📖🖊 ♧ 22. SEOUL ♧

476 56 59
                                    

Happy Reading Gaes (!) 💜

_________________________
______________________________

"If love and hate are same words. I love you Seoul! If love and hate are same words. I hate you Seoul!"

(RM BTS)























2 September 2014

*****

Seorang pria di samping Ayla yang memakai masker tiba-tiba melepas maskernya dan ikut berkata, "Owh, jadi waktu itu gak fokus ke jalan terus nabrak gua gara-gara lagi liatin foto Rap Monster?"

"Hah? Kak Kamal?" Ayla dan Raisyah mengucapkan kalimat yang sama bersamaan karena kaget menyadari orang yang di samping mereka dari tadi adalah Kamal.

"Hahahha, Lo berdua tuh asik banget sampe gak sadar gua di sini." Kamal melepas topi hitamnya juga. Membiarkan tiap helai rambut ikal coklat itu mengembang bebas.

"Kakak sih, gak bilang-bilang! Kalo tau Fanboy BTS juga gak kek gini, pasti nanti kita ajakin berangkat bareng deh," Rai menggerutu.

"Iya juga yah, kemarin Papa buru-buru pulang sih. Yah, mana gua tau kalian bakal ke sini juga." Kamal memasang senyum tanpa dosa dan mengacak-acak poninya.

"Btw, Selamat yah, Raisyah. Bisnis parfum keluarga Alberto sedang naik daun di pasaran." Kamal memberikan ucapan selamat yang tulus nan tiba-tiba pada Raisyah

"Loh? Kok kak Kamal tau?" Raisyah bertanya penuh kebingungan.

"Iya, gua kan juga suka bantuin Papa kerja di perusahaan akhir-akhir ini." Manik matanya bergerak, Kamal mengabaikan sosok Raisyah yang sudah puas manggut-manggut habis menerima jawaban. "Ayla, besok lusa kita sudah harus berangkat ke Seoul. Gua harap, lo udah siapin semuanya. Terutama mental." Kamal mulai merubah raut mukanya menjadi serius.

"Iya, Kak." Ayla menunduk lesu.

"Kak, pulang yuk? Stadion udah mulai sepi nih," tawar Raisyah. Kepalanya celingukan, memastikan kondisi kursi stadion benar-benar mulai kosong satu-persatu.

"Iya, kalian duluan aja. Ada seseorang yang harus gua temuin dulu. Perlu dianter sampe parkiran gak? Udah malem soalnya," Kamal balik menawarkan kebaikan.

"Ciee, siapa? Pacarnya yah?" Ayla mulai menggoda Kamal.

"Bukan, manis. Cuma senior." Kamal membalasnya dengan penjelasan singkat dan senyuman. Padahal yang niat menggoda adalah Ayla, tapi malah dia yang tersipu malu sendiri.

"Ciee, Kak Kamal panggil Ayla 'manis' sekarang, cieeeeehhg!" Raisyah mulai menggoda mereka berdua. "Berasa jadi obat nyamuk gua di sini." Alis matanya bergerak naik-turun. Ayla melotot.

"Raisyah juga mau dikasih panggilan kesayangan?" Kamal balik menanyai Rai. Menahan tawa, melihat warna pipi Ayla yang makin memerah dan salah tingkah.

"Boleh Kak! Apa emanganya?" Raisyah bertanya penuh penasaran.

"Suuu-syah." Kamal lalu tertawa meledek.

"Dasar!" Rasyah menendang kaki Kamal karena kesal, sementara Kamal masih terus cekikikan.

"Yok aah! BALIK! Bete gua jadinya." Raisyah menggeret tangan kanan Ayla.

"Ayla! Raisyah Susyah! Beneran gak perlu diantar sampe depan?" Kamal menyeru Langkah mereka berdua yang sudah mulai sampai pintu keluar dari balik deretan kursi.

"Enggak!" Decak Raisyah, langsung menolak karena kesal.

***

Besok lusa, Kamal menjemput Ayla dari rumah Raisyah untuk mengantarnya ke bandara. Mereka berdua benar-benar berangkat bersama. Perjalanan pesawat dari Jakarta-Ibu Kota Indonesia ke Seoul-Ibu Kota Korea Selatan berlangsung selama kurang lebih delapan jam. Selama itu juga mereka sangat canggung dan tidak bicara satu sama lain. Sesekali Ayla memalingkan muka dan Kamal hanya mendengarkan earphone.

𝐇𝐢𝐬 𝐅𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐚𝐭𝐞 𝐅𝐚𝐧𝐠𝐢𝐫𝐥 ✔Where stories live. Discover now