🌸 Gone 🌸

Mulai dari awal
                                    

🖤

Rapat telah usai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rapat telah usai. Panggilan video dengan Hana pun selesai. Semua peserta rapatpun telah pergi dan meninggalkan dua orang di dalamnya.

"Apa kau sudah mendapatkan informasi yang aku butuhkan?" Tanya Taehyung yang bersandar di dekat jendela.

Hwalin berjalan mendekatinya dan menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaannya.

"Apa yang ayahku sembunyikan?" Tanya Taehyung lagi.

"Bisakah aku mengatakannya di sana?" Hwalin menunjuk ke arah Taehyung.

"Apa maksudmu?"

"Bisakah aku mengatakan semua rahasia ayahmu di dalam pelukanmu?" Hwalin tersenyum lembut.

"Apa rencana kencan denganku tidak cukup bagimu?" Taehyung mengeluarkan kedua tangannya dari dalam saku celananyanya. Ia sedikit membentangkannya dan Hwalin pun menyandarkan kepalanya pada dada pria yang sama sekali tidak melihat ke arahnya. Taehyung memeluknya sesuai dengan yang ia inginkan. "Bisa kau katakan sekarang?"

"Ayahmu sakit." Jawab Hwalin.

Taehyung menoleh ke samping, tepat ke arah jendela. Dari sana ia bisa melihat pantulan bayangan Hwalin. Ekspresi perempuan itu benar-benar serius.

"Paman sakit sejak empat tahun yang lalu dan harus hidup dalam belenggu obat seumur hidupnya. Operasi pun tidak akan mampu menyelamatkannya. Tindakan medis tidak akan memperpanjang usianya. Paman tahu itu dan dia memilih untuk bertahan melalui obat sampai akhir hayatnya nanti." Jelas Hwalin.

"Empat tahun?" Taehyung terkejut. Selama ini ayahnya terus menyembunyikan kesakitannya di hadapan Taehyung hanya agar terlihat baik-baik saja.

"Penyakitnya menyerang bagian syarafnya. Suatu hari nanti perlahan paman akan kehilangan kemampuan bicaranya, lalu kehilangan kemampuan berjalannya, kehilangan pendengarannya dan lalu kehilangan kesadarannya. Setiap orang mengalami urutan yang berbeda-beda. Dokter yang pernah merawatku berkata demikian."

Taehyung mengangkat wajah Hwalin. "Apa kasusnya akan sama seperti yang pernah terjadi padamu?"

Hwalin menatap wajah Taehyung. "Berbeda. Apa yang aku dan paman alami tidaklah sama."

Taehyung terdiam. Ia terlihat begitu syok.

"Kau boleh membenciku sebanyak yang kau mau jika aku berkata bohong padamu."

🖤

Taehyung pulang ke rumahnya dan mendapati ayahnya yang tengah berjalan dengan memegangi tembok rumahnya. Selama ini Taehyung tidak menyadari jika ayahnya mulai kesulitan untuk berjalan.

Saat ayahnya sudah terlelap, Taehyung masuk ke dalam kamarnya secara mengendap-endap. Sebisa mungkin ia tidak menimbulkan suara yang dapat membangunkan ayahnya.

ApologizeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang