03. Ngidam

5.1K 371 2
                                    












Pasusu













"Kok basah kuyup?."

"Sebab hujan sayang."

"Mobil kamu bocor?."

Jungkook menghela napasnya begitu Taehyung menggelengkan kepalanya dengan polos. Tubuh lelaki itu basah kuyup, dia baru saja pulang dari kantor.

"Terus?."

"Tadi nolongin seseorang yang jatuh di jalan, jadi kehujanan." Peper si suami. "Kenapa nggak pake payung? Di mobil kamu kan ada payung."

"Payungnya sebelumnya aku kasih sama ibu dan anak yang ada di mini market, kasian mereka mau cepet-cepet pulang."

Jungkook hanya mendengus kasar, toh ia juga tak bisa marah karena memiliki suami yang kelewat baik hatinya, sampai rela mengorbankan diri sendiri untuk membantu orang lain. Lagipula mendapati Taehyung dalam keadaan seperti ini bukan sekali, dua kali, saking seringnya Jungkook lelah sendiri memberikan tanggapan berupa nasihat pada lelaki itu.

"Mandi dulu, air hangatnya udah siap."

Taehyung mengangguk, langsung berjalan terburu-buru masuk ke dalam kamar mandi, tubuhnya menggigil––– ia butuh berendam air hangat sebelum tidur di balik selimut tebal sambil memeluk si kelinci kesayangannya. Hitung-hitung menikmati waktu sore hari yang di guyur hujan.









Bertepatan dengan Taehyung yang keluar dari kamar mandi, Jungkook juga masuk ke dalam kamar dengan secangkir coklat panas di tangannya, lengannya dengan cekatan membantu mengeringkan rambut si suami tanpa di minta membuat seluas senyuman khas milik si suami terpancar indah di wajahnya.

"Nggak mau ngomel? Yakin nggak pegel mulutnya diem mulu?." Jungkook mendengus malas, menatap pantulan Taehyung lewat kaca besar di depannya. Sementara si suami yang juga balas menatap, lagi-lagi hanya tersenyum sambil menikmati coklat panas di tangannya juga sentuhan Jungkook di kepalanya.

"Capek tau nggak ngingetin kamu! Aku nggak pernah marah kalo kamu mau nolongin orang, aku malah bangga banget sama kamu. Tapi kamu juga harus tau kalo keselamatan kamu itu yang terpenting! Kamu juga kan tau kalo kamu gampang sakit kalo kehujanan, tuh hidungnya aja udah merah belum lagi dari tadi bersin mulu! Sekarang siapa coba yang khawatir?."

Taehyung lagi-lagi mengukir senyumnya, Jungkooknya memang begitu; katanya capek, tapi tetep aja ngomel. Ciri khas seorang istri yang memang kental banget meskipun dirinya seorang lelaki dan Taehyung lagi lagi jatuh cinta pada si pemuda bergigi kelinci itu.

"Apa senyum-senyum? Seneng buat aku marah?." Jungkook mendelik galak ke arah pantulan Taehyung yang ada di cermin, membuat Taehyung mendonggakkan kepala––– ekspresi Jungkook yang seperti itu tidak boleh di lewatkan omong-omong karena terlalu menggemaskan.

"Maaf sayang.."

"Aku marah karena aku khawatir kak!."

"Aku tau, makannya aku makin sayang sama kamu."

Dan Taehyung dengan bangsatnya tertawa lebar begitu menangkap warna merah samar di pipi Jungkook karena ucapannya barusan. Jungkooknya memang manis sekali. "Dih pipinya merona."

"Ck! Bangsat, emang selalu bisa bikin nggak jadi marah."

Taehyung memutar tubuhnya hingga berhadapan dengan Jungkook, secangkir coklat panas ia taruh perlahan di atas nakas yang otomatis membuat tubuhnya condong ke arah tubuh Jungkook yang sedikit menjauh––– agar tidak bertabrakan. Setelahnya, Taehyung malah semakin mendekatkan tubuhnya pada si manis hingga membuat Jungkook justru sekarang terlentang di atas kasur––– di bawah kungkungan si suami.

Jungkook tak perlu bertanya, sudah hapal sekali dengan apa yang akan dilakukan Taehyung. Tanpa aba-aba mulut lelaki itu meraup kedua belah bibirnya, melumat serta menyesapnya lembut secara bergantian atas-bawah hingga membuat Jungkook refleks membalas dan melenguh karena terbawa alur manis si suami.

"Eengghhh..."

Taehyung semakin menggila, sebelah tangannya yang bebas mulai membuka kancing pakaian si kesayangan. Sementara bibirnya kini mulai menjamah leher mulus milik Jungkook, sesekali menggigitnya gemas hingga meninggalkan tanda kepemilikan disana.

"Tae.. stophhh.."

Jungkook mendorong pelan bahu Taehyung ketika bel rumah mereka berbunyi tak beraturan berulang kali, sukses membuat Taehyung berdecak kesal karena sayangnya si junior kini sudah menegak minta jatah. "Ck, sialan. Ganggu aja."

Taehyung mengacak rambutnya frustasi sambil berjalan mendahului ke luar kamar, sementara Jungkook masih sibuk mengatur napasnya dan merapikan penampilannya.

















"Niat banget bang mau rusakin bel rumah orang." Sindir Taehyung tepat ketika pintu utama rumah di buka, mendapati Kim Namjoon––– kakaknya sedang menekan bel rumah tak sabaran.

"Lama amat Tae bukannya, lagi ngapain lo?."

Taehyung berdecak. "Udah cepet, ada apa? Gue udah nggak tahan!." Kesalnya yang di sambut kekehan dari si kakak.

"Lho bang Namjoon ada apa?." Namjoon menoleh ke arah Jungkook yang kini berdiri sejajar dengan Taehyung, tersenyum kecil sebelum menjawab, "Seokjin ngidam pengen makan nasi goreng."

"Ya sono beli, ngapain lo ke rumah gue?."

"Niatnya sih gitu, sayangnya isteriku itu maunya nasi goreng yang di buat langsung oleh adikku." Taehyung membulatkan matanya. "Apa? Gue? Ogah!."

"Ayolah Tae, Seokjin belum makan dari kemaren malem. Giliran mau makan malah ngidam itu." Pinta Namjoon, kedua telapak tangannya di katupkan rapat di depan dada, ekspresinya di buat sememelas mungkin agar hati Taehyung luluh. "Nggak mau!."

"Tae, please."

Taehyung masih menggeleng tegas, sementara Namjoon juga tak mau kalah dengan terus memohon. Jungkook menghela napasnya sejenak, kemudian ikut menengahi. "Oke bang, tapi gue ikut."

"Apa? Jungkook, aku nggak mau!."

Jungkook mendelik galak. "Kak!." Dan pada akhirnya Taehyung hanya pasrah mengikuti si kesayangannya, meskipun wajah dan hatinya kesal luar biasa.





Sampai di rumah Namjoon yang jaraknya hanya terhalang 4 rumah, Seokjin langsung menyambut antusias kedatangan mereka dan segera menggiring Taehyung ke dapur kesayangannya tentunya dengan Jungkook.

"Nggak usah cemberut, kan aku temenin."

Taehyung hanya menghela napas panjang, menatap malas bahan bahan masakan di depannya, hingga kalimat si kesayangan membuatnya kembali cerah bahkan semangatnya meningkat 5x lipat, "Malam ini, terserah deh mau berapa ronde."

"Mancing ya kamu. Awas aja besok jangan ngeluh karena nggak bisa jalan."

"It's okay, besok nggak ke kampus ini. Tapi jangan lupa tanggung jawab!."

Taehyung menyeringai di tempat, ada gunanya juga ngidam si kakak iparnya.

Pasusu √ tk.Where stories live. Discover now