01. Yeontan Hilang

6K 471 14
                                    












Pasusu



















Kim Jungkook––– Pemuda manis itu berjalan mengendap-endap masuk ke dalam rumahnya sendiri, kedua tangannya sudah memegang stik golf yang di acungkan tinggi-tinggi di depan bahunya, sementara mata bulatnya mengedar ke kanan-kiri secara cepat; menatap setiap sudut ruangan dengan acak.

Ia baru saja pulang dari kampus setelah melaksanakan tugasnya sebagai seorang dosen seni lukis––– mengajar––– dan ia mendapati pintu rumahnya tak tertutup rapat, padahal jelas sekali tadi pagi sebelum pergi ia menguncinya. Jungkook dapat memastikannya bahwa ia tak pernah lupa mengunci pintu rumah ketika ia meninggalkan rumah. Tapi kali ini kenyataan yang ia lihat membuatnya waspada, barang kali rumahnya baru saja kemalingan atau maling itu masih ada di dalam rumahnya.

Dengan hati-hati ia membuka pintu kamarnya, meneliti sejenak di ambang pintu sebelum memilih masuk untuk memastikan bahwa kamarnya aman juga memastikan barang-barang di dalamnya masih utuh. Setelah mengitari setiap sudut kamar, Jungkook tak menemukan siapapun dan semua barang di dalamnya masih lengkap.

Belum merasa tenang, ia kembali menelusuri setiap sudut di dalam rumah; masih dengan berjinjit hati-hati seraya memegang stik golf dengan erat. Tapi, sama seperti sebelumnya. Keadaan dan barang di rumahnya masih lengkap dan utuh.

"Niat maling nggak sih?." Gerutunya seraya berjalan ke ruang tengah, berdiri di sana sambil memutar tubuhnya;  meneliti sekitar. Semua masih lengkap–– tapi Jungkook merasa ada yang hilang.

"Apa ya?." Monolognya.






"ASTAGA YEONTAN."

Jungkook berteriak histeris begitu menyadari bahwa si anjing peliharaannya tak menyambut kedatangannya seperti biasanya, ia melupakan satu fakta bahwa tempat tidur Yeontan yang sempat ia cek sebelumnya justru kosong tak berpenghuni. Dengan cemas ia kembali menelusuri setiap sudut rumah sambil berteriak memanggil nama si anjing, berharap bahwa pikiran negatif di kepalanya bukanlah apa yang terjadi.

"YEONTAN SAYANG..."

Yeontan tak ada. Ia sudah menelusuri setiap sudut rumah, halaman belakang bahkan halaman samping rumah. Tapi hasilnya nihil. Si anjing kesayangan tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

"Jung.."

Tepat ketika suara pintu utama di buka diiringi panggilan namanya, Jungkook berlari ke ruang tamu----langsung memeluk si pemanggil dengan berlinang air mata plus isakan halus yang keluar dari bibirnya. Sukses membuat si lelaki berkulit tan---Kim Taehyung terkejut juga khawatir.

"Jung kenapa?."

"Tae..."

"Sstt... pelan-pelan oke, ada apa?."

Jungkook semakin terisak, menangis tersedu di bahu si suami. "Yeon---Yeontan."

"Yeontan? Kenapa?."

"Tae..."

Bukannya menjawab Jungkook malah semakin histeris, suara tangisannya semakin pecah seperti bayi yang kehilangan mainannya. Taehyung tak lagi bertanya, membiarkan dulu si kesayangannya menangis untuk meluapkan emosi sambil sesekali ia mengelus surai serta punggungnya agar Jungkook tenang.




"Sudah?." Tanyanya ketika Jungkook menghentikan tangisnya, berangsur melepas pelukan sebelum akhirnya memilih menatap wajah si suami tercinta. "Mau cerita sekarang?."

"Kak, Yeontan nggak ada. Tadi pas pulang pintu juga kebuka, tapi sumpah sebelum pergi tadi aku kunci pintunya." Jungkook menjeda kalimatnya sejenak, mengatur napasnya yang mulai sesak akibat emosi. "Barang atau apapun nggak ada yang hilang, tapi---tapi, Yeontan nggak ada"

Taehyung hampir saja kelepasan tertawa melihat ekspresi Jungkook; kedua belah bibirnya melengkung ke bawah, matanya kembali berkaca-kaca, hidung dan pipinya merah. Total sangat menggemaskan.

"Kak maaf..maaf."

"Jadi Yeontan hilang?." Kedua tangan Taehyung dengan telaten mengusap sisa air mata di pipi si kesayangan yang mengangguk lucu. "Kamu yakin? Udah cek semua ruangan?."

Sekali lagi Jungkook hanya mengangguk.

"Tadi pergi pintu di kunci, yakin?."

"Iya, kayak biasanya."

"Ya udah."

Jungkook mengernyit bingung, Taehyung sama sekali tak terlihat marah atau minimal khawatir. Padahal Yeontan adalah anjingnya bahkan sebelum keduanya resmi menikah setengah tahun yang lalu. "Kok ya udah?."

"Terus?."

"Tae, Yeontan nggak ada, hilang. Kamu nggak niat nyari? Atau minimal kasih tau RT, RW kalau rumah kita kemalingan. Kok---"

Jungkook menghentikan kalimatnya secara paksa ketika Taehyung dengan santainya mencium bibirnya.

"Sudah ngomongnya?."

Tak mendapat jawaban, Taehyung memilih menarik tangan Jungkook untuk duduk di kursi, total membuat Jungkook semakin bingung campur marah. "Tadi Jimin kerumah, ngambil berkas kafe---"

"Kok bisa masuk?."

"Dia sempet ke kantorku buat ngambil kunci rumah. Nah sekarang kamu dulu sana mandi, habis itu baru aku, trus kita cari makan di luar, nggak usah masak. Kamu pasti capek, baru pulang trus nyari-nyari Yeontan." Ujar Taehyung sambil memperhatikan penampilan formal Jungkook yang sudah sedikit acak-acakkan.

"Kak! Yeontan hilang! Hi--lang, kok kamu malah ngajak makan di luar?!." Omel Jungkook frustasi sementara Taehyung malah terkekeh. "Yeontan nggak hilang kok, tadi di bawa Jimin pas datang ke rumah katanya kak Yoongi rindu."

"Kenapa nggak bilang dari tadi?."

"Lah kamu nggak nanya, malah nangis."

Jungkook mendengus kesal seraya melayangkan cubitan maut pada perut si suami. "Seenggaknya kamu bilang dari awal nggak perlu aku tanya duluan, kamu niat banget ya buat aku jantungan!."

"Aw..Aw.. Sayang aduh iya,iya. Maaf. Aw.."

Pasusu √ tk.Where stories live. Discover now