Mas Tua!!-21

12.2K 977 36
                                    

Kita memang tidak seumur. Tapi, bolehkan aku seumur hidup sama kamu.

-Mas Tua!!-

_Nur Apni_

😘😘😘😘



Semenjak hari minggu kemarin sampai sekarang Onah merasakan perubahan Bagus yang paling signifikan, apa lagi sekarang Bagus terlihat over posesif terhadap dirinya. Onah jadi merasa bingung, pegang tiang pun sudah tapi, tetap saja Onah bingung. Bagus yang dikenal ketus dan cuek sekarang jadi bawel dan cari perhatian terus. Onah sudah bertanya kepada Dito tetapi, Dito bilang Papinya sudah mau mendekatkan diri dengan Onah.

"Neng, masa Mas ganteng jadi aneh," Keluh Onah.

Neneng yang sedang makan cekdas (ceker pedas) merconpun mengangkat wajahnya untuk melihat Onah. "Aneh gimana?"

"Aneh aja."

"Buset. Iya anehnya seperti apa Markonah. Ciri-ciri nya misalnya kaya yang dulunya pendiam sekarang jadi bar-bar gitu." Geram Neneng.

"Itu kayak ngekang gitu Neng."

"Oh posesif dong."

Onah mengangguk. "Neng ini cekdas nya pedas banget." Keluhanya.

"Nama nya juga cekdas, ceker pedas kalau ceksin ceker asin."

Onah tidak menanggapi penjelasan Neneng saat ini dirinya sedang asik berkumur agar rasa pedasnya hilang. Mata Onah sampai berair gara-gara pedasnya melebihi mulut mas ganteng.

"Baby boy gue gak datang Nah?"

"Hadir!!!!!" Teriaknya.

Saat Neneng baru bertanya tentang nya eh pucuk di cinta baby boy hadir. Nenek tersenyum lebar sampai cabe-cabe yang ada di sela-sela giginya kelihatan.

Dito meletakan tasnya dan bergabung duduk dengan Neneng. "Makan apa sih itu cabe sampe nyelip gitu?"

"Cekdas,"

"Apa itu?"

"Ceker pedas."

"Emang enak? Kan itu bekas jalan nanti kotor itu,"

"Kan dicuci terus masak, hilang kotorannya."

"Kak Neneng?"

Neneng menoleh dan berujar "kenapa?" Tanpa suara.

"Kita kan gak seumur. Tapi, bolehkan aku seumur hidup dengan kamu."

Sontak perkataan Dito mbuat Neneng tersedak sampai sambalnya kemana-mana.

"Hah? Ngaco lo. Coba lo minum air putih dulu biar fokus."

"Aku ini seribu rius kalau untuk kak Neneng,"

"Kenapa gak sama Onah aja?"

"Ibu itu jodohnya Papi."

"Hah? Maksud lo? Siapa Ibu itu?" Tanya Neneng kaget.

"Ibu Onah." Jawabnya polos

Sontak hal itu membuat Neneng terbahak. Onah jadi Ibu dari anak yang seharusnya menjadi adiknya, memang benar om-om berduit sedang naik puncak nya. Si ulat pucuk-pucuk sudah sampai pucuknya perjuangan selama ini tidak sia-sia.

Mas Tua!! (SELESAI-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang