35. Minta Maaf

2.4K 209 39
                                    















Pasusu














Rumahnya masih kosong dan terasa sepi sama seperti saat ia meninggalkannya tadi, -

Ah, Taehyung belum pulang ternyata. -

Ia kemudian melangkah lemas menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya, wajahnya masih setengah basah oleh bekas air mata. Kendati begitu, ia kini tak lagi menangis, hanya diam sebab terlampau lelah dan sudah kehabisan energi. Sementara otaknya terus mengulang suara ibunya ribuan kali, berputar-putar pada kalimat yang sama dan membuka lukanya semakin lebar.

Setelah selesai mencuci wajahnya, ia lantas segera merebahkan diri di kasur . Dalam keadaan gelap, Jungkook hanya termenung seraya menatap lurus ke langit-langit kamarnya. Pikirannya penuh, hatinya sesak dan kini ia tak tahu bagaimana cara melampiaskan nya sementara tenaganya habis terkuras.

Cukup lama ia dalam posisi seperti itu hingga tanpa sadar suara pintu kamar dibuka pelan, menampilkan sosok Taehyung yang kemudian segera melangkah masuk menuju kamar mandi dan keluar 15 menit kemudian dengan pakaian tidurnya. Begitu keluar ia dibuat terkejut oleh entitas Jungkook yang terduduk di sisi ranjang— ia pikir kalau si kesayangannya sudah tertidur sedari tadi.

"Jung... "

Jungkook berdiri, berjalan mendekat ke arah Taehyung kemudian bersimpuh tepat di hadapan si suami yang menatap terkejut. "Jung... "

"Maaf kak" Suaranya lirih dan bergetar, menunduk malu menyembunyikan wajahnya yang kembali basah oleh air mata, bibir bawahnya di gigit cukup keras— Jungkook kembali merasa sakit entah untuk kesekian kalinya, ia bahkan kini rela menurunkan egonya yang setinggi langit dengan berlutut di hadapan Taehyung. "Maaf sudah menuduh kakak macam-macam, aku salah" Permohonan maaf begitu lugas di ucapkan, Taehyung buru-buru berjongkok guna mensejajarkan posisi tubuh keduanya.

"Kakak boleh hukum aku, tapi jangan pergi dan ninggalin aku"

"Heii, lihat aku" Taehyung mengapit dagu si kesayangannya untuk mendonggak, bola mata kembar keduanya bersitubruk dan dibiarkan saling menyelami gelapnya manik mata masing-masing, "Jung—"

"Aku salah kak, aku udah nuduh kakak-kakak macem-macem, udah minta cerai bahkan ngomong kasar. Maaf"

Taehyung tersenyum lembut; menenangkan dan bersamaan membuat jantung Jungkook berdegup kencang. "Jungkookie, mau denger penjelasan kakak?" Lantas Jungkook tak punya alasan untuk tidak mengangguk, tangannya di raih dan ditarik lembut, Taehyung menuntunnya untuk duduk di sisi ranjang dengan teramat hati-hati- untuk sesaat Jungkook merasa hatinya menghangat sekaligus tergores lagi; kini karena luka oleh rasa bersalah.

Mungkin ibunya benar, ia salah dan terlalu kekanak-kanakan. -

"Dengerin kakak ya?" Lagi, Jungkook mengangguk. Taehyung menarik napas panjang, mengusap air mata di pipi Jungkook dengan lembut sebelum akhirnya membubuhkan beberapa kecupan di pucuk kepala si kesayangannya. "Jihoon tadi dalam bahaya, dia sama pacarnya terlibat pertengkaran di tengah jalan dan kebetulan aku lewat. Jihoon berteriak minta tolong, dan aku tentu berusaha bantu dia—" Taehyung menjeda sejenak.

Jungkook tersenyum tipis dan dalam hati berucap; Tentu Taehyung akan menolong, suaminya kan kelewat baik bahkan sampai sering menyakiti diri sendiri.

"—aku terlibat perkelahian dengan pacarnya sampai dia tumbang, kemudian berniat mengantar Jihoon karena malam makin larut. Tapi, dia malah memohon buat obatin lukaku sebagai ucapan maaf dan terimakasih. Karena niatnya baik aku setuju. Kita nggak ngobrol banyak, setelah selesai aku langsung niat pulang. Tapi seperti yang kamu lihat, sebelum pulang kita terlibat obrolan dulu. Sumpah demi apapun Jung, aku nggak ngapa-ngapain. Dia meluk aku tiba-tiba dan nanya kalo aku dulu pernah sayang nggak sama dia—" Taehyung menghela napas begitu ingatan kejadian tadi berputar di kepalanya, "—dan kamu cuman denger yang bagian aku bilang sayang" Lanjutnya lagi.

Pasusu √ tk.Where stories live. Discover now