68. Terluka

1.6K 184 20
                                    















Pasusu














Park Jihoon

Kak, tolong..

19.45 p.m
Read

Jungkook menekan nomor si suami sambil membagi fokus dengan menyetir. Jalanan cukup lengang dan sedikit licin sehabis di guyur hujan sore tadi, sedikit banyaknya memudahkan Jungkook untuk segera sampai di tempat tujuan dengan cepat. Ia melirik ponselnya begitu suara Taehyung terdengar mengganti nada dering sambungan sekaligus pertanda bahwa telepon sudah terhubung-- hari ini Taehyung pulang terlambat sebab harus menyelesaikan salah satu meeting penting ditemani Jaehyun si asisten.

"Ini sudah di jalan, sebentar lagi sampai"

"Kak, ke apartemen Jihoon sekarang!" Jungkook menyambar cepat, napasnya memburu tidak tenang, akibat panik sendiri setelah berusaha menghubungi Jihoon sebanyak dua kali, dan ketika telepon di angkat Jihoon hanya memberitahu bahwa si peneror dua hari yang lalu sedang berusaha masuk menerobos ke dalam apartemennya. "Peneror itu datang ke apartemennya Jihoon, dia dalam bahaya" Jungkook tak bisa menjelaskan lebih panjang karena diburu waktu, baik ia dan Taehyung harus segera menyelamatkan Jihoon secepatnya.

"Jungkook, jangan lakuin apapun sebelum aku datang, mengerti?"

"Nggak ada waktu lagi kak" Jawab Jungkook;k ia sudah memiliki rencana untuk menyelamatkan Jihoon lebih dulu bahkan sebelum Taehyung datang sekalipun. Taehyung menghela napas gusar, sama paniknya ditambah ia khawatir kalo Jungkook akan kenapa-napa.

"Jungkook dengar, kakak akan matikan telepon buat minta bantuan ke yang lain. Nanti kakak telepon lagi dan setelah itu pastikan telepon tetap tersambung, mengerti?"

"Kakak lagi di jalan kan? Cepet ya kak" Lalu sambungan di putus sepihak oleh Jungkook, ia memarkir mobilnya sembarangan dan segera keluar dari sana, matanya memperhatikan sekitar yang sepi bahkan penjaga keamanan tidak terlihat disekitaran sana. Mungkinkah ini sudah direncakan sebelumnya?. - dalam hati sibuk menduga-duga sambil bergegas untuk masuk ke dalam. Ia harus memastikan bahwa kondisi Jihoon tetap aman, sayangnya begitu sampai pintu apartemen milik yang lebih muda sudah rusak akibat dibuka secara paksa. Jungkook berjalan dengan hati-hati untuk masuk ke dalam dan mendapati ruangan depan sudah berantakan, banyak benda bahkan pecahan kaca yang berserakan, mungkin Jihoon yang melemparnya sebagai bentuk pertahanan diri.

Teriakan Jihoon terdengar dari arah dapur, Jungkook dengan perut yang sudah lumayan besarnya sedikit berlari menuju ke arah sumber suara. Ia mendapati Jihoon yang terjebak diantara dinding dengan si peneror yang terus berjalan mendekat. Jungkook melirik kanan dan kirinya; mencari benda yang dapat mengambil alih perhatian si peneror dari Jihoon. Lalu ia mengambil sebuah vas bunga, melemparnya tepat mengenai punggung si peneror dan kemudian pecah ketika menyentuh lantai. Berhasil, aksinya baru saja berhasil membuat si peneror menoleh ke arahnya, Jungkook berjalan mundur lalu mengkode Jihoon untuk berpindah tempat ketika si peneror mulai berjalan ke arah Jungkook.

"Kurang ajar!"

Jihoon menggeleng-gelengkan kepalanya cepat, berlari lebih dulu untuk menghalangi langkah si peneror, "Aroon.. "

"Jihoon!"

Tanpa memperdulikan pekikan cukup nyaring dari Jungkook, Jihoon kembali melanjutkan, ".... Jangan lukain kak Jungkook, gue aja! Please gue aja" Pintanya, tapi bukannya di gubris ia malah di dorong hingga membuat tubuhnya terpental cukup jauh dari posisi sebelumnya, Jihoon meringis sementara Aroon mulai meraih pergelangan tangan Jungkook dan menggenggamnya dengan erat.

"Lepas!"

"Lo yang duluan ikut campur urusan gue!" Aroon-- lelaki itu berujar penuh penekanan, kilatan amarah terpancar jelas di kedua matanya. Jungkook sedikit bergidik ngeri, ia sebenarnya bisa melawan karena ia dulu jago boxing, tapi mengingat kondisinya yang sedang hamil, Jungkook jelas tidak bisa menggunakan keahliannya begitu saja. "Siapa lo?! Berani ikut campur urusan gue!"

"Pergi dari Jihoon"

"Lo nggak ada hak buat atur gue! Lagi pula Jihoon itu milik gue!"

"Sinting"

Tepat setelah memaki begitu, satu tamparan mengenai pipi kanan Jungkook dan berhasil membuat sudut bibirnya terluka. Jihoon berteriak dan berusaha bangkit untuk menyelamatkannya tapi sia-sia karena tubuhnya kembali di dorong dan kali ini lebih keras dari sebelumnya. Aroon tertawa, melepaskan genggaman tangan Jungkook kemudian berjalan ke arah konter dapur, sementara Jungkook berusaha menolong Jihoon.

"Lo harus tau akibatnya karena ikut campur masalah orang lain" Aroon kembali menarik tangannya bahkan sebelum Jungkook berhasil menyentuh tubuh Jihoon, ia dibawa ke tempat sebelumnya, sementara Aroon tersenyum penuh ejekan ke arahnya. "Lo dan calon bayi lo mungkin nggak akan selamat setelah ini" Jungkook melotot ketika Aroon mengangkat pisau ditangan kirinya, sementara Jihoon kembali berteriak untuk meminta pertolongan.

Sayangnya semuanya terjadi begitu cepat, Jungkook terlambat menghindar dan pisau pada akhirnya berhasil menggores bahu kanan merembet sedikit ke punggung. Tapi bukan Jungkook yang terluka, Taehyung datang tepat waktu untuk menarik Jungkook ke dalam sebuah pelukan dan menghalangi Aroon yang hendak melukai Jungkook-- beruntungnya hanya luka sayatan bukan tusukan, lelaki itu sepertinya cukup terkejut dan kehilangan kendali. Tak sempat meringis, Taehyung bergegas melepaskan genggaman Aroon pada lengan si kesayangannya yang sudah memerah, kemudian membubuhkan banyak pukulan hingga si lelaki itu berhasil ditumbangkan untuk sesaat.

"Sayang, masuk kamar dan kunci dengan benar. Pastikan kamu nggak buka pintu sebelum aku yang datang!" Jungkook menggeleng pelan, menatap khawatir pada Taehyung. "Masuk Jungkookie, be a good boy ya? Bawa Jihoon juga" Taehyung mendorongnya dengan hati-hati, ia menyempatkan diri untuk melirik ke arah Jihoon seraya berujar, "titip ya Ji" Lalu setelah memastikan Jungkook dan Jihoon masuk ke dalam sebuah ruangan, Taehyung kembali terlibat perkelahian dengan si mantan kekasih Jihoon-- Aroon. Lelaki itu cukup kuat bahkan setelah tumbang satu kali.

Jungkook mengunci pintu sebanyak dua kali, dengan bantuan Jihoon yang sudah lemas ia mendorong sebuah lemari kecil untuk dijadikan sebagai pengganjal. "Kak? Lo nggak papa?" Jungkook mengangguk, mendudukkan tubuhnya disamping Jihoon. "Sorry ya kak, lo jadi terlibat bahkan hampir terluka tadi"

"Jangan bilang kayak gitu Ji, lo nggak salah" Diusapnya pelan punggung yang lebih muda untuk menenangkan. Jungkook menatap ke arah pintu dengan tatapan khawatir, di luar terdengar benda-benda jatuh disertai suara makian yang silih bersahutan. Ia tidak tahu harus berapa lama menunggu di dalam sana, ia hanya berharap bahwa Taehyung baik-baik saja dan bantuan segera datang secepatnya untuk menyelamatkan mereka.

Butuh waktu sampai 10 menit sampai akhirnya polisi datang, pada awalnya Aroon berusaha untuk melarikan diri tapi gedung apartemen kebetulan sudah kepung jadi tidak ada pilihan lain selain menyerahkan diri. Hoseok yang memimpin penangkapan menepuk bahu kiri si adik ipar sebanyak dua kali, berusaha bersikap profesional dengan ujarkan terimakasih dalam bahasa yang formal. "Apa ada korban yang terluka?" Taehyung menggelengkan kepalanya pelan.

"Korban yang lain dimana?"

Taehyung berjalan mendekat ke arah pintu ruangan yang sebelumnya Jungkook masuki, mengetuknya beberapaka sambil berujar dengan suaranya yang sedikit serak, "Jungkookie, semua sudah aman" keduanya menunggu sampai pintu dibuka, Taehyung langsung memeluk si kesayangannya, sementara Hoseok memastikan kondisi Jihoon baik-baik saja. Lalu ia beralih menatap pada si adik kandung, memberinya satu usapan di pucuk kepala dengan begitu lembut, jelas sekali kekhawatiran tercetak di wajahnya yang tegas,

"Ada yang luka?" Tanyanya yang Jungkook balas gelengan pelan disertai senyuman menegaskan bahwa ia baik-baik saja. "Kalo begitu, kalian akan diminta keterangan di kantor polisi entah sebagai saksi atau korban" Ketiganya mengangguk menyetujui, lantas berjalan digiring oleh dua orang polisi lainnya untuk meninggalkan tempat kejadian, sementara Hoseok sendiri memerintahkan anak buahnya yang lain untuk mengamankan bukti-bukti yang ada.













Love,
Ad💜

Pasusu √ tk.Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt