenapa mukul gue alvin the chipmank!!!" teriak zico kesal.
"Kok lo malah ngatain gue?" tanya alvin tidak terima.
"Lagian lo mukul gue pakai sendok, mana sendoknya panas lagi." cerocos zico.
"Siapa suruh lo usil?" tanya alvin.
"Siapa yang usil?" bukannya menjawab tapi zico malah bertanya.
"Lo kadal." jawab alvin kesal.
Ketika mulut zico terbuka akan menjawab tapi dia urungkan karena mendengar perkataan allan.
"Diam atau bonyok?" tanya allan dingin.
"Hehe canda bang." jawab alvin dan zico sambil cengengesan.
"Mampus." kata ravi.
"Lo juga." kata allan dan membuat ravi langsung diam. Sedangkan yang lain hanya menahan tawa melihat ravi yang juga kena semprot.
"Hai." sapa kiky kepada mereka semua. Entah dari mana munculnya gadis itu.
"Hai.." jawab mereka semua.
"Lo udah mesen?" tanya victor.
"Udah kok bang." jawab kiky.
"Kak fio mana kak?" tanya daniel.
"Tuh." kata kiky sambil menunjuk fio yang sedang makan bersama dengan irfan dipojok kantin yang tidak jauh dari mereka.
Mereka melihat arah yang ditunjuk oleh kiky. Disana mereka dapat melihat fio yang sedang makan dan jangan lupa irfan yang selalu menatap gadis itu.
"Yang udah pacaran mah beda." celetuk raka.
"Jomblo." sindir victor.
"Kayak lo punya pacar aja." kata raka.
"Emang ada." jawab victor.
"Mana ada yang mau sama lo." celetuk ravi.
"Ada kok. Lo nggak percaya?" tanya victor.
"Nggak" jawab mereka kompak dan pastinya minus allan. Cowok itu hanya memainkan ponselnya dan hanya mendengarkan celotehan dari mereka semua.
"Oke biar gue buktiin." kata victor.
"Ya siapa?" tanya mereka gregetan.
"Oo gue tahu nih. Pasti mimi peri kan." kata raka.
"Hahahaha..." tawa mereka.
"Beneran bang.? Cocok banget." kata ravi disela-sela tawanya.
"Sialan lo." kata victoe kesal. Bukannya berhenti mereka malah tambah ngakak melihat wajah victor yang memerah karena menahan kesal.
******************************
Fio dan irfan yang duduk dipojok kantin menolehkan kepala mereka kearah meja allan dkk dan daniel dkk. Mereka tertawa begitu keras dan membuat mereka menjadi pusat perhatian.
"Mereka kenapa.?" tanya fio.
"Palingan ngebully victor. Liat tuh wajah victor merah." jawab irfan.
"Ada-ada aja." kata fio sambil melanjutkan makan siangnya.
"Kamu nggak makan?" tanya fio kepada irfan. Karena pasalnya cowok itu dari tadi hanya menatap dirinya.
"Liatin kamu aku juga udah kenyang kok." kata irfan kepada fio.
"Sejak kapan kamu pintar ngegembel?" tanya fio.
"Ngegombal sayang bukan ngegembel." koreksi irfan. Mendengar irfan yang memanggilnya 'sayang' entah kenapa pipi fio bersemu merah tanpa tahu dirinya.
"Itu pipi kenapa mereh?." tanya fio mengoda fio.
"Mana ada." elak fio.
"Masa sih, coba aku liat." goda irfan sambil merapatkan duduknya dengan fio.
"Irfan!!" teriak fio kesal.
"Iya sayang." goda irfan lagi.
"Iiihhh...jangan ledekin aku." kata fio kesal sambil mengerucutkan bibirnya dan membuang muka dari irfan.
"Hahaha.. Lucu banget sih pacar aku." kata irfan sambil mengacak rambut fio.
"Ii berantakan." kata fio semakin kesal.
"Biarin aja kamu tetap cantik kok." kata irfan lagi. Dan lagi-lagi perkataan irfan membuat pipi fio semakin bersemu.
Melihat hal itu irfan malah tertawa karena sikap fio yang malu-malu kucing.
Mereka tidak menyadari karena teriakan fio tadi mereka menjadi pusat perhatian.
"Itu beneran mereka pacaran?"
"Aduh cocok banget. Yang satu cantik yang satu tampan."
"Ya allah..itu pak irfan ketawa..!!"
"Ya ampun ganteng banget."
Begitulah bisik-bisik para siswi yang melihat mereka. Tapi mereka belum juga sadar menjadi pusat perhatian.
Irfan yang semakin menggoda fio, sedangkan fio yang malu-malu kucing digombalin oleh irfan.
Allan dkk dan daniel dkk juga melihat interaksi antara fio dan irfan itu. Mereka hanya tersenyum dan mengeleng-gelengkan kepala mereka melihat kelakuam irfan dan juga fio.
Fio yang telah membuat sikap dingin irfan mencair. Sedangkan irfan yang telah membuat fio menjadi sedikit terbuka dan menerima orang baru dalam hidupnya.
******************************
Tbc..
Vote and coment nya jangan lupa ya.
See you next part...
Salam kenal
Tiara yulita.