"Sialan... Semua gara-gara kau... Aku kehilangan semuanya... Pengacau..."
Jimin mengigau dalam tidurnya. Sekretarisnya yang berada tepat di sampingnya pun cukup terkejut karena ini adalah kali pertamanya ia mendengar Jimin mengumpat dalam mimpinya.
"Ngh... Yongsun ini jam berapa?" Jimin mulai terbangun setelah 4 jam tertidur.
"11 siang presiden-nim" Yongsun melihat jam di ponselnya. "Sepertinya kau bermimpi buruk. Kau mengumpat sepanjang waktu"
Jimin mengusap-ngusap wajahnya. "Begitu kah? Ah... Aku bermimpi bertemu dengan perempuan sialan itu lagi"
"Perempuan sialan?"
~♥~
"Oh poster ini bagus"
"Aku terlihat tampan kan?"
Hana menahan tawanya.
"Hey..." Taehyung membalikkan tubuh Hana agar menghadap padanya. "Kenapa kau tertawa?"
"Aku tidak tertawa"
Taehyung mengerutkan keningnya. "Pokoknya kau harus datang"
"Tidak mau"
"Hana~" Taehyung memelas seperti seorang anak kecil.
Sebentar lagi klub seni akan mengadakan sebuah pertunjukan dan Taehyung akan menjadi pemeran utamanya. Dia akan berperan sebagai seorang pangeran. Taehyung meminta Hana untuk datang dan dia akan menyediakan kursi paling depan untuknya nanti.
Padahal Hana sudah bilang tidak akan datang. Tapi nyatanya dia tetap datang untuk menonton sekaligus menyemangatinya.
"Hanaaaa~" Taehyung berjalan menuju Hana sambil berputar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apologize
FanfictionSetelah meminta maaf, Anak laki-laki yang dulu membenciku sepenuh hati kini mengaku mencintaiku setulus hati. Anak laki-laki yang dulu mebuatku menangis sepanjang hari kini selalu membuatku tersenyum setiap hari. Anak laki-laki yang dulu meninggalka...