My Bad Girl (END)✓

By TiaraYulita2

8.6M 383K 13.9K

#Jangan lupa vote dan coment ya..:) Fiorella Freya Calton yang akrab di panggil Fio.orangnya petitila... More

prolog
part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
Part 16
Part 17
part 18
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Cast
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Part 59
Part 60
Part 61
Part 62
Part 63
Part 64
Part 65
Part 66
Part 67
Part 68
Part 69
Part 70
Part 71
Part 72
Part 73
Part 74
Part 75
Part 76
Part 77
Part 78
Part 79
Part 80 (end)
epilog
Ekstra Part
Info..

Part 19

107K 5.2K 119
By TiaraYulita2

Plagiat silahkan minggat
Jangan mendekat....🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪💣💣💣💣💣💣💣

******************************

Setelah selesai membersihkan badannya fio segera turun kebawah karena tadi, daniel mengatakan bahwa sang ayah ingin bertemu dengannya.

Fio turun kelantai satu sambil bersenandung kecil. Entah mengapa hari ini ia merasa sangat bahagia.

"Pagi!" sapa fio keda seluruh anggota keluarganya dengan senyum yang merekah.

Sesaat Aldrik tertegun melihat putrinya sangat ceria pagi ini. Seakan fio telah melupakan kejadian dimana aldrik membentaknya kemarin.

Merasa tidak mendapatkan jawaban dari keluaganya, fio merasa kesal karena mereka menatapnya dengan tatapan heran. "Iihh..kok fio dikacangin sih." kata fio dan langsung menghempaskan bokongnya kursi disamping Alena.

"kenapa ceria banget kak.? Pagi-pagi udah senyum-senyum?" tanya daniel kepada fio. Fio hanya mengangkat bahu acuh lalu menyantap sarapannya dengan tenang.

"Kenapa kalian semua menatapku sepeti itu? Ada yang aneh ya.?" tanya fio sambil memperhatikan penampilannya. Tidak ada yang aneh, bisa-bisa saja. Lalu kenapa mereka menatap fio aneh seperti itu.

"Nggak kok, nggak ada yang aneh. Hanya saja putri kecil ayah terlihat bahagia sekali pagi ini. Apa hari ini ada yang spesial?"  kata aldrik sambil tersenyum tulus kepada putrinya itu

"Aku bisa saja, tidak ada yang spesial kok yah." jawab fio lagi.

Setelah itu mereka kembali melanjutkan sarapan mereka dengan tenang, sekali-kali mereka terkekeh geli melihat daniel yang kesal karena ulah fio.

"Mmm...yah, bun hari ini fio boleh keluar sebentar gak? Gak lama ko cuman sebentar doang." kata fio kepada kedua orang tuanya ketika mereka semua berada diruang keluarga.

Hari ini adalah hari minggu, jadi hari ini tidak ada yang keluar rumah. Setelah menyelesaikan sarapan tadi, mereka langsung keruang keluarga. Hanya untuk meningkatkan keharmonisan keluarga dan berbagi cerita.

"Mau ngapain emang?" tanya alena yang masih fokus kelayar TV.

"Aku mau jalan-jalan sama bang Allan." jawab fio.

Allan yang merasa nama disebut oleh fio, langsung mengangkat kepadanya melihat fio.
"Kemana emangnya.?" tanya allan kepada fio. Tidak biasanya adiknya itu ingin pergi          jalan-jalan dengannya. Biasanya fio akan pergi sendiri.

"Ada deh... Boleh ya yah, bun. Cuman setengah jam kok, nggak lebih." kata fio sambil melihatkan wajah memelasnya kepada ayah dan juga bundanya.

"Gue ikut ya" kata daniel dan mendapat tatapan tajam dari sang ayah. Aldrik memang melarang anak-anaknya mengunakan kata 'lo-gue', menurut aldrik itu tidaklah sopan. Aldrik lebih menyukai anak-anaknya berbicara menggunakan bahasa yang sopan.

"Hehehe maaf yah." jawab daniel ketika menyadari kesalahannya.
"Aku boleh ikut kan?" tanya daniel lagi, dan mendapat anggukan dari fio.

"Iya boleh. Tapi hanya setengah jam, setelah itu balik pulang." kata aldrik lagi dan mendapat senyum merekah dari fio dan daniel, sedangkan allan hanya menganggukkan kepadanya.

"Yuk berangkat." kata fio menarik tangan allan.

"Pake baju beginian kak.?" tanya daniel sambil melihat baju yang sedang ia kenakan.

"Iya, kenapa emang?." jawab fio sambil memperhatikan baju yang mereka kenakan.

Allan dan daniel yang memakai jelana jeans selutut dan baju kaos berwarna hitam sedangkan daniel putih. Fio yang hanya mengenakan celana jeans 5cm diatas lutut dengan baju kaos kebesaran berwarna abu-abu.
"Nggak ada yang salah kok." lanjut fio lagi.

"Lagian kita cuman keluar sebentar doang, ngapain harus ganti baju.?" tanya allan kepada daniel.

"Bener tuh kata bang allan. Jadi ikut nggak nih?" tanya fio kepada daniel yang enggan pergi menggunakan baju rumahan seperti ini.

"Jadi kok. Ya udah yuk." kata daniel mengikuti keinginan kakak-kakaknya ini.

"Yah, bun kita pamit dulu ya" kata allan berpamitan kepada ayah, dan bundanya sambil mencium punggung tangan mereka dan diikuti oleh fio dan daniel.

"Iya. Hati-hati ya." kata alena kepada anak-anaknya itu.

"Setengah jam ok." aldrik kembali mengingatkan bahwa mereka hanya boleh pergi setengah jam saja.

"Ok ayah." jawab mereka serempak dan langsung berjalan kearah pintu.

"Mereka sudah besar ya len. Perasaan baru kemarin aku menggendong mereka." kata aldrik kepada alena.

"Iya kamu benar. Mereka sekarang sudah remaja." jawab alena.

Mereka merasa anak-anaknya tumbuh begitu cepat. Serasa baru kemarin mereka menggendong anak-anak mereka. Tapi anak-anaknya itu sekarang sudah menginjak remaja. Terlalu cepat mereka tumbuh menjadi orang yang akan tumbuh menjadi orang-orang sukses.

******************************

"Kita mau kemana.?" tanya allan kepada fio ketika mereka telah memasuki mobil allan.

Fio menolehkan kepalanya kearah allan yang sudah mulai menjalankan mobilnya keluar dari perkarangan rumahnya.
"Kita kebengkel langganan keluarga kita bang. Aku mau bayar uang perbaikan mobil yang aku tabrak kemarin sama mobil aku." jawab fio dan allan hanya mengangguk pelan.

"Lo nabrak mobil orang kak.?" tanya daniel penaran.

"Mmm." fio hanya membalas dengan gumaman pelan saja. Sebenarnya fio sangat malas untuk keluar rumah, tapi ia sudah berjanji akan mengantarkan uangnya hari ini.

"Jangan kasih tahu ayah atau bunda." perintah allan ketika daniel ingin berbicara lagi.

"Iya-iya." jawab daniel.

"Bang... Thanks ya." kata fio kembali menatap allan.

"Buat apa?" tanya allan mengerutkan dahinya.

Sedangkan daniel hanya diam saja dijok belakang. Ia tidak mengerti pembicaraan kedua orang yang berada didepannya ini..

"Buat semalam." jawab fio.

Allan mengerti dengan arah pembicaraan fio dan tersenyum lembut kepadanya. "Kapan pun" jawab allan mengajak rambut fio sambil tetap fokus menyetir.

******************************

"Aiden lo anterin gue kebengkel mobil gue diperbaikin." kata irfan meminta ah bukan meminta tapi memerintah aiden mengantarnya.

"Sekarang juga?" tanya aiden kepada irfan.

"Tahun depan. Ya sekarang lah." jawab irfan berjalan kearah parkiran gedung apartemen kenzo.

"Pake apaan fan.?" tanya aiden kepada irfan. Pasalnya ia sedang tidak membawa mobil.

"Pake mobil deven." kata irfan sambil melirik deven sebentar dan masuk begitu saja kedalam mobil deven.

"Yang punya mobil siapa? Yang ngatur siapa?" kata deven menyindir irfan yang sudah duduk manis di jok belakang.

"Bocot lo dev." kata irfan menyenderkan punggungnya dan memejamkan matanya.

"Udah lah. Yuk berangkat" kata aiden menengahi kedua sahabatnya itu.

Deven menarik nafas kesal. Bisa-bisanya ia memiliki sahabat seperti ini.
Dengan ogah-ogahan deven menyetir mobilnya menuju bengkel yang sudah dikatakan aiden tadi.

Sekitar 35 menit mereka sampai dibengkel yang dimaksud oleh aiden tadi. Bengkel yang lumayan besar.

"Yuk turun." ajak aiden kepada kedua sahabatnya. Irfan dan deven turun dari mobil deven dan mengikuti aiden yang sudah turun duluan.

Disisi lain bengkel terdapat fio, allan, dan daniel yang baru saja keluar dari mobilnya.

"Mobilnya diperbaikin disini kak. Emang lo nggak takut ayah tahu.?" tanya daniel ketika sampai dibengkel langganan keluarganya.

"Kalau lo tutup mulut ayah nggak akan tahu." jawab allan sambil merangkul fio dan meninggalkan daniel yang masih melihat sekeliling.

"Woi!!! Lu berdua hobi banget sih ninggalin gue!!!." kata daniel barteriak keras.

Teriakan daniel tadi berhasil menyita perhatian irfan, aiden, dan deven.

"Bodo amat." jawan fio sambil melihat kearah daniel sambil menjulurkan lidahnya kearah daniel.

"Iiihhh... Lo ngesalin banget sih." kata daniel kesal dan menghentak-hentakan kakinya seperti anak kecil yang dimarahi oleh orang tuanya.

"Niel sikap lo kayak bocah banget sih." kata allan yang juga ikut meledek adik laki-lakinya itu.

"Lo sama aja. Sama-sama ngeselin." kata daniel yang sudah berada didepan fio dan allan.

"Masa.?" tanya allan dan juga fio bersamaan.

"Lo berdua ngeselin tau nggak?."kata daniel yang sudah kelewat kesal dengan sikap kedua kakaknya itu.

"Nggak..... Hahahah." tawa fio dan allan pecah ketika melihat wajah daniel yang sudah memerah karena menahan kesal.

Sedangkan irfan, aiden dan juga deven tertegun menyaksikan yang ada didepannya. Melihat seorang gadis yang kemarin malam menangis dan sekarang gadis itu masih bisa tertawa bersama kedua laki-laki itu.

"Yuk samperin tuh bocah." ajak aiden kepada irfan yang masih tertegun melihat tawa gadis itu.

"Mmm." jawab irfan ketika tersadar dengan lamunannya.

"Woi bocah.!" panggilan aiden kepada fio yang masih tertawa terbahak-bahak bersama allan.

Fio menolehkan kepalanya kesamping. Lalu ia menunjuk dirinya sendiri bertanya apakah dia yang sipanggil bocah oleh pemuda itu.

"Lo lupa gue.?" tanya aiden kepada fio.

"Emang lo siapa yang harus banget gue inget." jawab fio. Mulut cabe fio kembali keluar dan tidak ada lagi tawa ataupun senyuman.

"Lo ngeselin banget sih. Masa iya lo lupa gue?." tanya aiden lagi kepada fio.

Sedangakan fio yang merasa tidak mengenal pemuda itu langsung menarik tangan allan dan juga daniel meninggalkan pemuda aneh itu.

Aiden merasa sangat kesal melihat kelakuan gadis itu yang pergi begitu saja.

"Maaf saya teman pemuda tadi. Kamu yang menabrak mobil saya tempo hari?" tanya irfan kepada fio yang belum terlalu jauh dari mereka.

Aiden dan juga deven yang melihat dan mendengar irfan bicara ramah kepada orang yang baru ia kenal langsung ternganga. Mereka saling menatap satu sama lain. "Itu irfan kan.?" tanya deven dan mendapat anggukan bodoh dari aiden.

Fio yang mendengar perkataan pemuda itu menghentikan langkah fio dan menoleh kebelakang.
"Lo yang punya mobil itu?" tanya fio kepada irfan.

"Iya itu mobil gue. Kemarin yang ngendarain mobil gue dia." irfan menunjuk kearah aiden.

"Ooo... CEO kere itu ya... Gue lupa soalnya tadi." jawab fio lalu berjalan kearah ketiga pemuda itu. "Mau uang buat bayar taxi lagi nggak kak.?" tanya fio kepada aiden dengan nada ledekan.

"Nggak. Gue punya banyak uang buat bayar taxi." jawab aiden kesal. Sedangkan deven, daniel dan allan berusaha mati-matian menahan tawa mereka agar tidak pecah mendengar perkataan fio tadi.

Allan dan daniel sudah mengenal deven dan juga aiden karena mereka pernah kesekolah untuk bertemu dengan kenzo. Tapi mereka belum kenal dengan irfan karena irfan tidak pernah kesekolah menemui kenzo.

"Hahaha... Yang sabar ya bang" kata daniel melihat aiden yang begitu kesal kepada kakaknya.

"Lo kenal dia niel?" tanya fio kepada daniel.

"Dia temannya bang kenzo kak." jawab allan.

"Eh neng fio, den allan, sama den daniel ngapain kesini.?" tanya pak dadang yang kemarin memperpaiki mobil irfan dan juga fio.

"Aduh pak dadang, hampir aja fio lupa kalau fio mau bayar uang perbaikan mobil kemaren." jawab fio ketika teringat tujuannya kesini.

Laki-laki paruhbaya itu hanya mengangguk dan mengantar fio ketempat pembayaran.

Sepeninggalan fio dan pak dadang tadi allan dan daniel berjalan kearah irfan dkk.

"Sumpah mulut adek lo cabe banget ya?" tanya aiden kepada allan.

Allan hanya terkekeh kecil "Adek gue kalau sama orang yang baru dia kenal atau orang yang sok kenal sama dia, sikapnya emang kayak gitu." jawab allan.

"Lo juga sih bang, sok akrab banget sama dia." kata daniel meledek aiden.

Sedangkan aiden menatap kesal kedua kakak beradik didepannya itu.

"Lo berdua adeknya kenzo?" tanya irfan kepada kedua orang didepannya itu.

"Oohh iya gue lupa, iya mereka adeknya kenzo. Kita kenal mereka waktu mampir kesekolah mereka." kata deven kepada irfan.

"Gue allan" kata allan mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan teman abangnya itu.

"Irfan." jawab irfan menerima uluran tangan allan.

"Kalau gue daniel yang gantengnya nggak ketulungan." kata daniel memperkenalkan diri.

"Irfan." jawan irfan.

"Ganteng nggak ketulungan yang ada lo jelek yang ketulung niel. Sampe-sampe gue eneg liat lo." itu bukan suara mereka melainkan suara seorang perempuan yang sedang berdiri dibelakang mereka.

"Lo emang ngeselin banget ya kak." kata daniel kesal kepada fio. Karena suara dan perkataan pedas tadi berasal dari fio.

"Bodo amat." jawab fio lalu berjalan mendekati mereka.
"Bang pulang yuk. Fio capek, malas liat wajah CEO kere itu." kata fio memeluk allan manja dan menunjuk kearah aiden. Allan mengerti jika fio sudah bersifat manja seperti ini berarti adiknya ini begitu lelah saat ini.

"Emang urusannya udah selesai.?" tanya allan lembut sambil mengelus rambut fio. Allan tidak merasa malu ataupun risih jika tiba-tiba fio bersifat layaknya anak kecil seperti ini.

"Udah." jawab fio yang masih betah barada dalam pelukan allan.

"Manja banget sih lo." kata daniel kepada fio yang tiba-tiba saja menjadi manja kepada allan.

"Iihh.. Sewot aja sih lo. Gue manja sama abang gue sendiri kenapa lo nyolot. Kalau lo iri pengen manja-manjaan juga, noh didepan ada tiang listrik. Manja-manjaan aja sama tuh tiang" kata fio yang kembali mengeluarkan mulut cabenya.

"Kak itu mulut nggak bisa disaring apa?" tanya daniel kesal.

"Nggak trus gimana dong.?" tanya fio.
"Abang pulang yuk. Aku capek pengen tidur. Eh.. Tapi kita beli es krim dulu yuk bang sebelum pulang." kata fio sambil mendongak keatas agar bisa melihat wajah allan.

"Ok.. Apa sih yang nggak boleh buet kamu" kata allan mengacak rambut fio pelan.
"Bang gue cabut dulu ya." pamit allan kepada irfan dkk.

"Bang gendong, fio capek" rengek fio manja kepada allan.

Allan dengan senang hati akan menggendong fio. Karena  jarang-jarang fio akan bersifat manja seperti ini. Allan berjongkok didepan fio,"ayo naik."kata allan menyuruh fio naik kepunggungnya.
Fio dengan senang hati naik kepunggung allan.

"Manja" ledek daniel lagi.

"Sewot aja lo." kata fio.

"Ya udah kalau gitu gue cabut dulu ya bang." pamit allan kepada irfan dkk, lalu keluar dari bengkel itu diikuti oleh daniel dari belakang meninggalkan irfan yang masih terpaku dengan sifat manja fio tadi.

******************************

Segitu dulu ya...

Jangan lupa vote dan coment ya....

See you next part...

Salam manis.

Tiara yulita🍁

Continue Reading

You'll Also Like

710K 30.9K 55
Bagaimana pendapat kalian jika mendengar kata badgirl?. Tentu saja kalian akan berfikir dia yang selalu melanggar dan tak pernah mengharumkan nama se...
AVSL [END] By VA

Teen Fiction

262K 10.1K 60
" Heh Apa lo ! " Natasha menatap Vino dengan sinis. " Ngak ada kok ! lo aja yang sewot dasar bacot lu !" bentak Vino. Mereka memalingkan wajah masing...
6.1M 262K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
713K 55.7K 30
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...