77. Baby Kim

2.2K 203 23
                                    














Pasusu













harsh word

******

5 tahun yang lalu; Hari kelulusan.

"Selamat hari kelulusan"

Diucapkan di tengah sepi setelah 15 menit hening. Sore itu, senja menghiasi langit yang seharian cerah seakan-akan tengah ikut merayakan kebahagian salah satu insan di bumi. Jungkook memejamkan matanya ketika angin membelai wajah, sementara sosok di sebelahnya tak kunjung membuka suara bahkan sejak kedatangannya tadi. Mungkin ini akan menjadi hari terakhir keduanya bertemu, seharusnya tidak sesulit sekarang sebab baik Jungkook maupun lelaki disebelahnya sadar; setelah pertemuan pasti akan berujung pada perpisahan, bagaimanapun caranya. Seandainya perasaan tidak ikut terlibat, mungkin pertemuan dan perpisahan diantara mereka tidak akan serumit ini.

Jungkook menghembuskan napas berat, "sorry, gue nggak nyiapin apa-apa" Kemudian meringis kecil ketika menyadari bahwa ia tidak membawa persembahan pun untuk diserahkan sebagai kenang-kenangan sekaligus ucapan selamat.

"Jungkook"

"Ya?"

"Mungkin kita nggak bisa ketemu lagi" Jungkook menoleh ke sampingnya, jantungnya berdetak cepat ketika kalimat itu diucapkan dengan begitu ringan, sebersit rasa kecewa mulai merayapi hatinya. Lelaki di sampingnya tidak terlihat sedih sama sekali, rautnya datar tanpa ekspresi. "Sorry buat satu tahun ini karena gue udah sering jahilin lo" Lanjutnya, pandangan keduanya bertemu untuk beberapa saat sebelum Jungkook berpaling lebih dulu.

"Nggak mau tanggung jawab, Kim?" Kedua bola mata rusanya berkaca-kaca, bagaimanapun dan dengan siapapun, perpisahan memang semenyakitkan ini. "Setelah buat gue jatuh hati, sekarang lo malah bikin gue patah hati dan pergi gitu aja? Brengsek" Diakhiri sebuah makian kasar, bersamaan dengan itu air mata menuruni pipinya dengan bebas dan untuk pertama kalinya Jungkook memperlihatkan sisi lemahnya pada sosok Kim Taehyung—— lelaki yang satu tahun ini suka sekali mengganggunya dengan alasan jatuh hati. Tidak masuk akal bagi seorang Jungkook terlebih sebelumnya keduanya hanyalah orang asing yang tidak sengaja di pertemukan pada satu divisi di dalam sebuah organisasi universitas.

"Maaf—"

"Seharusnya gue sadar kalo niat lo cuman main-main sejak awal" Potong Jungkook cepat dibalas sebuah helaan napas berat, kemudian satu batang coklat merk terkenal disodorkan padanya. Jungkook mengernyit, mendelik ke arah Taehyung. "Apa?" Ketusnya.

"Coklat baik buat naikin mood kan?" Jungkook mendecih, mendorong tangan Taehyung agar menjauh. "Jungkook, kita emang nggak bakal ketemu lagi, kecuali kalo lo mau nunggu gue" Taehyung kembali menyodorkan coklat di tangannya, Jungkook mendengus.

"Lo rayu gue pake coklat? Murahan banget sialan" Cibirnya tapi meski begitu ia tetap mengambil coklat di tangan Taehyung yang tengah berusaha menahan senyumannya. "Berapa lama?"

"Gue nggak bisa pastiin"

"Emang anjing" Pada akhirnya kisah cinta mereka tak berujung pada sebuah ikatan pasti, Taehyung benar-benar pergi dan menghilang bak di telan bumi setelahnya, seraya membawa pergi hati Jungkook untuk ikut bersamanya. sementara Jungkook mencoba mempercayainya, meski tat kala ia mulai merasa goyah sebab terlampau lelah ditinggalkan tanpa kepastian, tapi Tuhan selalu mengirimkan banyak alasan untuk ia tetap pada kesetiaan. Mungkin begitulah takdir beroprasi; jika memang sudah jodoh, yang pergi pasti akan selalu kembali dan kita hanya perlu terus percaya entah untuk kesekian kalinya lagi. "Awas kalo lo nggak balik lagi, Kim!"


Pasusu √ tk.Where stories live. Discover now