Mas Tua!!-32

11.2K 817 26
                                    

Dito : Ikan hiu makan tomat,
I love you so much.

Onah : Ikan hiu lagi ngaca, I love you yang baca.

Mas ganteng : Ikan hiu makan tomat. Bodoh!! hiu gak suka sayur.

Happy Reading

⭐⭐⭐⭐

Seminggu berlalu kini keadaan Bagus sudah mulai membaik dan masih menggunakan tongkat untuk berjalan jadi kalau mau ada hal penting apapun Dito yang bertugas mengantar jemput Bagus. Setelah perkataannya yang mau menikahi Onah setelah subuh memang serius tapi setelah dipikir-pikir lagi ia harus mempersiapkan sebaik mungkin untuk pernikahannya sebab ia tidak mau Onah kecewa atas pernikahannya. Sebenarnya Onah belum menjawab tetapi, Bagus dengan percaya diri bahwa dirinya yang akan menjadi penuntun dan imam Onah di dunia dan akhirat. Tidak lupa juga dirinya berdo'a agar usaha nya untuk mempersunting Onah dilancarkan oleh Allah.

"Pi, mau kemana pakai pakaian formal gitu?" Tanya Dito sambil menuntun Papi nya turun dari tangga.

"Ke kampus. Papi dapat panggilan."

"Panggilan apa?"

"Ada masalah sedikit."

"Masalah apa Pi?" Tanya Dito kepo. Pasalnya Papi nya tidak pernah bermasalah di kampus atau dimanapun sikap nya yang profesional dan selalu terarah.

"Kamu gak perlu tau. Sekarang ayo antar Papi, udah telat nih." Ajak nya sambil mengalihkan pembicaraan.

Dengan menurut perkataan sang Papi, Dito pun tidak bertanya lebih lanjut karena ia tahu jika Bagus sudah tidak mau berbicara kan masalah nya dengan lanjut. Jarak rumah Bagus menuju kampus hanya setengah jam saja. Sekarang Bagus dan Dito sudah berada diparkiran kampus. Banyak pasang mata yang memperhatikan Dito turun dari mobil, sebab Dito tidak berkuliah ditempat sang Papi mengajar. Mata para kaum hawa sampai tidak berkedip melihat Dito, mereka mengira itu adalah Lucas karena sumpah demi apapun sangat mirip. Karena Dito mengetahui banyak yang memfotonya akhirnya dengan percaya diri Dito bergaya.

Dan itu membuat para kaum hawa berteriak histeris, memang tidak diragukan lagi bibit unggul Bagus memang tidak ada duanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan itu membuat para kaum hawa berteriak histeris, memang tidak diragukan lagi bibit unggul Bagus memang tidak ada duanya. Didalam mobil Bagus berdecak kesal, kalau sudah banyak fansnya seolah dirinya dilupakan oleh sang anak. Bagus masih berdiam diri didalam mobil sampai ia melihat salah satu mahasiswi yang bukan termasuk kedalam kelasnya berlari menuju anak nya entah apa yang mereka bicarakan.

"Wow baby boy, miss you." Serunya.

"Miss you too kakak sayang," Balas Dito sambil memeluknya.

Perlakuan Dito terhadap perempuan itu membuat para kaum hawa lain nya berteriak iri bahkan ada yang terang-terangan menunjukkan rasa tidak sukanya kepada perempuan yang dipeluk Dito. Bagus yang melihat drama didepannya membuka pintu mobil dengan perlahan dan sedikit menahan sakit akhirnya Bagus dapat berdiri dengan tongkat nya. Bagus berjalan pelan-pelan sampai suara toa berhasil membuatnya bahkan membuat seluruh manusia yang berada disekitarnya menoleh.

"Mas ganteng!" Teriaknya."Kenapa jalan sendiri," Ucapnya sambil membantu Bagus berjalan. "Kemana Dito?" Tanyanya.

"Liat aja dibelakang."

Onah menoleh kebelakang ternyata Dito sedang bersama Neneng dan sekarang malah asik bercanda. Pantas saja wajah Bagus terlihat kesal ternyata Dito mengabaikannya. Untung nya tadi Onah tadi selesai mengantarkan baksonya ke pos satpam. Jadi ia bisa membantu Bagus.

"Emang nya mas mau kemana ini?"

"Ketemu Rektor,"

"Mau ngapain."

Bagus menjempit hidung Onah dengan tangan kirinya. "Kepo banget sih, bantu saya keruang rektor." Perintahnya.

"Gak mau. Kerjaan Onah masih banyak, mas jalan sendiri aja." Tolak Onah.

"Oh gitu," Bagus manggut-manggut. "Sekarang sudah gak perduli sama saya. Ok, saya bisa sendiri."

Setelah berkata seperti itu Bagus benar-benar berjalan sendiri walau susah, sedang kan Dito baru tersadar jika sang Papi sudah berjalan sendiri dan Dito langsung berlari untuk menggapai sang Papi, jika sudah bertemu Neneng, Dito lupa akan segala hal. Dito tidak mau Papinya merajuk. Sedangkan Onah yang melihat Dito berlari menuju Bagus, ia pun ikut menyusul langkah Bagus, ia tahu kalau sekarang Bagus sedang merajuk dan entah mengapa jika melihat Bagus merajuk sekarang adalah hobi Onah.

"Papi tunggu." Teriak Dito sambil berlari namun Bagus tidak menghiraukan nya dan itu membuat Onah tertawa.

Setelah berhasil berada didepan sang Papi, Dito mengatur nafasnya. "Papi kok malah tinggalin Dito."

Bagus terdiam. Dan itu membuat Dito tahu bahwa sekarang Bagus sedang merajuk.

"Papi, Dito minta maaf, tadi Dito lupa." Ucapnya.

Bagus mendengus. "Terus aja tebar pesona, sok ganteng banget." Sinisnya.

"Lah kan emang Dito ganteng. Bibit unggul Papi ini. Harusnya Papi bangga karena Dito banyak fansnya. Bukan Papi doang." Ucapnya menepuk-nepuk dada.

Bagus tidak menanggapi, ia terus berjalan menuju lift. Untung dikampus ini fasilitas nya serba ada jadi, dirinya tidak perlu repot menaiki tangga. Setelah pintu lift terbuka buru-buru Onah masuk kedalam bersama Dito.

"Ngapain kalian?" Tanya Bagus ketus.

"Mau antar kamu lah mas." Ucap Onah dan Dito menggangu setuju.

"Gak perlu."

"Ayolah mas masuk pegal ini Onah nahan pintu lift terus. Jangan merajuk dulu nanti sangarnya hilang." Bujuk Onah.

Karena kasihan melihat Onah yang menahan pintu lift. Akhirnya, Bagus masuk kedalam dan didalam lift bukan hanya mereka saja ada mahasiswi juga. Mereka bertiga diam hanya ada suara mahasiswi yang diam-diam memuji dan mengagumi Bagus dan Dito. Bagus melirik kearah Onah dan ia menjadi gemas sebab Onah misuh-misuh, mungkin ia cemburu kepada dua mahasiswi itu.






TBC

Publish, 4 Desember 2020

Follow, vote, komen, dan share...

Salam sayang

Nur Apni.

Mas Tua!! (SELESAI-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang