Love Is Miracle [COMPLETED]

By chamomileee_

656K 17.7K 229

Kadang, yang menyukai tak selalu mencintai. Yang mengagumi tak selalu memahami. Yang membenci tak selalu meny... More

Prolog✔
Part 1✔
Part 2✔
Part 3✔
Part 4✔
Part 6✔
Part 7✔
Part 8✔
Part 9
Part 10✔
Part 11✔
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Epilog
Ucapan Terimakasih
PENGUMUMAN!
Ada Yang Baru!
Info New Story!

Part 5✔

15.5K 415 3
By chamomileee_

"Apa yang orang lain lakukan terhadapmu adalah cerminan dari dirimu selama ini."

~~~

"Hai, Do. Udah makan?" tanya Rebecca memecah lamunan Faldo.

"Lo siapa? Ngapain lo tanya-tanya?" jawab Faldo ketus.

"Ih sayang, kamu tuh apaan sih kok jutek banget," balas Rebecca dengan nada yang alay.

Mata Faldo membelalak mendengar perkataan yang baru saja Rebecca lontarkan padanya.

Sayang.

"Lo tuh udah nggak waras ya? Pacar gue bukan, berani banget manggil gue sayang." tegas Faldo.

"Emang aku bukan pacar kamu. Tapi calon pacar kamu 'kan?" pekik Rebecca penuh percaya diri. Entah apa yang ada dalam pikirannya, perempuan ini ngotot sekali untuk menjadi kekasih Faldo.

"Lo tuh nggak punya harga diri ya? Lo perempuan tapi lo ngemis-ngemis cinta ke gue? Murahan banget sih lo," ucap Faldo dengan nada yang tinggi.

"Jaga omongan kamu ya, Do,"

"Kenapa hah? Emang nyatanya gitu kan? Rebecca seorang perempuan yang rela menurunkan harga dirinya demi mengemis cinta pada laki-laki bernama Refaldo Gilang Ariwijaya." hina Faldo yang lalu pergi meninggalkan Rebecca.

Rebecca terkejut mendengar perkataan Faldo. Kata-kata yang baru saja Faldo ucapkan sangat membuat Rebecca malu. Rebecca juga seorang perempuan. Seorang perempuan yang kodratnya pasti memiliki rasa suka kepada lawan jenis. Tidak hanya perempuan, tapi laki-laki pun juga sama. Memiliki kodrat untuk menyukai lawan jenisnya.

Rebecca tak mau diam sampai di situ. Perkataan Faldo sudah cukup membuatnya sakit hati. Maka dari itu, ia bersumpah bahwa ia akan tetap berjuang untuk mendapatkan Faldo dengan cara apapun.

♦♦♦

Taman belakang sekolah. Tempat di mana Faldo melampiaskan segala beban dalam hidupnya. Tapi kali ini justru membuat beban hidup Faldo bertambah.

"Heh culun, ngapain lo disini?" ucap Faldo pada seorang perempuan yang sedang duduk di kursi taman.

Merasa terpanggil, perempuan itu pun menoleh. Matanya membulat, wajahnya merah, terlihat seperti orang yang akan meluapkan emosinya.

"Sye. Bukan culun," Sye menekankan pada bagian akhirnya.

"Terserah lo. Sekarang ngapain lo di sini?" tanya Faldo kesal.

"Kayaknya dari tadi aku di sini nggak liat ada peringatan 'Sye dilarang datang ke sini' ya kak," balas Sye yang membuat Faldo merasa di skak-mat oleh adik kelasnya sendiri.

"Lo tuh ya, adik kelas tapi kurang ajar banget,"

"Kalo kakak bilang aku kurang ajar, kakak salah besar. Karena apa yang aku lakuin ke kakak itu tergantung apa yang kakak lakuin ke aku," ucap Sye setengah emosi.

Jleb. Faldo tak menyangka jika Sye berani bicara seperti itu. Selama Faldo sekolah di SMA itu, belum pernah ada perempuan yang berani bicara setegas itu padanya.

Faldo terdiam kaku. Lidahnya kelu. Ia terngiang kata-kata Sye.

Kalo kakak bilang aku kurang ajar, kakak salah besar. Karena apa yang aku lakuin ke kakak itu tergantung apa yang kakak lakuin ke aku.

Dua kalimat yang cukup membuat Faldo berada pada kondisi paling kaku. Kondisi dimana Faldo merasa dirinya direndahkan oleh adik kelasnya.

"Maksud lo apa?" tanya Faldo pada Sye memastikan.

"Masih tanya lagi? Emang selama kakak sekolah di sini, kakak nggak pernah diajarin tentang introspeksi diri ya kak? Kasian banget sih," Sye tersenyum miring tanda kemenangan.

"Lo bilang gue nggak pernah di ajarin introspeksi diri? Heh lo tuh punya kaca nggak sih? Harusnya tuh lo yang belajar introspeksi diri!" bentak Faldo.

"Kakak kelas fakir cermin ya gini." dengus Sye lalu pergi meninggalkan Faldo di taman itu.

♦♦♦

"Gue sumpahin tuh kakak kelas bakalan kena hukum guru terus." Sye melontarkan sumpah serapah untuk Faldo.

Sye yang datang tiba-tiba dan langsung mengucapkan sumpah serapah tanpa menceritakan apa yang terjadi pada Una dan Qilla membuat kedua sahabatnya itu beradu tatap.

"Kenapa lagi, Sye?" tanya Una yang bosan melihat sahabatnya itu selalu emosi belakangan ini.

"Kakak kelas lo tuh bikin gue kesel terus tiap hari," gerutu Sye.

"Kak Faldo lagi?" terka Qilla.

"Preman kepala batu bukan Kak Faldo," tegas Sye pada kedua sahabatnya.

"Ya itulah terserah lo aja mau panggil dia apa," ujar Qilla sambil memutarkan kedua matanya. "Emang ada apa lagi sih lo sama dia?" lanjut Qilla penasaran.

"Tadi gue ke tam--"

KRING...

Belum selesai Sye bercerita tentang apa yang terjadi, tiba-tiba saja terdengar suara bel yang memberi pertanda bahwa pelajaran jam ke-7 akan segera dimulai.

Sye, Qilla, dan Una segera memasuki ruang kelas sebelum Bu Rada mendahului mereka. Karena akan berakibat fatal jika mereka masuk setelah Bu Rada berada di dalam kelas.

Sudah banyak murid yang terkena semprotan dari guru killer nan sadis itu. Dari mulai yang dihukum untuk lompat-lompat mengelilingi lapangan sebanyak 15 kali dengan satu kaki diangkat, kumur-kumur menggunakan air bekas cucian beras yang diperoleh dari juru masak sekolah, dan masih banyak lagi.

"Buka buku paket kalian, lalu kerjakan halaman 87. Saya beri waktu 12 menit dari sekarang," perintah Bu Rada pada seluruh murid kelas XI IPA 3.

"Parah nih orang, gila aja kita cuma dikasih waktu dua belas menit buat ngerjain dua puluh lima soal essay," gumam Una pada Qilla.

"Riuna Putri Wijaya, siapa yang menyuruh kamu untuk berbisik dengan teman kamu?" tegur Bu Rada dari arah meja guru.

"Maaf, Bu,"

"Nih guru tajem banget kupingnya, sehari berapa kali dibersihin coba," batin Una.

♦♦♦

Sepulang sekolah tadi, Sye serta kawan-kawannya memiliki agenda latihan cheers di lapangan basket sebelah sekolah. Perempuan culun seperti Sye bukan berarti perempuan yang hanya bisa direndahkan tanpa tahu apa yang harus ia lakukan.

Ekstrakurikuler cheers yang Sye ikuti justru bukan atas dasar kemauan Sye sendiri, melainkan bujukan dari Kak Lerissa selaku ketua cheers di sekolahnya. Entah apa yang menjadi pertimbangan Kak Lerissa sehingga memilih Sye untuk bergabung dalam tim cheerleaders nya.

"Cepet dikit Sye jalannya," desak Qilla karena takut terlambat latihan dan akan di marahi oleh ketua cheers mereka. Walaupun mereka tahu Kak Lerissa bukan tipe ketua yang gampang emosi pada anggotanya.

"Sabar elah Qil,"

"Five, six, seven, eight," teriak seorang perempuan dengan nada khas memberikan aba-aba pada anak buahnya.

"Kak Lerissa, maaf ya kita telat. Tadi kelas dibubarin sedikit telat dari biasanya," ucap Sye pada Lerisa dengan harap-harap cemas Lerisa tidak akan memarahi mereka.

"Nggak apa-apa, santai aja," terlihat seulas senyuman dari bibir Lerisa. "Langsung masuk barisan ya," perintah Lerisa.

Durasi latihan mereka hanya 2 jam, dan sekarang sudah berlangsung 1 jam lebih mereka latihan. Gerakan demi gerakan nampak sangat dikuasai oleh Sye. Sye tak pernah main-main untuk masalah sekolah, apalagi menyangkut nama baik sekolahnya. Tim cheers nya akan mengikuti perlombaan bersama dengan tim basket sekolahnya.

Satu gerakan yang sangat Sye sukai dalam cheers, yaitu saat membuat menara. Sye tak pernah gagal dalam melakukan gerakan itu. Tapi tidak kali ini.

BUKK!!!

Sye terjatuh saat dirinya sedang berada di atas topangan teman-temannya. Entah apa yang membuat Sye gagal dalam melakukan gerakan ini.

"Eh kenapa tuh," heboh salah seorang pemain basket.

Faldo yang mendengar celetukan teman satu timnya itu spontan menoleh dan berlari ke arah sumber kejadian itu.

Dibopongnya Sye yang tak sadarkan diri dan langsung saja dibawanya ke UKS untuk mendapatkan pertolongan pertama dari tim medis yang disediakan oleh sekolah.

♦♦♦

Mata bulatnya mulai membuka perlahan-lahan. Dilihatnya sayup-sayup lingkungan di sekitarnya. Merasa bingung dengan apa yang terjadi dan di mana dia sekarang.

"Gue dimana?" tanyanya sambil mencoba untuk membuka matanya dengan sempurna.

"UKS," celetuk seorang cowok yang duduk di kursi dekat tempat tidur yang Sye tempati saat ini.

Sye menoleh ke sumber suara yang telah menjawab pertanyaan yang baru saja ia lontarkan.

Matanya membulat sempurna setelah melihat sosok yang ada di sebelahnya sekarang.

"Kak Faldo ngapain disini?" tanyanya dengan nada sedikit naik.

"Masih bagus gue tolongin lo," tukas Faldo.

"Emang aku kenapa?" tanya Sye heran.

"Jatuh waktu latihan cheers, dasar pikun," celetuk Faldo.

"Oh," singkat Sye.

"Manusia nggak tahu terimakasih." gumam Faldo lalu meninggalkan Sye sendiri.

Tak berapa lama munculah dua perempuan yang sudah lama Sye tunggu kehadirannya. Sebenarnya, Sye ingin keluar dari UKS untuk mencari sahabatnya itu, tapi apa daya kakinya yang sulit untuk berjalan. Mungkin akibat dari jatuh tadi sehingga membuat kakinya terkilir.

"Eh, ada Riuna Putri Wijaya," lontaran kata-kata yang disertai dengan senyum tanda sindiran itu justru membuat Una tersenyum manis disertai tampang tak bersalahnya.

"Eh, ada Aqilla Wafi Azzahra juga ternyata," ucap Sye pada Qilla.

"Eh iya nih Atika Syeila Putri Adinata, Qilla di sini mau jenguk Sye," celetuk Qilla yang membuat Sye geram dengannya.

"KALIAN HABIS DARI MANA AJA?!" bentak Sye kesal pada kedua sahabatnya.

"Maaf Sye, kita tadi habis ganti terus kita laper jadi kita makan dulu di kantin," jelas Una.

"Kalian biarin gue dibopong sama si preman kepala batu, sedangkan kalian enak-enakan makan di kantin," kesal Sye.

"Ya maaf Sye," mohon Una dan Qilla secara bersamaan.

"Ya udah deh gue maafin, apaan tuh di plastik?" tanya Sye.

"Roti sobek," jawab Qilla.

"Buat gue kan?" ujar Sye percaya diri.

"Iya kok buat lo," balas Una dan Qilla secara bersamaan.

"Nah gitu dong," ucap Sye senang.

~~~

Rafifah Taqiyah & Septiranny Rizqika

Follow ig : rafifahranny.ofc

Continue Reading

You'll Also Like

782K 52.9K 40
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
3.6M 130K 62
27November2018 - 6Juli2019 --- Mungkin sebagian dari kalian pernah merasakan berada di posisi seorang Alika Noren Azka. Terjebak perasaan kepada seo...
3.8M 297K 49
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
5.8M 246K 56
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...