📖🖊 ♧ 18. Hatred ♧

511 61 153
                                    

Happy Reading Gaes (!) 💜


______________________
___________________________

"Cinta dan kau itu tidak pernah salah. Aku hanya benci pada Ibumu dan cinta Ayahku padanya. Makanya kuciptakan jarak di antara kita agar kebencianku padamu tidak semakin besar."















*****

Hari Minggu, sesuai janji, para anggota squad absurd yang terdiri dari Ayla si cewek jenius tapi rada cuek, Raisyah si cowok jadi-jadian yang agak kocak dan Andra di playboy ganteng yang belum taubat meskipun telah kena banyak karma, sepakat buat ke rumah Sherly pagi ini.

Ayok! Kita pindah posisi ke depan Gereja Katedral Jakarta. Yap! Di situ ada Neng Ayla cantik pake hijab berwarna babyblue lagi berdiri nunggu sahabat kesayanganya Raisyah, cewek yang lebih suka dipanggil 'Rai' dari pada 'Syah'.

Hari ini, ada acara kebaktian di gereja. Tiap minggu Raisyah ke sini, dia seorang Nasrani yang taat ibadah. Karena gak pengen buat temannya nunggu lama. Raisyah buru-buru keluar dari gereja setelah ceramah dan semua prosesi selesai. Raisyah memasukkan kalung salib itu ke dalam kaosnya lagi. Hari ini dia pakai T-shirt abu-abu dan hem hitam kotak-kotak yang kancingnya sengaja dibiarkan terbuka semua. Celana jeans hitam sebawah lutut dan sepatu sneakers hitam yang punya motif putih kesukaannya.

"Sorry lama, yuk jalan!" Rai mengeluarkan kunci mobil dari dalam saku celana dan bersiul.

"Gak juga kok, ayuk!" Ayla berjalan di samping Rai menunju mobil mereka di parkiran.

Rai memang masih umur 16 tahun, harusnya dia belum boleh menyetir mobil. Tapi jangan khawatir, ada SIM Mang Herman di dalam saku celana jeansnya, buat jaga-jaga kalau ada Pak Polisi mau nilang. Kayak biasa, Rai tinggal pake topi, kacamata, sama masker. Semua rebes! Eh, beres maksudnya. Di dalam mobil, Ayla menanyai Riasyah yang sudah selesai menutup pintu mobil, "Lu gak ada niatan buat SIM gitu?"

"Bentaran, empat bulan lagi. Nunggu umur gua 17 dong, La." Rai memakai topi adidas dan jam sport hitam favoritnya. Mereka pergi ke kawasan rumah Sherly yang terletak tidak jauh dari gang perumahan milik Raisyah.

***

Depan rumah Sherly. Mobil Raisyah sudah sampai. Roda mobil itu terhenti.

Tiin! Tiin!

Rai menekan klakson, memberi tahu satpam agar dibukakan gerbang. Raisyah dan Ayla keluar mobil untuk masuk ke dalam rumah megah itu. Pintu kayu rumah dihiasi ornamen cantik yang menambah kemegahan pilar-pilar depan rumah berlantai dua.

Di ambang pintu, Sherly sudah menunggu kami dengan dress babypink khas rumahan yang menunjukkan betis mulusnya. Menggerai bebas rambut indah berwarna hitam berkilau itu. Menambah kesan anggun pada tubuh si wanita berdarah blasteran Jerman-Korea.

Sherly memeluk mereka dengan sangat akrab kemudian dilanjut cipika-cipiki. Selesai basa- basi, mereka bertiga melangkah masuk kedalam. Eomma Sherly, Lee Yoona juga ikut menyambut mereka dengan sangat hangat. Raisyah mencium tangan wanita tua dengan rambut sebahu itu, kemudian dilanjut Ayla melakukan hal serupa. Mereka semua duduk di ruang tamu, Yoona masuk ke dalam karena masih ada urusan di dapur, masih memanggang kue di oven katanya. Pembantu rumah Sherly menyuguhkan jus jeruk kepada mereka semua.

𝐇𝐢𝐬 𝐅𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐚𝐭𝐞 𝐅𝐚𝐧𝐠𝐢𝐫𝐥 ✔Where stories live. Discover now