📖🖊 ♧ 33. Keluarga Kim ♧

451 46 12
                                    

Happy Reading Gaes (!) 💜

_____________________
_____________________________

"Tae dan Jin Hyung juga masih keluargaku. Tapi keluarga jauh."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.










****

"Siapa dia?" Lelaki dengan turtleneck coklat dan long coat abu-abu itu menanyai Namjoon. Dia menatap dari bawa ke atas setiap jengkal penampilan Ayla yang baginya sedikit 'berbeda', terlihat dari bola mata di balik frame kacamata yang naik turun. Tepi matanya yang sipit menajam.

"Namanya Ayla. Dia junior Geong Min, Appa, ikut ke sini dan akan liburan bersama," jawab Namjoon tanpa mengurangi kesopanan pada Ayahnya.

"Lalu? Di mana Geong Min sekarang?" Tanya lelaki yang punya bentuk wajah sama dengan Namjoon.

"Masih pergi ke apotek kota. Katanya ada barang yang harus dibeli," jawab Namjoon sembari mengelus tengkuknya.

Pandangan matanya yang semula tajam, berubah jadi hangat. Setelah mendengar jawaban dari Namjoon, putranya.

"Ah, begitu. Masuklah. Anggap rumah sendiri ya, Nak. Ilsan adalah kota yang bagus, pasti kau akan betah di sini. Tinggallah sampai musim semi, festival bunga di sini selalu jadi kebanggaan orang Ilsan. Kau juga pasti akan menikmatinya." Ayah Namjoon menyambut Ayla dengan ramah.

Keluarga ini benar-benar berbeda dengan orang korea yang selama ini ditemui Ayla. Sekarang anggapan Ayla yang mengira bahwa semua orang korea itu jahat, SEPENUHNYA SALAH. Masih banyak yang baik dan bersahabat dengannya, termasuk Namjoon dan keluarganya.

Dari balik pintu yang barusan terbuka, muncul seorang wanita tua. Tidak terlalu tua. Usianya mungkin sepantaran dengan ibu Ayla. Tapi wajahnya masih kelihatan muda dan sorot mata sipitnya hangat dan sangat bersahabat persis seperti mata Geong Min, membuat tenang siapapun yang memandangnya. Wajahnya mencerminkan aura keibuan yang kuat. Dia keluar dengan membawa beberapa piring karena mendengar ada orang di depan rumah.

"Kau sudah pulang?" Tanya wanita itu. Namjoon langsung memeluknya. Piring-piring yang dibawa langsung di pindahkan ke tangan satunya, agar tidak terjatuh saat Namjoon memeluk tubuhnya. Namjoon memeluk sangat erat dan hangat, lalu mencium pipinya.

"Eomma!" Namjoon tersenyum lebar dengan posisi masih memeluk tubuhnya. Lesung pipi itu selalu muncul tiap kedua ujung bibirnya terangkat. Wanita itu mendorong wajah Namjoon dan membuat jarak, bermaksud agar dia minggir dulu.

"Kau mau terus begini sampai piring di tangan Eomma jatuh atau minggir?" Tanyanya sedikit agak mengancam. Cukup mengerikan.

"Hiyaa hiyaa ... Eomma. Putramu ini sedang rindu. Eomma tidak bisa nunjukkin rasa sayangnya sama anak sendiri, huh!" Gerutu Namjoon. Merajuk seperti anak kecil. Jika dunia mengenal Namjoon sebagai leader BTS yang hebat dan bijaksana, maka di depan ibunya, Namjoon hanyalah bocah kecil yang manja.

𝐇𝐢𝐬 𝐅𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐚𝐭𝐞 𝐅𝐚𝐧𝐠𝐢𝐫𝐥 ✔Where stories live. Discover now