📖🖊 ♧ 17. Pertukaran Pelajar ♧

494 67 10
                                    

Happy Reading Gaes (!) 💜

______________________
____________________________

"Try is better than never!"








*****

Kegaduhan kelas X IPA-A seketika hening ketika terdengar suara Kepala Sekolah lewat speaker di sudut ruangan kelas. Memanggil nama Ayla untuk pergi ke ruangannya sekarang juga. Ayla yang sadar langsung berdiri. Sherly melihat ke arah Ayla, seolah bertanya ada apa. Ayla hanya bisa menggelengkan kepala tidak tahu.

Langkah kaki Ayla berjalan menyusuri koridor kelas, menuju lantai kelas anak-anak jurusan bahasa. Ruang guru dan ruang kepala sekolah berada tepat di sebelah kelas X-Bahasa A, itu kelas Andra. Ayla lewat sekilas dan sempat melihat Andra dari balik jendela. Kelas mereka sedang jam kosong, ada Andra berlutut menyerahkan setangkai bunga mawar (sepertinya itu mawar dekat gerbang sekolah) kepada seorang gadis berambut pirang dengan rok sangat pendek yang duduk di atas meja. Make up-nya cukup tebal, padahal dia sudah cantik. Andra sedang berusaha menembak gadis itu untuk jadi pacar barunya—entah pacar baru yang kesekian kali lagi hari ini. Langkah Ayla berhenti sejenak, memastikan apa kejadian selanjutnya dan PLAAAK!

Cewek itu malah memukul pipi Andra sampai memerah. Seisi kelas menertawakannya sangat keras, sementara dia hanya mengelus-elus pipinya. Bukan hanya penolakan, tapi dia juga dapat tanda yang manis. Ayla pergi meninggalkan depan kelas Andra sambil menggeleng-gelengkan kepala habis melihat kejadian memalukan itu.

Tok! Tok! Tok!
Ayla mengetuk pintu ruang kepala sekolah yang tidak terkunci.

"Masuklah, Ayla!" Pak Kepala Sekolah mempersilahkannya untuk masuk dan duduk di dalam.

Ada dua kursi depan meja kepala sekolah. Ayla pun duduk di salah satu kursi, karena satunya sudah ada seorang siswa menempatinya. Ayla tidak tahu siapa, tapi dari belakang sangat familiar dengan potongan rambut kecoklatan ikal itu. Ayla duduk dan menata posisi senyaman mungkin. Saat kepala Ayla tidak sengaja menoleh ke arah samping.

"Hah? ELO!" Suara kaget yang keras tidak bisa ditahannya, mata Ayla terbelalak dan jari telunjuk refleks mengacung kepadanya. Cowok itu memalingkan pandangan dengan muak ke arah lain. Dia sudah tahu Ayla bakal ke sini. Karena sadar ada di depan meja Pak Kepala Sekolah, tangan kanan Ayla langsung menutup mulut, malu banget!

"Cih, udah gak tau diri, gak tau sopan santun juga nih cewek." Dia memutar bola matanya seakan jijik.

"Ayla dan Kamal sudah saling kenal, kan? Bagus kalau begitu." Pak Kepala Sekolah tersenyum melihat mereka berdua yang sudah tahu satu sama lain. Iya benar, cowok di samping Ayla itu Kamal! Orang paling menyebalkan bagi Ayla di seantero sekolah ini!

"Bapak menyuruhmu ke sini untuk memberi tahu sesuatu. Seperti yang Ayla tahu, Jakarta International School (JIS) adalah sekolah dengan taraf internasional yang cukup bergengsi di Indonesia. Sekolah ini juga bekerja sama dengan SMA lain di seluruh dunia, termasuk Hanyoung High School, salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) yang juga paling bergengsi di Seoul, Korea Selatan. Nah, untuk mempererat hubungan kerja sama antara dua sekolah, biasanya setiap tahun kami melakukan program pertukaran pelajar. Untuk angkatan tahun ini, Bapak memilihmu ke Seoul mewakili sekolah. Berhubung tahun lalu Kamal juga ke sana, dia akan ikut menemanimu. Program beasiswa ini sepenuhnya gratis, dari mulai tempat tinggal, makan, sampai biaya hidup sehari-hari. Dilakukan selama 2 tahun, karena kamu juga akan ikut program akselerasi seperti Kamal. Kamal masih punya waktu setahun lagi belajar di sana, makanya dia bisa menemani kamu menunjukkan lingkungan sekitar, supaya kamu tidak sendirian. Bapak tahu, Ayla murid yang berprestasi dan punya intelegensi tinggi. Jadi, jangan kecewakan sekolah ini dengan menolak tawaran bapak yah." Pak kepala Sekolah seperti membebankan harapan besar ke atas pundak Ayla. Seluruh kalimat itu seolah tercerna perlahan, apa yang baru saja lewat di telinga.

𝐇𝐢𝐬 𝐅𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐚𝐭𝐞 𝐅𝐚𝐧𝐠𝐢𝐫𝐥 ✔Where stories live. Discover now