🌸 Revenge? 🌸

333 67 3
                                    

8 Jam berlalu sejak ia menginjakkan kakinya di Seoul. Taehyung sama sekali belum kembali ke kediamannya. Yang ia lakukan saat ini adalah menunggu seseorang yang bahkan belum di pastikan akan datang atau tidak. Dengan penuh harap Taehyung terus melihat ponselnya. Seseorang yang ia kirimi pesan sama sekali tidak membalas maupun menjawab panggilan telponnya.

"Apa dia marah padaku?" Pikirnya.

Taehyung menghela napasnya. Ia kembali melihat jam di ponselnya. Ia pikir sudah saatnya untuk pulang dan mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.

"Taehyungiiieee~" Panggil seseorang yang baru saja keluar dari dalam taksi.

Taehyung menoleh dan menemukan seseorang yang ia tunggu sedang berlari ke arahnya tanpa alas kaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung menoleh dan menemukan seseorang yang ia tunggu sedang berlari ke arahnya tanpa alas kaki.

"Y-yak... Gunakan sepatu di kakimu, bukan tanganmu!" Taehyung khawatir kaki Hana akan terluka.

"Mianhae... Aku baru membukan pesanmu beberapa menit yang lalu dan buru-buru kemari." Hana segera memakai sepatunya.

Taehyung merasa ada yang aneh dengan Hana. Ia berjongkok dan melepas sepatu berwarna putih itu dari kakinya.

"Tunggu sebentar." Taehyung berlari ke sebuah minimarket yang tak jauh dari tempat mereka saat ini.

"Dia menyuruhku untuk memakainya dan kemudian melepaskannya." Hana mengomel selagi Taehyung berjalan ke arahnya.

Taehyung mendengar apa yang Hana katakan, tapi ia tetap diam dan berlutut di hadapannya sembari menempelkan sebuah plester untuk menutupi luka di jari kaki Hana. "Apa sekarang sudah lebih baik?"

"Gomawo..." Hana tersenyum.

Keduanya kini duduk di sebuah kursi taman. Taehyung merasa kebingungan untuk memulai sebuah percakapan, begitu pun dengan Hana.

"Apa pekerjaanmu berjalan dengan baik?" Akhirnya Hana mengalah dan membuka sebuah pembicaraan.

Taehyung terdiam sejenak.

Saat ia mendengar pertanyaan itu, wajah seseorang justru muncul dalam pikirannya.

Saat ia mendengar pertanyaan itu, wajah seseorang justru muncul dalam pikirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ApologizeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang