📖🖊 ♧ 54. One and Only ♧

424 41 19
                                    

Happy Reading Gaes (!) 💜

______________________
____________________________

"You're the One and Only. Please, be my love, be my life, be my mine. I need You."

















*****

Sore itu, Namjoon sampai di Turki dan segera menuju Istanbul Ikitelli City Hospital, rumah sakit tempat Ayla berada. Dia langsung pergi ke tempat administrasi, menanyakan ruangan di mana Ayla Mangkoe Madha dirawat. Setelah dapat informasi yang diinginkan dia langsung pergi tanpa perlu menunggu lama, langkahnya semakin cepat setelah melihat tulisan papan depan pintu ruangan.

"Oh? Kak Namjoon." Ozlem menoleh saat melihat lelaki berdiri di depannya.

"Ayla? Bagimana keadaannya?" Tanya Namjoon dengan napas sedikit terengah-engah.

"Dia sudah baikan. Mungkin besok pagi sudah bisa pulang. Dokter bilang Ayla hanya dehidrasi karena belum makan dan minum apapun sejak kemarin," sahut Sayyan yang juga berdiri di samping Ozlem. "Kau pasti Namjoon, Ozlem sudah cerita banyak tentangmu. Kenalkan, aku Sayyan, adik dari ibu Ayla." Sayyan memperkenalkan dirinya secara formal dengan mengajak menjabat tangan, mengingat mereka berdua belum pernah bertemu.

"Saya Kim Namjoon. Salam kenal, Tante." Namjoon membalas jabatan tangannya.

"Ozlem, ajaklah Namjoon berkeliling sebentar. Kalian bisa pulang ke rumah naik taksi atau pakai mobilku. Kau bisa menyetir Namjoon?" Sayyan menyerahkan kunci mobilnya.

Namjoon menolak karena memang dia tidak punya SIM, dia jadi ingat ucapan Yoongi hyung-nya. Yoongi bilang, sebaiknya Namjoon tidak belajar menyetir untuk menjaga kedamaian dunia. Padahal Namjoon ingin sekali punya SIM, tapi memang belum ada waktu untuk mengurusi.

"Ayo Kak, kuajak keluar sebentar?" Ozlem sudah menunggu di luar pintu.

"Oh? Tentu." Namjoon memandangi lekat wajah pucat Ayla yang masih terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit dengan infus menancap di punggung tangan mungilnya.

***

Mereka mampir ke sebuah kafe. Pemandangan yang indah, di belakangnya ada arsitektur beberapa bangunan yang mirip dengan gaya gedung-gedung di Kota Paris. Turki adalah negara dua benua, tidak heran budaya Asia dan Eropa bisa berpadu dengan begitu serasi nan harmonis di tanah yang punya Ibu Kota Istanbul itu.

"Aku traktir yah, Kak. Sebagai tanda maaf karena berlaku tidak sopan waktu datang ke rumah, heheheh." Ozlem mengambil menu dan memesankan baklava. Makanan manis itu selalu jadi kuliner wajib saat datang ke Turki.

 Makanan manis itu selalu jadi kuliner wajib saat datang ke Turki

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Eh? Tidak usah repot-repot." Namjoon berusaha menolak dengan sopan.

"Tolong jangan menolak, Calon Kakak Ipar." Ozlem sudah memesan.

𝐇𝐢𝐬 𝐅𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐚𝐭𝐞 𝐅𝐚𝐧𝐠𝐢𝐫𝐥 ✔Where stories live. Discover now