📖🖊 ♧ 45. Gedung Baru ♧

416 39 11
                                    

Happy Reading Gaes (!) 💜

_______________________
___________________________

"Aku tidak pernah mencampur adukkan urusan pribadiku dalam hal lain, bagiku hubungan sunbae-hoobae ini tetap sama. Kaulah yang menciptakan jarak duluan."















*****

Geong Min tersenyum melihat Ayla dan Kamal berpelukan, mereka berdua kelihatan lebih baik sekarang. Dari kejauhan Kamal melihat Nuna-nya sedang berdiri membawa tiga botol air mineral sembari menatap kegiatan mereka sambil tersenyum, membuat kedua tangannya reflek melepaskan pelukan. Ayla yang sudah merasa nyaman di pelukan itu ikut terkejut ketika Kamal tiba-tiba melepaskan pelukannya. Kamal dan Ayla sama-sama menggaruk tengkuk, memasang wajah kikuk, melihat ke lain arah seolah kejadian tadi tidak pernah terjadi.

"Kenapa berhenti?" Tanya Geong Min yang sudah berada dekat dengan mereka berdua, dia sangat senang melihat kegiatan manis dua juniornya tersebut. Ayla secara spontan menoleh dan menyadari kalau dari tadi Geong Min melihat mereka berdua berpelukan. Dia sangat malu sekarang, ada yang punya kresek? Buat nutupin muka Ayla. Cepetan!

Kamal hanya terdiam, menyembunyikan wajahnya yang sekarang sedang sukses tersipu malu. Makanya, Bang! Jangan pelukan depan umum kalo malu diliat orang lain! Padahal mereka bertiga berada pada salah satu ruang khusus artis di backstage. Geong Min memberikan sebotol air mineral itu pada mereka masing-masing satu. Ayla masih tidak bisa minum karena malu. Tangannya tidak kuasa membuka tutup botol. Lebay amat, Neng!

"Eh, Nuna sekarang sudah selesai yudisium yah? Selamat untuk calon Bu Dokter. Maaf karena tidak bisa datang." Kamal berusaha mencari topik pembicaraan.

"Tak apa, Kai. Aku juga tahu kau baru debut dan sibuk, makanya aku ke sini. Sudahlah, jangan mengalihkan topik pembicaraan, ada masalah apa kau dengan Ayla? Aku jarang sekali melihat kalian bersama akhir-akhir ini." Geong Min berusaha mengintrogasi kedua manusia di depannya itu. Ayla hanya terdiam, tidak bisa menjawab apapun ketika Geong Min melihat ke arahnya.

"Bukan karena Namjoon Oppa, kan?" Geong Min balik melirik Kamal.

"Sebenarnya aku dan Namjoon Hyung juga tidak berhubungan baik akhir-akhir ini. Aku yang salah, Nuna. Seharusnya aku tidak jadi penghalang antara Ayla dan Namjoon Hyung." Kamal memelas, berharap hubungannya dengan Geong Min tidak memburuk juga, mengingat dia juga adik kandung Namjoon.

"Memangnya apa yang sudah kau lakukan pada Oppa, hah?" Geong Min sudah menyiapkan kepalan tangan untuk meninju muka Kamal. Haduh! Muka ganteng itu! Jangan dooong Geong Min!

"Bukan begitu, Eonnie. Hanya saja, Kak Kamal pernah memotretku dan Namjoon Oppa saat kami berpelukan di taman samping Sungai Han, lalu mengancam akan menyebarkannya kalau dia tidak mau menyerah padaku." Ayla memegang tangan Geong Min dan berusaha menjelaskan, penuh rasa bersalah. Ayla adalah titik tumpu masalah di antara mereka berdua.

"Apa? Benarkah itu, Kai?" Geong Min terkejut. Dia sebenarnya marah pada perlakuannya dengan Namjoon, tapi Geong Min berusaha menahan amarah itu agar tidak meledak. Sementara Kamal hanya terdiam tidak bisa mengingkari atau melakukan pembelaan terhadap dirinya atas apa telah dikatakan Ayla barusan.

"Aarrgh! Apa kau tahu, Ka? Hati Oppa-ku sangat lembut. Dia bahkan menganggapmu sebagai adiknya sendiri selama ini dan kau? Cih! Tega sekali berbuat seperti itu? Coba tadi aku juga memotret dan mengancammu sama persis seperti yang kau lakukan hanya karena cemburu. Bukankah itu sangat keterlaluan, hah?"

𝐇𝐢𝐬 𝐅𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐚𝐭𝐞 𝐅𝐚𝐧𝐠𝐢𝐫𝐥 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang