Mas Tua!!-6

13.7K 1.1K 10
                                    

Mas Tua yang ganteng comeback...

Jadi update hehe

Happy Reading....

😈😈😈😈


"Lo abis dari mana Neng?"

"Warung beli telor. Makan dirumah gue yok soalnya bapak, emak gue lagi kerumah nini gue."

Markonah atau Onah berfikir seperti nya ada jengkol dibalik bakwan tidak biasanya cebong yang satu ini mengajaknya makan biasanya Neneng paling anti kalau makanan nya berkurang jika berbagi.

"Tunggu! Lo gak niat macam-macam kan Neng?" Curiganya.

Tak!

Neneng memukul kepala Onah dan membuat Onah jadi kesakitan sebab walaupun mereka kayak cebong tapi tenaga nya jangan diragukan lagi, bisa menghancurkan batu bata dengan kepala. Dalam mimpi.

"Emang gue mau ngapain. Jarang-jarang gue berbagi makanan soalnya gue kan makan sendiri nanti mubazir kalau gak abis. Lo kan enak jadi kenyang nah gue dapat pahala."

"Astagfirullahalazim. Neneng kok lo ngomongin pahala melulu, jangan lah meninggal dulu! Gue masih butuh lo."

Neneng tidak habis fikir kenapa sahabatnya dari orok ini berfikiran seperti itu,dimana kah otaknya?
Pantas saja Mas Tua itu kalau bertemu Onah merasa jijik dan marah ternyata kelakuan Onah memang memancing orang untuk gelut.

"Mau gak lo?"

"Ya mau lah. Rezeki jangan ditolak haram hukumnya."

Mereka berjalan menuju rumah Neneng, banyak obrolan dan candaan saat mereka berjalan dan banyak pula kejahilan yang mereka buat dari mulai teriak 'tarik sis' ketika melewati ibu-ibu sedang bergosip riya sampai melempar batu kearah sarang tawon yang berada didekat bapak-bapak yang main catur, semua mereka lakukan untuk menghibur diri karena bagi mereka tidak perlu pergi ketempat mevah kalau berjalan seperti ini saja sudah bahagia.

"Neng? Tadi kok gue gak liat lo, lo bolos lagi?"

Neneng menoyor kepala Onah. "Hari ini gua libur keles."

"Bohong lo cebong. Kemarin lo bilang 'gue ada kelas Onah' tapi sekarang lo bilang libur. Astagfirullah insaf Neng masih banyak yang ingin lanjut sekolah seperti lo tapi lo gak manfaatin itu dengan baik."

"Si Onah kalau ngomong emang benar," Neneng mengacungkan dua ibu jarinya. "Iya emang hari ini masuk tapi cuma 1 kelas doang eh tiba-tiba tuh dosen gak masuk yaudah deh jadi libur."

Onah hanya ber'oh' saja.

Mereka sampai didepan pintu putih rumah Neneng. Sekarang mereka sudah ada didalam rumah, Neneng sedang didapur ingin memasak dan Onah sedang membersihkan rumah Neneng sebab tadi Neneng bilang kalau mau kenyang bantuin ia membersihkan rumahnya. Benar-benar ada jengkol dibalik bakwan. Setelah semua bersih dan glowing Onah berniat membantu Neneng memasak bukan karena rajin tapi karena ia sudah lapar.

"Neng lo tau informasi tentang mas ganteng gak?" Tanya Onah sambil memecahkan telur.

Neneng menaikan sebelah alisnya. "Pak dosen?"

Onah mengangguk.

"Ha ha ha. Lo beneran suka banget sama dosen tua itu?"

"Belum tau sih," Onah menggeleng. " Tapi semenjak selalu dipertemukan gue ngerasa punya hobby baru gitu. Walau tua tapi ganteng Neng."

Neneng mengangkat bahu acuh dan ia sedang menghidangkan nasi dan lauk-pauk dimeja makan biarpu begini benar kata Onah hidupnya lebih beruntung dari Onah sebab Neneng berkecukupan.

"Kok waktu pas kecelakaan itu lo panggil mas ganteng mas tua sih? Padahal itu dosen lo."

"Tuh dosen baru dan lagi pula jurusan gue bukan mas tua itu yang ngajar."

Onah menoyor Neneng. "Mas ganteng Neng! Bukan mas tua. Isssh."

"Terserah lo. Tapi dia udah punya anak yang baru masuk kuliah."

Onah bersemangat mendengar info tentang mas ganteng nya ia memasang telinga nya dengan benar agar informasi tersebut tidak ada yang terlewat begitu saja.

"Terus." Serunya

"Cari tau sendiri lah. Udah sekarang makan gue udah laper dan gue tau lo juga laper karena yang didalam perut lo udah pada konser."

****

Saat memasuki kawasan perkampungan tiba-tiba ban mobil Bagus kempes dan disini ia tidak menemukan tukang tambal ban dan sialnya lagi hujan turun sangat deras ia berdiam di dalam mobil. Sampai ia melihat sesuatu yang sepertinya ia kenal. Pandangannya terus mengikuti perempuan itu berlari ke rumah kecil bercat putih yang sudah pudar dan ia terus memperhatikan sampai perempuan itu masuk kedalam rumah. Hari semakin gelap dan Bagus kini merasa dingin sedangkan ingin menghubungi anaknya tidak bisa karena daya gawainya habis. Akhirnya dengan modal nekat ia keluar untuk meminta bantuan kepada perempuan itu.

Saat ia sudah didepan rumah itu dan mengetuk pintu coklat akhirnya ada jawaban dari dalam

Cklek

Rahang Bagus serasa mau turun sebab melihat perempuan bertubuh mungil yang hanya mengenakan handuk melilit tubuhnya serta rambut panjang yang tergerai basah. Sedangkan perempuan itu melihat Bagus seperti ingin menerkamnya tanpa peduli yang ia kenakan. Mereka sama-sama terdiam sampai suara petir membuat mereka kaget dan mengembalikan pemikiran mereka kedunia nyata.

"Mas gantenggggg." Teriaknya.

Sumpah bagi Bagus lebih baik suara petir dibanding suara mercon perempuan pembawa sial baginya.



TBC.

Publish, 4 November 2020

Tandai typo

Sampai kan sesuatu ke:

Bagus (mas tua yang ganteng)

Onah

Neneng

Salam sayang

Nur apni

Mas Tua!! (SELESAI-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang