"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Hana yang baru saja keluar dari sebuah cafe.
"Menunggu malaikatku selesai dari tugas duniawinya" jawabnya sambil tersenyum hangat.
"Apa aku terlihat seperti malaikat bagimu, Jimin-ssi?"
"Kau lebih terlihat seperti calon ibu dari anak-anakku" goda Jimin seperti biasa.
Jimin sengaja menunggu Hana di depan cafe tempatnya bekerja. Karena di sekolah nyatanya sulit baginya untuk mendekati Hana. Taehyung benar-benar tidak membiarkannya untuk bicara pada Hana. Dia benar-benar posesif.
Untuk pertama kalinya Jimin sama sekali tidak membawa mobilnya. Dia sengaja melakukannya agar punya lebih banyak waktu berdua dengan Hana dan untuk pertama kalinya juga dia menggunakan angkutan umum. Banyak yang memperhatikannya tapi dia sama sekali merasa tidak terganggu.
Jimin tidak melepaskan genggaman tangannya.
Jimin bahkan berniat untuk menginap di rumah Hana. Ini bukan pertama kalinya. Jimin sudah beberapa kali menginap disana. Bahkan jika dia sudah kembali dari luar negeri bukannya pulang ke rumah, terkadang dia malah pulang ke rumah Hana.
"Oh aku kehabisan kertas" Hana merasa kecewa padahal dia sudah siap dengan peralatan menggambarnya.
Jimin berjalan dan memeluknya dari belakang. "Aku akan jadi kertasmu. Kau boleh menggambar apapun ditubuhku"
"Bagaimana jika di wajah?" Hana menatap wajah Jimin sambil menunjukkan spidol yang ada di tangannya.
"Kau tahu kan harganya mahal untuk itu" Jimin mencium kening Hana dengan lembut.
Pada akhirnya Hana hanya menyalurkan hasrat menggambarnya di kedua lengan Jimin. Tidak ada perlawanan ataupun protes yang keluar dari mulut Jimin. Ia hanya tertawa karena merasa geli dengan sentuhan spidol di kulitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apologize
FanfictionSetelah meminta maaf, Anak laki-laki yang dulu membenciku sepenuh hati kini mengaku mencintaiku setulus hati. Anak laki-laki yang dulu mebuatku menangis sepanjang hari kini selalu membuatku tersenyum setiap hari. Anak laki-laki yang dulu meninggalka...