50. Sebuah rencana

2.1K 205 20
                                    













Pasusu













Taehyung melemparkan tatap pada Jungkook yang duduk saling berhadapan dengannya, ekspresinya di buat seakan-akan tengah berpikir keras; padahal aslinya hanya tengah menjaili si kesayangannya yang masih menatapnya dengan penuh harap lengkap dengan dua bola matanya yang membulat lucu.

"Jadi?" Taehyung mengangkat sebelah alisnya, "hari ini mau main ke rumah kak Seokjin?" Tanyanya mengulang kalimat ijin Jungkook, si suami lantas segera menganggukkan kepalanya dengan cepat.

"Boleh?"

Taehyung tertawa kecil mendengar Jungkook yang bertanya ragu disertai ekspresi wajahnya yang sedari tadi menegang. Seharusnya Jungkook tak perlu merasa gugup seperti itu, toh Taehyung tidak akan pernah melarangnya apalagi hanya sekedar main ke rumah kakak iparnya yang jaraknya hanya terhalang 4 rumah dari rumahnya. Bahkan jika seandainya Jungkook tidak ijin pun Taehyung tidak akan merasa marah––– hanya saja mungkin ini karena pertama kalinya lagi Jungkook keluar rumah setelah hampir dua minggu hanya berada di area rumahnya, jadi ia merasa harus meminta ijin Taehyung terlebih dahulu.

Jungkook mendengus kesal, "Kok ketawa sih?"

"Iya sayang, boleh kok" Jungkook tersenyum senang sebab ijin sudah ia dapatkan, "sekalian minta oleh-oleh yang banyak" Lanjutnya lagi diakhiri sebuah kekehan.

Lantas, setelah mengantar kepergian Taehyung––– yang mulai hari ini memutuskan untuk kerja di kantor lagi; meski berangkat pada siang hari––– Jungkook segera mengunjungi kediaman kakak iparnya yang kemarin baru saja pulang dari liburan tahun baru dengan si suami dan perdana dengan putra sulung keduanya. Mereka menghabiskan 3 hari di kota kelahiran Seokjin–––Gwacheon dan seminggu penuh di negara Jepang. Ada banyak moment yang di unggah di sosial media Seokjin dan Namjoon yang terkadang membuat Jungkook merasa iri, sebab ia dan Taehyung bahkan tidak merayakan ulang tahun Taehyung sekaligus perayaan akhir tahun karena kondisi Jungkook yang tengah sakit saat itu juga dikarenakan banyaknya permasalahan mereka yang datang akhir-akhir ini.

Pintu gerbang rumah Seokjin sengaja di buka, kedatangan Jungkook disambut celotehan-celotehan Seojun yang tengah berada dalam gendongan Namjoon. Ia terlihat antusias memperhatikan dan menepuk-nepuk wajah sang ayah yang sibuk membuat ekspresi-ekspresi random disertai suara-suara aneh.

"Selamat siang, Seojunie" Sapa Jungkook yang berhasil alihkan perhatian anak dan ayah itu, Jungkook mencium beberapa kali pipi gembil Seojun hingga membuat bocah yang baru berumur 3 bulan itu tertawa-tawa karena merasa geli, "ganteng, kangen bunda nggak hm?" Tanyanya disela-sela kecupan.

"Kangen dong" Namjoon menjawab dengan suara yang di buat-buat seperti anak kecil, Jungkook tertawa dibuatnya. Ia lalu menegakkan badannya dan beralih pada si kakak iparnya. "Gimana sekarang? Udah merasa lebih baik?" Tanyanya dengan tatapan lembut; bagaimanapun juga Namjoon sudah menganggap Jungkook seperti adiknya sendiri.

Jungkook mengangguk pelan, "udah" Dan Namjoon membalasnya dengan usakan pelan pada pucuk kepala Jungkook.

"Udah masuk sana, Seokjin antusias banget nungguin kedatangan lo"

"Ish.. Dibilangin biasa aja juga" Gerutu Jungkook seraya berjalan masuk ke dalam rumah si kakak iparnya yang sudah ia hapal setiap sudutnya.

Dan, benar saja. Ia menemukan Seokjin tengah sibuk mengeluarkan bahan-bahan masakan yang akan Jungkook butuhkan nantinya dilengkapi beberapa alat-alat yang sudah tersedia di atas meja bar dapurnya. Ia terlihat antusias mempersiapkan semuanya bahkan tanpa menyadari keberadaan Jungkook di ambang pintu saking sibuknya––– pasalnya ini pertama kalinya lagi, Jungkook meminta bantuan padanya setelah ada di fase tertekan kemarin yang selalu membuat Seokjin khawatir sampai sempat kepikiran ingin membatalkan acara liburannya kemarin.

Taehyung rutin memberikan kabar Jungkook lewat sebuah pesan atau panggilan, seringkali meminta saran dan kata-kata penyemangat lainnya. Terakhir kali info yang Seokjin dapatkan adalah kabar baik, lantas saat kemarin ia berhasil mendarat di Seoul dengan selamat, Seokjin buru-buru menemui Jungkook dengan dalih memberikannya oleh-oleh, hingga berakhir dengan membicarakan rencana yang ingin Jungkook buat sebagai kejutan ulang tahun untuk Taehyung yang tertunda karena beberapa masalah.

"Repot banget deh"

Seokjin menoleh ke arah suara, "lho, dari kapan disitu?"

"Nyenyenye" Ledek Jungkook, "gue bilang kan bareng-bareng nyiapin nya" Katanya kesal.

"Ya kan biar nanti langsung mulai" Seokjin beralasan, "lagian lo malah berdiri di situ mulu, sini bantuin!"

Lantas kini keduanya saling bekerja sama, makanan pertama yang akan mereka buat adalah brownies dengan berbagai macam topping, setelah itu baru memasak makanan-makanan kesukaan Taehyung.

"Lo yakin Kook?" Seokjin bertanya khawatir, "inget pesan gue, jangan dipaksain ya?"

"Gue cuman mual kalo nyium bahan masakan yang terlalu nyengat aja kak. Selebihnya kayanya nggak papa sih"

"Kok kayanya?"

"Ya kan ini perdana gue masak lagi, jadi belom tahu" Katanya disertai kekehan kecil, "lagian kan ada lo nanti yang handle kalo sampe gue mual-mual, makanya gue minta bantuan lo"

"Pokoknya, jangan dipaksain!"

"Iya iya" Jawab Jungkook cepat.

Keduanya kemudian sibuk berkutat dengan bahan masakan, sejauh ini kondisi Jungkook baik-baik saja meski tadi beberapa kali merasa mual-mual tapi Jungkook mampu mengatasinya dengan cepat. Seokjin bahkan dibuat salut.

"Taehyung pulang jam berapa hari ini?"

"Dia bilang sih, jam 6 udah di rumah" Seokjin melirik jam di dinding; sibuk memperkirakan waktu yang tepat untuk memasak makanan kesukaan Taehyung. "Berarti nanti jam 4an aja kita buat bahan dan masaknya ya? Biar nggak dingin dan masih hangat, tapi lo mastiin lagi dia pulang jam berapa, mana tau jam 4 dia udah pulang" Jungkook mengangguk setuju.

"Habis ini istirahat dulu, lo nggak boleh kecapean"

"Hm"

"Lo nanti makan disini aja sama gue sama Namjoon"

"Gue baru aja makan tadi kak"

"Ya nggak papa, pokoknya nanti makan siang sama gue sama Namjoon. Yang tadi anggap aja sarapan" Jungkook mendengus keras, "masih kenyang tau" Katanya.

"Nanti juga lapar lagi" Seokjin bersikeras, maka Jungkook tak punya alasan lagi untuk menolaknya daripada berujung pada sebuah perdebatan yang makin panjang, ia lebih baik memilih mengalah.



||

Love,
Ad💜

Pasusu √ tk.Where stories live. Discover now