Mas Tua!!-11

12.5K 1.1K 15
                                    

"Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan dari satu sisi, belum tentu itu kesimpulan yang benar."

-Mas Tua!!-

_Nur Apni_


🤓🤓🤓


"Papi kenapa bicara kayak gitu?"

"Bicara apa? Benar kok yang Papi bicarakan perempuan ini tuh sering bawa sial karena selalu mengeluarkan aura negatif."

"Idih Papi emang dukun? Jangan begitu Pi, Papi pernah bilang kalau Dito gak boleh kasar sama perempuan tapi sekarang didepan Dito Papi kasar sama Kak Onah!"

Onah masih diam menyaksikan keributan anak dan Papi dirumahnya, Onah bingung ingin berbicara apa karena Onah masih ingin mendengar apa yang ingin Mas ganteng nya katakan.

"Kamu berani bicara kayak gini ke Papi," Ucapnya terkekeh sinis. "Baru beberapa jam udah berani ngelawan Papi dikasih apa kamu sama dia." Mata Bagus melirik Onah.

"Harusnya Papi terimakasih sama Kak Onah kalau gak ada Kak Onah pasti Dito masih tergeletak dijalan. Kak Onah selamatin Dito dan ini semua Kak Onah yang ngobatin." Dito menunjukkan luka-luka nya yang diperban. "Papi yang Dito kenal gak seperti ini tapi sekarang Papi seperti orang yang Dito gak kenal. Jangan melihat satu sisi aja Pi,"

Karena suasana semakin panas akhirnya Onah melerai perdebatan antara anak dan Papi itu.

"Sudah dek. Kamu gak boleh seperti itu, saya udah biasa mendengar caci dan maki orang-orang yang menganggap saya rendah."

"Maafin Papinya Dito ya kak," Ucapnya tulus.

"Iya gak apa-apa kok. Sekarang kamu gak boleh berantem lagi sama Papi kamu. Minta maaf ya."

Dito mengangguk tanda mengerti sedangkan Bagus yang sedari tadi mendengar perkataan Onah merasa bersalah sebab tadi baru saja Bagus mendapat nasehat dari bapak-bapak ketika sholat di masjid.

"Papi, Dito minta maaf sekarang kita pulang yuk biarkan kak Onah istirahat sebab ini udah malam."

Mendengar itu Bagus langsung berdiri dan berniat memapah Bagus untuk berjalan sedangkan Onah mengikuti mereka dibelakang sambil membawa tas Dito.

"Kak Onah, Dito titip motor Dito disini ya. Besok Dito ambil," Ucap Dito menoleh kebelakang.

Onah meg'iya'kan.

Setelah masuk kedalam mobil Dito menurunkan kaca mobil dan tersenyum kepada Onah sambil berucap terimakasih dan Onah membalasnya den senyuman juga.

Setelah mobil yang dinaiki Dito pergi Onah jadi bingung bagaimana cara membawa motor Dito kedalam rumahnya sebab Onah takut motor Dito dicuri kalau berada diluar rumahnya sampai ada pemuda yang lewat dan Onah meminta tolong untuk mendorong motor Dito kedalam rumahnya setelah motor Dito sudah didalam Onah mengunci pintu dan bersiap untuk menjemput mimpi sebenarnya Onah sudah mengantuk tapi ia tidak tega meninggalkan Dito.

*******

Didalam mobil masih hening hanya hembusan nafas saja yang terdengar. Baik Bagus maupun Dito mereka diam tidak mengeluarkan suara karena baru kali ini mereka berdebat biasanya hanya teguran-teguran saja.

"Kamu udah makan?" Ucap Bagus memecahkan keheningan.

"Udah Pi, kalau Papi?"

"Udah juga. Mau berhenti didepan gak? Soalnya jam segini masih ada makanan untuk jadi cemilan." Ajaknya.

Sebenarnya Dito tidak enak hati karena sudah berbicara seperti tadi kepada Papi nya, Dito ingin meminta maaf tapi kalau ingin perkataan Papi nya tadi terhadap Kak Onahnya Dito jadi mengurungkan niatnya karena perkataan tadi tidak pantas diucapkan.

"Nggak usah Pi, Dito mau istirahat aja tubuh Dito sakit semuanya ini." Tolak nya halus.

Bagus mengangguk dan menoleh sekilah kepada Dito.

"Udah dibawa ke rumah sakit?

"Belum Pi."

Tiba-tiba Bagus menginjak rem mendadak sampai kepala Dito terbentur kaca mobil sebab Dito sedang menyenderkan kepalanya.

"Aduhhh Pi kepala Dito tambah sakit ini."

"Kok belum sih nanti kalau infeksi gimana? Kita kerumah sakit sekarang!"

Dito hanya pasrah saja sebab kalau ia menolak sang Papi tetap saja membawanya karena Papinya paling tidak suka dibantah. Setelah menempuh perjalanan sampai juga mereka dirumah sakit dan Dito dilarikan ke UGD oleh Bagus. Setelah diperiksa dan dibuka perbannya ternyata tidak ada masalah apapun cukup dikasih antibiotik dan diganti perbannya besok pagi.

"Alhamdulillah kamu gak apa-apa." Ucap Bagus lega.

"Papi sih ngeyel udah tau Dito udah diobatin kan kita gak perlu keluar uang."

Bagus menjewer telinga Dito sampai Dito kesakitan.

"Bagi Papi uang bukan segalanya, karena harta kita 14 turunan gak akan habis. Tapi kalau kamu hilang harta Papi itu bukan segalanya."

"Harusnya Papi berterima kasih kepada Kak Onah kalau bertemu nya. Kak Onah itu baik. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan dari satu sisi, belum tentu itu kesimpulan yang benar Pi."

Bagus tertohok lagi mendengar kalimat anaknya. Hari ini benar-benar Bagus telah dibuat bungkam dengan kalimat-kalimat yang keluar dari anaknya.

TBC

Publish, 11 November 2020

Salam sayang 💕

Nur apni 🐧 Do kyungsoo EXO.

Mas Tua!! (SELESAI-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang