📖🖊 ♧ 01. Ayla ♧

1.1K 158 262
                                    

Semoga betah sampe part selanjutnya!

😅🙏

Happy Reading Gaes (!) 💜

_____________
____________________

"Semua orang boleh berasumsi, tapi sebelum saling mengenal, jangan menilai buruk dulu."






*****

Idol dan artis punya perbedaan sangat signifikan dalam dunia industri musik Korea Selatan secara harfiah. Ada satu genre musik Korea Selatan yang sangat terkenal dengan sebutan K-pop, merupakan singkatan dari kata 'Korea' dan 'Pop', genre musik itu lebih mirip seperti perpaduan antara musik pop dengan musik rap dan hip-hop.

Di Korea Selatan, umumnya penyanyi lagu K-pop tergabung dalam sebuah grup girlband dan boyband yang jumlahnya tidak bisa ditentukan dengan pasti karena beragam, meskipun ada yang bernyanyi secara solo, duo, atau trio, tapi mereka lebih pantas dikatakan sebagai artis, bukan idol.

Trend idol sudah lama menjalar di industri musik Korea Selatan. Entah sejak kapan, tapi pada waktu usiaku remaja. Sudah banyak sekali idol-idol K-pop baru bermunculan layaknya kecambah, mulai dari yang muncul dari ajang pencarian bakat, acara survival di TV, sampai debut secara mandiri oleh agensi mereka. Kemunculan banyak idol baru seolah menepis kenyataan pahit dibalik itu, seolah berbanding terbalik dengan fakta bahwa menjadi idol sendiri bukan perkara mudah, karena seorang idol harus punya penampilan sempurna dalam segala hal, itu sebuah standar mutlak tidak tertulis di Korea Selatan, baik dari segi wajah, talenta, bakat, dan sifat.

Latihan bertahun-tahun untuk melatih bakat bernyanyi, menari koreografi, dan membuat komposisi musik lebih terasah. Bahkan tidak jarang saat agensi tempat menaungi mereka menyuruh untuk operasi plastik, hal itu akan dilakukan tanpa protes oleh calon idol mereka (calon idol disebut trainee), dengan iming-iming debut sebagai idol terkenal yang mendunia.

Penggemar idol disebut "fan", sebutan "fangirl" untuk perempuan dan "fanboy" untuk laki-laki. Gabungan dari fanboy dan fangirl yang menyukai grup tertentu membentuk sebuah "fandom", nama fandom tersebut dibuat sendiri oleh grup idol K-pop yang mereka sukai. Orang-orang yang menyukai musik K-pop, oleh orang awam biasa disebut dengan "K-popers", entah sejak kapan dan dari mana julukan itu berasal tapi setiap mendengar kata itu, asumsi semua orang selalu sama. Mungkin karena tambahan "er" pada akhir kata yang menujukkan arti pelaku.

K-popers yang menyukai idol tertentu dalam sebuah grup girlband atau boyband, menyebut mereka sebagai bias. Bias merujuk pada idol tertentu, bukan sebuah grup. Kesetiaan berlebihan para K-popers pada bias mereka sering dikonotasikan negatif oleh kebanyakan orang-orang Non K-popers.

Hal itulah yang membuat sebagian besar K-popers sering dikucilkan dari dunia mereka sendiri, baik oleh teman-teman atau bahkan keluarga, mereka dianggap aneh dan tidak rasional karena halusinasi yang terlalu tinggi, sebagian para K-popers lebih suka menganggap bias mereka adalah pacar, istri, atau suami mereka, bahkan ada yang lebih parah dengan menjadikan bias mereka sebagai Tuhan, lalu dengan bodohnya menyembah mereka, tentu saja itu hanya perbuatan para atheis yang sangat keterlaluan, para idol sendiri tidak suka melihat penggemarnya menyukai mereka secara berlebihan.

Padahal tidak semua K-popers punya kebiasaan begitu, hanya minoritas bukan mayoritas. Yang jadi pertanyaan dari deskriminasi nyata orang-orang Non K-popers yang membenci para K-popers adalah apakah menyukai salah satu genre musik tertentu itu sebuah kejahatan?

𝐇𝐢𝐬 𝐅𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐚𝐭𝐞 𝐅𝐚𝐧𝐠𝐢𝐫𝐥 ✔Where stories live. Discover now