📖🖊 ♧ 15. MOS ♧

480 71 31
                                    

Happy Reading Gaes (!) 💜

_________________
__________________________

"Aku ke sini untuk tujuan lain, bukan mencari masalah denganmu."












Jakarta, 30 Juli 2014

*****

Ayla melipat mukenah lalu membuka jendela, melihat fajar yang tak lama lagi akan menunjukkan ronanya. Kemudian mengeluarkan kepala untuk menikmati dinginnya udara subuh pagi itu. Indah sekali, suasana rumah Raisyah masih sepi. Ayla keluar, menolehkan kepala, pintu sebelah tampak masih terkunci, ia pun berjalan di lorong kamar, menuruni tangga dan ke dapur. Ada Bik Ijjah yang sudah mulai memasak. Padahal di rumah cuma ada Raisyah dan Ayla, tapi Bik Ijjah semangat sekali untuk memasak.

"Masak apa, Bik?"

"Eh? Non Ayla udah bangun. Ini Bibik mau buat sarapan. Non Ayla mau dimasakin apa?"

"Ayla gak ribet orangnya, Bik, tapi jangan makanan manis yah."

"Kalo Non Raisyah sukanya makanan asem dan berkuah. Bibik mau masak soto lamongan."

"Wah! Enak tuh, pantesan baunya aja udah kecium dari atas, Bik."

"Eeeh, eeh, eeh, Non Ayla bisa aja mujinya."

Ayla keluar rumah, melihat kanan dan kiri. Ada Mang Herman yang sedang mencuci mobil. Pembantu di sini sangat rajin. Mereka bekerja dengan senang hati.

"Pagi Mang!"

"Ehh? Non Ayla, pagi juga Non."

"Nyuci mobil, Mang?"

"Iya, Non. Biar bersih. Non Raisyah suka kalo mobilnya kinclong."

"Semangat nyucinya yah, Mang!"

"Siaap, Non!"

Ayla jalan-jalan sebentar menyusuri gang komplek yang masih belum terlalu ramai. Melihat suasana sekitar, cuma ada abang tukang sayur dan ibu-ibu yang ramai menawar sayur sambil bergosip. Ayla melewati mereka begitu saja. Sebagian dari mereka bertanya-tanya apakah dia orang baru di sini, tapi tidak ada yang berani dengan keras menanyai langsung. Mereka cuma bisik-bisik dengan sangat lirih.

Ayla berlalu. Membuka ponsel dan mencari-cari hal yang berbau BTS. Ah, ia sekarang sudah benar-benar menjadi seorang fangirl. Ayla coba-coba untuk mencari lebih banyak foto tentang Namjoon sekali lagi. Candu sekali dia melihat foto lelaki satu ini, tapi semua fotonya sama dan tidak ada yang menarik. Ayla pun mulai membuka akun media sosial untuk mencari grup yang membahas tentang Namjoon. Mencari perkumpulan fangirl Namjoon agar Ayla bisa dapat lebih banyak info.

Tiba-tiba, BUGH! Suara badan yang menabrak seseorang dan jatuh karena badannya jauh lebih besar dari Ayla.

"Kalo jalan pake mata dong!" Suara cowok membentak Ayla yang masih duduk merasakan nyeri akibat pantat terbentur aspal. Sejak ke Jakarta, ini dua kali ia mendapat teriakan kalimat seperti itu, yang pertama dari Rai waktu di bandara. Apa memang benar mata Ayla sudah tidak awas yah?

"Elu yang nabrak! Elu yang marah! Gimana sih? Cewek jatuh bukannya bantuin!" teriak Ayla sinis. Masih meringis, menahan sakit.

Ayla mendongakkan wajah ke atas, memandangi siapa sosok menyebalkan itu. Cowok dengan headset di telinga, jaket putih, dan celana training. Sepertinya dia sedang jogging di sekitar sini. Tubuhnya sangat tinggi, mungkin sekitar 183 cm dengan kulit putih bersih di balik lengan jaket putih yang sedikit diangkat. Dilihat bagaimana pun, perawakan wajahnya tidak seperti orang Indonesia. Itu kulit orang Asia Timur, entah Jepang, China, atau Korea. Dia jelas blasteran, terlihat dari hidung dan bentuk rahangnya yang sempurna layaknya orang-orang Eropa.

𝐇𝐢𝐬 𝐅𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐚𝐭𝐞 𝐅𝐚𝐧𝐠𝐢𝐫𝐥 ✔Where stories live. Discover now