📖🖊 ♧ 50. Museum [1] ♧

433 40 14
                                    

Happy Reading Gaes (!) 💜

________________________
___________________________

**Ada tempat yang sangat ingin kau kunjungi?

*Rumah...










*****

Pagi hari di gedung baru Big Hit entertainment. Kamal diminta menghadap ke ruang CEO Hitman, Bang Si-Hyuk. Dia tahu kalau seseorang dipanggil ke ruangan CEO pagi-pagi begini pasti ada yang tidak beres. Kamal berusaha menebak, tapi setiap tebakannya selalu gagal. Untuk apa dia diminta datang sepagi ini?

Pintu ruangan dibuka.

"Duduklah, Kai."

Minta Bang Si-Hyuk pada Kamal yang baru saja melangkahkan kakinya pada ruangan itu. Ruangan baru CEO di gedung ini lebih luas dari gedung baru, ada lebih banyak barang dan hiasan, termasuk gambar album BTS, TxT dan foto-foto penghargaan Bang Si-Hyuk sendiri sebagai kesuksesan Big Hit entertainment.

"Sebelum aku mengatakan ini, ada baiknya kau menebak dulu. Kesalahan apa yang sampai membuatku harus memanggilmu." Bang Si-Hyuk memasang muka seriusnya. Kamal hanya bisa terdiam.

Mereka saling menatap untuk beberapa detik sampai Bang Si-Hyuk menyerahkan selembar foto dari dalam saku jasnya. "Kabar berita yang sampai padaku, kau dan Namjoon menyukai gadis yang sama. Tolong jangan berusaha mengelak dulu, Kai. Sumberku cukup terpercaya." CEO Hitman itu mulai menunjukkan aura ketidaksenangannya atas apa yang diperbuat oleh Kamal.

Kamal melirik sinis foto di atas meja yang tidak disentuhnya sama sekali.

"Jadi, ini perbuatan Big Hit? Agensi yang katanya melindungi privasi idolnya dari para stalker malah dengan sengaja memata-matai begini?" Kamal memalingkan muka. Dia sedikit marah privasi yang bersifat sangat pribadi itu malah sengaja dikorek oleh Big Hit.

"Kai, apa sebelumnya aku tidak memberi tahumu tentang peraturan tidak tertulis seorang idol?" Tanya balik lelaki berperawakan gemuk dan berjas itu.

"Seorang idol tidak boleh dekat atau menjalin hubungan dengan gadis manapun," ucap Kamal seraya memandangi foto dirinya dan Ayla berpegangan tangan waktu di rumah makan Turki kemarin.

"Kuharap kau paham dengan benar ini semua. Awal karirmu akan buruk, umur TxT bahkan belum sebesar biji jagung. Jangan lakukan hal yang membuat langkah timmu dalam jurang kehancuran hanya demi egoisme pribadi saja." Bang Si-Hyuk menatap mata Kamal yang masih memandangi lekat gambar di foto itu.

"Lalu, bagaimana dengan Namjoon Hyung?" Kamal masih tidak terima perbuatan Big Hit. Dia berusaha agar Namjoon juga mendapat teguran yang sama. Jika dia tidak bisa memiliki Ayla maka tidak ada satu pun di antara mereka berdua yang bisa memilikinya.

"Aku akan beritahu Namjoon nanti. Butuh waktu buatku mengumpulkan bukti, dia cukup keras kepala untuk sekali dua kali dinasehati." Bang Si-Hyuk menimpali dengan jawaban yang logis.

"Baguslah, sekarang apa maumu? Oh, maaf. Apa mau Big Hit?" Kamal balik memandang sinis CEO-nya.

"Akhiri hubunganmu dengan gadis itu." 0erintah Bang Si-Hyuk tanpa perlu menunggu lama.

"Sesuai perintahmu, Bang PD-nim." Kamal menyobek foto itu dan menghancurkan dengan meremas habis gambar Ayla tanpa sisa, dia keluar ruangan dengan menggebrak pintu.

"Aku harap kau tidak punya dendam pribadi dengan Big Hit, Kai. Perjalanan karirmu masih sangat panjang." Bang Si-Hyuk mendengkuskan napas kasar. Dia tidak pernah ingin ikut campur urusan pribadi para anak asuhnya, tapi apa boleh buat, mereka sudah memutuskan akan debut dan semua itu termasuk resiko yang harus ditanggung.

𝐇𝐢𝐬 𝐅𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐚𝐭𝐞 𝐅𝐚𝐧𝐠𝐢𝐫𝐥 ✔Where stories live. Discover now