Setelah meminta maaf,
Anak laki-laki yang dulu membenciku sepenuh hati kini mengaku mencintaiku setulus hati.
Anak laki-laki yang dulu mebuatku menangis sepanjang hari kini selalu membuatku tersenyum setiap hari.
Anak laki-laki yang dulu meninggalka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa itu anak Kim Taehyung?"
Hwalin menggebrak meja sang dokter. "Pasti ada yang salah! Berikan testpack yang baru padaku!"
Hyerin dan dokter Moon hanya menunggu sampai akhirnya Hwalin berteriak dari dalam kamar mandi. Hyerin berlari dan menendang pintu kamar mandi dengan paksa.
Pintu terbuka dan ia melihat Hwalin yang syok dengan 10 testpack yang menunjukkan hal yang sama.
Dua garis merah.
Hwalin positif hamil.
"Dokter Moon, tutup kunci pintu ruanganmu." Pinta Hyerin yang membawa Hwalin keluar.
Hwalin masih sangat syok. Ia tidak bisa mengatakan apapun selain menangis histeris.
Hyerin menyentuh kedua pipi Hwalin. "Tenangkan dirimu!"
Perlahan Hwalin mulai tenang. Tangisnya mulai berhenti namun ia masih tetap dalam keadaan syok. Matanya terus tertuju pada benda kecil di hadapannya.
"Kau melakukannya bukan?" Tanya Hyerin.
Hwalin hanya diam.
"Dengan Kim Taehyung? Saat di Paris?" Tanya Hyerin lagi.
"B-bagaimana kau. . ." Hwalin kembali menangis. "Apa yang harus aku lakukan sekarang?"
"Kau harus memberitahu Taehyung!"
Hwalin menggelengkan kepalanya. "Kalau dia sampai tahu, dia akan membenciku."
"Heol... Kalau begitu beritahu Hana!"
"Itu akan melukainya! Aku tidak bisa membiarkan Hana mengetahuinya." Hwalin menutup wajahnya. "Dokter Moon, berjanjilah untuk merahasiakan ini dari semuanya."
Dokter Moon mengangguk patuh.
"Di saat seperti ini kau seharusnya memikirkan dirimu sendiri. Bukan Hana." Hyerin mengepalkan tangannya karena kesal.
Kejadian ini benar-benar di luar dugaan semuanya. Hasil tes itu bukan hanya mengejutkan Hwalin, tapi juga Hyerin.
🖤
Pikiran Hyerin terus tertuju pada Hwalin. Ia merasa kasihan. Padahal mereka baru saja saling mengenal, tapi ntah mengapa hatinya terus mendorongnya untuk melakukan sesuatu yang berarti untuknya.
Srak..
Hyerin melempar berkas ke atas meja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
